Anggota TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta mengatur lalu lintas saat evakuasi jamaah Masjid Jami Kebon Jeruk, Jakarta, Jumat (3/4/2020). | ANTARA FOTO

Jakarta

Jamaah Tabligh Dibolehkan Pulang

Jamaah terdiri dari 64 WNA dan sembilan warga Indonesia.

 

Puluhan orang jamaah tabligh dari Masjid Jami Kebon Jeruk, Jakarta Barat (Jakbar) yang usai menjalani isolasi 14 hari dan dinyatakan sehat boleh pulang ke rumah masing-masing. Wali Kota Jakbar Rustam Effendi mengatakan, keputusan membolehkan pulang 73 orang tersebut setelah menjalani isolasi dan negatif virus korona yang ditangani tim medis Puskesmas Kecamatan Tamansari.

 

"Mereka yang sudah negatif boleh pulang. Namun, kondisinya saat ini sedang PSBB. Ya sudah, kalau masih ada transportasi ke kampungnya, silakan, alhamdulillah," kata Rustam di Jakarta, Ahad (12/4). Pertimbangan Rustam membolehkan puluhan jamaah tabligh pulang berdasarkan surat keterangan pemeriksaan yang dikeluarkan Puskesmas Tamansari pada Kamis (9/4). Dalam surat tersebut, dijelaskan 73 orang jamaah tabligh yang dikarantina di Masjid Jami Kebon Jeruk usai menjalani isolasi selama 14 hari dan //rapid test// dua kali dengan hasil negatif korona.

 

Menurut Rustam, para jamaah tabligh itu terdiri atas 64 orang warga negara asing (WNA) dan sembilan orang warga negara Indonesia (WNI). Dia mengingatkan, karena di Jakarta sudah berlaku pembatasan sosial berskala besar (PSBB) maka tidak semua transportasi publik tersedia. Namun, jika memang mereka sudah ingin pulang ke rumah masing-masing atau balik ke negaranya bagi WNA selama tersedia transportasi maka dibolehkan.

 

photo
Seorang sopir bus mengenakan alat pelindung menunggu untuk mengangkut jamaah Muslim ke fasilitas karantina saat terjadinya wabah virus Corona di daerah Nizamuddin, New Delhi, India, Selasa, (31/3). - (Manish Swarup/AP)

 

Rustam menekankan, mereka yang dibolehkan pulang wajib memiliki surat keterangan sehat dan negatif korona yang dikeluarkan tim medis. Dia mengatakan, selain 73 orang yang dinyatakan sehat, masih ada jamaah tabligh lain yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) yang dirawat di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat. Adapun total jamaah tabligh yang sempat menghadiri acara di Masjid Jami Kebon Jeruk mencapai 300 orang.

 

"Mereka yang di Wisma Atlet pertama tiga orang, kemudian disusul gelombang kedua 39 orang, kemudian yang ketiga 31 orang, dan keempat 11 orang. Tapi, yang positif hasil tes swab ada satu orang sudah di Wisma Atlet," ujar Rustam.

 

Dia mengatakan, satu orang positif korona tersebut diketahui usai hasil rapid test pertama di mana terdapat tiga orang positif. Kemudian, dari tiga orang yang positif dilakukan tes swab kedua dan hasilnya dua orang negatif serta satu positif. Tapi, menurut Rustam, satu orang yang positif ini sudah melakukan kontak dengan banyak jamaah tabligh lainnya. Karena itulah, puluhan orang yang kontak dengan positif korona langsung ditetapkan sebagai ODP dan dikarantina.

 

"Satu orang yang positif itu dirawat di Kemayoran (Wisma Atlet). Sedangkan, yang ODP (73 orang) ini sudah kita isolasi dan dicek dengan tes dua kali dinyatakan sehat dan negatif setelah 14 hari. Mereka silakan pulang dan jangan kelayapan," ucap Rustam.

 

Wakil Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Wapangkogasgabpad) RSD Wisma Atlet Brigjen Muhammad Saleh Mustafa pada Selasa (7/4) mengatakan, sebanyak 73 orang jamaah tabligh Masjid Jami Kebon Jeruk dinyatakan positif korona dan mulai dirawat di RSD Wisma Atlet pada Senin (6/4). Saleh menjelaskan, Suku Dinas Kesehatan Jakbar pada 26 Maret 2020 melakukan pemeriksaan dengan menggunakan rapid test terhadap puluhan jamaah tabligh yang hasilnya tiga orang dinyatakan positif korona.

 

photo
Jemaah Masjid Jami Kebon Jeruk berada di dalam bus saat dilakukan evakuasi di Jakarta, Jumat (3/4/2020). - (ANTARA FOTO)

 

Kemudian, kata dia, ketiga jamaah tabligh tersebut dipindahkan ke RSD Wisma Atlet untuk menjalani pemeriksaan lanjutan sekaligus dirawat oleh tenaga medis. Pada 27 Maret 2020 datang lagi jamaah tabligh Masjid Jami Kebon Jeruk sejumlah 39 orang ke RSD Wisma Atlet untuk diisolasi dengan status ODP. \"Kemudian, pada 2 April 2020 datang lagi jamaah tabligh sejumlah 31 orang (13 WNA dan 18 WNI) dinyatakan positif korona dan dilakukan rawat inap di RSD Wisma Atlet untuk diisolasi," ujar Saleh.

 

Menurut Saleh, dengan demikian, secara total ada 73 jamaah tabligh yang dinyatakan positif korona dan semuanya dirawat di RSD Wisma Atlet. Mereka terdiri atas 13 warga negara asing dan sisanya warga negara Indonesia. Saleh pun berpesan kepada masyarakat untuk hati-hati karena virus korona bisa menyerang siapa saja, tanpa terkecuali. n

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat