
Ekonomi
Memberdayakan Penyandang Disabilitas Melalui Difabel Shop
Para penyandang disabilitas jangan hanya dipandang sebagai penerima bantuan.
JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta meresmikan Toko Mandiri Indogrosir (TMI) Difabel atau Difabel Shop di Jalan Mandor Hasan, Bambu Apus, Jakarta Timur. Toko itu dibuat untuk mendukung kemandirian dan pemberdayaan penyandang disabilitas, khususnya tuna grahita, untuk belajar mengelola usaha ritel modern.
Pengelola TMI Difabel, Sukarmi Ningsih, mengatakan toko itu berawal dari inisiatif untuk membuka ruang usaha bagi para penyandang disabilitas, khususnya tuna grahita. Pasalnya, ia ingin para penyandang disabilitas tidak hanya dipandang sebagai penerima bantuan, melainkan bisa berkarya dan mengelola usaha ritel modern.
“Saya ingin menunjukkan bahwa difabel juga bisa berdiri di atas kaki sendiri, tidak hanya menunggu bantuan, namun bisa berkarya, mengelola usaha, dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” kata dia melalui keterangannya, Kamis (2/10/2025).
Bagi perempuan yang merupakan salah satu pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemprov Jakarta itu, keberadaan TMI Difabel bukan sekadar usaha ritel. Menurut dia, tempat itu merupakan simbol perjuangan untuk memberdayakan para penyandang disabilitas.
“Saya ingin menunjukkan bahwa difabel juga bisa berdiri di atas kaki sendiri, tidak hanya menunggu bantuan, namun bisa berkarya, mengelola usaha, dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” kata Sukarmi.
Ia menilai, kesempatan bagi komunitas difabel untuk berkembang semakin terbuka berkat dukungan besar dari Pemprov Jakarta. Pasalnya, Pemprov Jakarta ikut mendukung dengan berbagai kebijakan ramah difabel, mulai dari akses pekerjaan sebagai PNS, fasilitas umum yang inklusif, hingga inisiatif pemberdayaan ekonomi seperti TMI Difabel yang difasilitasi oleh Bank Jakarta.
Diketahui, TMI Difabel merupakan hasil sinergi antara Indogrosir sebagai penyedia model usaha ritel, komunitas difabel sebagai pengelola usaha, dan Bank Jakarta sebagai penyedia solusi layanan perbankan. Kehadiran Indogrosir dan Bank Jakarta menjadi bagian penting dalam perjalanan menjembatani mimpi kemandirian kaum difabel dengan kenyataan yang dapat dirasakan.
Direktur Bisnis dan Syariah Bank Jakarta, Dipo Nugroho, mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus melakukan pengembangan UMKM inklusif. Bank Jakarta percaya bahwa pembangunan ekonomi harus bersifat inklusif.
"Dukungan kami terhadap TMI Difabel adalah bagian dari strategi keberlanjutan Bank Jakarta dalam memperluas akses layanan keuangan, sekaligus membangun ekosistem UMKM yang berkeadilan,” kata dia.
TMI Difabel juga difasilitasi oleh Bank Jakarta sebagai Agen JakOne Abank yang dapat membantu masyarakat sekitar untuk melakukan berbagai transaksi perbankan, mulai dari setor tarik tunai, pembayaran tagihan, hingga pembelian pulsa dan top up saldo. Peran itu makin memperkuat posisi Difabel Shop sebagai bagian dari inklusi keuangan digital yang dihadirkan Bank Jakarta, sekaligus mendapatkan penghasilan tambahan untuk tokonya.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bank Jakarta, Arie Rinaldi menambahkan pihaknya ingin terus mengupayakan mengambil peran sebagai bank pembangunan daerah yang tidak hanya berfokus pada layanan finansial. Lebih dari itu, Bank Jakarta juga ingin aktif mendukung pembangunan sosial dan pemberdayaan masyarakat, termasuk kelompok difabel.
"Agar mereka dapat tumbuh bersama dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota yang maju, modern, dan berkeadilan,” ujar Arie.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.