
Ekonomi
PLN, Nawakara, dan Brimob Perkuat Pengamanan Kelistrikan Nasional
Keamanan infrastruktur listrik merupakan bagian dari keamanan nasional.
BEKASI – PLN UPT Pulogadung bersama PT Nawakara Perkasa Nusantara menggelar simulasi penanganan huru hara dan penjinakan bom di kawasan Objek Vital Nasional (Obvitnas), Bekasi, Rabu (1/10/2025). Latihan ini juga melibatkan Polres Metro Bekasi Kota dan Tim Gegana Brimob Kelapa Dua untuk menguji kesiapan menghadapi potensi ancaman yang bisa mengganggu keamanan pasokan listrik nasional.
Sebagai unit yang bertugas menjaga kontinuitas aliran listrik ke wilayah strategis, PLN UPT Pulogadung menilai pentingnya upaya pencegahan dan penanganan darurat. Infrastruktur kelistrikan tidak hanya menopang kebutuhan rumah tangga dan industri, tetapi juga layanan publik yang vital. Ancaman keamanan, baik berupa kerusuhan maupun teror bom, bisa langsung berdampak pada stabilitas sistem.
Skenario diawali dengan aksi massa di depan gerbang PLN UPT Pulogadung. Sejumlah orang digambarkan melakukan protes hingga memicu kericuhan. Petugas satuan pengamanan PLN melakukan langkah awal pengendalian, sebelum melaporkan situasi kepada manajemen. Kondisi kemudian diambil alih oleh Polres Metro Bekasi Kota dengan mengerahkan pasukan Dalmas, barikade, dan water cannon untuk meredam situasi.
Ketegangan meningkat ketika sebuah benda mencurigakan ditemukan di sekitar lokasi. Petugas satuan pengamanan langsung melakukan pengamanan area, kemudian berkoordinasi dengan Tim Gegana Brimob. Prosedur penanganan standar diterapkan, mulai dari pemeriksaan dengan X-ray, sterilisasi kawasan, hingga penjinakan bom. Setelah ancaman dinyatakan berhasil dinetralisir, seluruh peserta mengikuti apel evaluasi bersama.
Manajer PLN UPT Pulogadung, Rizal Pahlevi, menegaskan bahwa simulasi semacam ini menjadi agenda rutin untuk melatih kesiapan personel. “Mengingat wilayah kami termasuk dalam objek vital nasional, maka penting memastikan seluruh personel siap menghadapi kondisi darurat yang bisa muncul sewaktu-waktu,” kata Rizal. Ia menambahkan, latihan ini juga bertujuan memperkuat koordinasi antara PLN dengan aparat keamanan.
Training Operation Department Head Nawakara, Rusdi, menilai simulasi bersama PLN dan aparat kepolisian menjadi momentum penting untuk meningkatkan kewaspadaan. “Sinergi dengan kepolisian dan tim Gegana penting agar semua pihak siap menghadapi potensi ancaman di lingkungan objek vital nasional,” ujarnya.
Menurut para penyelenggara, simulasi bukan hanya sekadar latihan teknis, tetapi juga wadah pembelajaran kolektif. Personel satuan pengamanan dilatih untuk lebih disiplin, cepat tanggap, serta terbiasa berkoordinasi lintas instansi.
Di sisi lain, masyarakat diingatkan bahwa keamanan infrastruktur listrik merupakan bagian dari keamanan nasional, sehingga membutuhkan kewaspadaan berlapis.
Latihan ini dinilai berhasil meningkatkan keterampilan satpam, memperkuat koordinasi antarinstansi, serta memberikan gambaran nyata tentang prosedur penanganan keadaan darurat. Ke depan, PLN menyatakan akan terus melanjutkan program simulasi serupa di lokasi-lokasi lain untuk memastikan keamanan pasokan listrik tetap terjaga.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.