
Internasional
Serangan India Capai Lahore
Pakistan melansir 31 orang tewas akibat
GAZA – Sumber media dan saksi mata melaporkan mendengar ledakan di kota Lahore, Pakistan timur, pagi ini, Kamis. Sementara itu, Otoritas Bandara Pakistan menangguhkan penerbangan di bandara Karachi, Lahore, dan Sialkot.
Geo TV dan seorang saksi Reuters melaporkan bahwa ledakan terdengar di kota Lahore, sehari setelah serangan India menargetkan beberapa lokasi di negara tersebut, meningkatkan kekhawatiran tentang peningkatan konflik militer antara dua negara bertetangga yang memiliki senjata nuklir.
Pada Kamis malam, bentrokan dengan artileri dan senapan mesin terjadi antara India dan Pakistan di sepanjang perbatasan yang memisahkan kedua negara di wilayah Kashmir, menurut apa yang diumumkan New Delhi.
Pada Kamis pagi, tentara India mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tentara Pakistan telah melakukan penembakan tanpa alasan dengan senjata kecil dan artileri di sepanjang Garis Kontrol (LoC) – yang secara efektif berfungsi sebagai perbatasan antara kedua negara – di sektor Kupwara, Baramulla, Uri, dan Akhnoor tadi malam, dan menambahkan bahwa mereka telah “merespons secara proporsional.”

Hal ini terjadi ketika beberapa maskapai penerbangan internasional mengumumkan penangguhan penerbangan mereka atau mengalihkan rute mereka ke tujuan lain untuk menghindari wilayah udara Pakistan.
Maskapai penerbangan Asia telah mengumumkan pengalihan rute atau pembatalan penerbangan mereka ke dan dari Eropa karena perkembangan militer antara kedua negara.
Sementara itu, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengatakan bahwa Pakistan akan membalas setiap tetes darah yang tertumpah dalam serangan India.
Sharif menambahkan dalam pidato videonya bahwa serangan India tidak dapat dibenarkan, dan bahwa Pakistan adalah negara yang paling terkena dampak terorisme.
Menteri Luar Negeri India Vikram Misri mengatakan bahwa India menargetkan kamp-kamp yang dia gambarkan sebagai markas teroris, yang digunakan sebagai pusat perekrutan, landasan peluncuran, dan pusat pelatihan ideologi, serta berisi senjata dan fasilitas pelatihan.

Dia menambahkan bahwa intelijen menunjukkan bahwa serangan lebih lanjut terhadap India akan segera terjadi, sehingga serangan pendahuluan dan pencegahan diperlukan.
Dalam konteks yang sama, Presiden AS Donald Trump menegaskan bahwa ia memiliki hubungan baik dengan Pakistan dan India, bahwa ia berhubungan baik dengan kedua belah pihak, dan bahwa ia berharap dapat mencapai solusi, yang menunjukkan keinginannya agar konflik tersebut segera diakhiri.
Kedua negara saling baku tembak pada hari Rabu, menewaskan 31 orang di pihak Pakistan dan 12 orang di pihak India, dalam konfrontasi militer paling serius antara dua kekuatan nuklir dalam dua dekade.
Sejak serangan tanggal 22 April, yang menewaskan 26 orang di Kashmir yang dikelola India, ketegangan meningkat antara kedua negara, yang telah berselisih sejak pemisahan negara tersebut pada tahun 1947.
Ketegangan ini meningkat menjadi konfrontasi militer pada Rabu malam, sementara pihak-pihak internasional bergegas menawarkan mediasi antara kedua belah pihak, atau setidaknya menyerukan untuk menahan diri.

Pakistan menyatakan, jumlah korban luka akibat serangan India tersebut meningkat dari 46 menjadi 57 orang, kata Juru Bicara Militer Pakistan Letjen Ahmed Sharif Chaudhry dalam konferensi pers, Rabu (6/5/2025).
Pakistan mengatakan pihaknya telah menembak jatuh lima pesawat tempur India dan bahwa mereka "berhak untuk merespons". New Delhi belum mengeluarkan reaksi resmi terhadap pernyataan Pakistan tentang keberhasilannya merontokkan lima pesawat tempur India tersebut.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif mengatakan Islamabad siap menerima penyelidikan independen atas dugaan keberadaan "kamp teroris" di wilayahnya seperti yang diklaim India.
"Kami siap menerima penyelidikan independen atas masalah ini beserta insiden Pahalgam. Kami mengimbau masyarakat internasional untuk menyelidiki (kenyataan) apa yang disebut 'kamp teroris' (yang disasar India)," kata Asif kepada media penyiaran lokal Geo News, Rabu malam.
Pakistan, katanya, berhak merespons setelah serangan militer India itu, tetapi "tidak seperti India, kami tidak akan pernah menyasar warga sipil."
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.