Oleh Bahagia

Dari Jabir RA dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Setiap penyakit ada obatnya. Apabila ditemukan obat yang tepat untuk suatu penyakit, maka akan sembuhlah penyakit itu dengan izin Allah 'azza wajalla." (HR Imam Muslim).

Selain itu, dari Abu Hurairah RA mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Dalam habatusauda (jintan hitam) terdapat Obat dari segala penyakit kecuali kematian." Ibnu Syihab berkata, "Maksud dari kematian adalah maut, sedangkan habatusauda adalah pohon syuniz." (HR Imam al-Bukhari).

Kemudian, Allah berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah." (QS al-Baqarah: 172).

Hadis dan ayat tersebut memberikan hikmah kepada kita. Pertama, setiap penyakit ada obatnya. Penyakit apapun yang melanda kehidupan manusia tidak mungkin tidak ada obatnya. Kalau saat ini belum ditemukan, perlu inovasi dan teknologi serta penelitian lebih lanjut untuk memproduksi obat.

Kedua, menjaga kualitas makanan dan minuman. Tubuh sehat tidak lain karena mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat dan halal. Makanan dan minuman yang dilarang dalam agama jangan dikonsumsi. Makan yang wajar-wajar dan tidak berlebihan.

Ketiga, melestarikan wudhu. Ada dua nilai berwudhu, di antaranya bernilai kesehatan dan pahala. Seseorang yang rajin beribadah shalat, lebih sehat dibandingkan dengan orang yang jarang berwudhu. Bagian-bagian tubuh yang dibasuh dengan air wudhu termasuk bagian yang sering bersentuhan dengan lingkungan. Selain itu, berwudhu sama artinya membersihkan debu-debu dari hidung. Akhirnya kuman penyakit tak masuk kedalam paru-paru.

Keempat, berobat. Setiap orang diharuskan untuk berobat jika sakit apabila aktivitas pengendalian penyakit tak lagi bisa menyembuhkan. Kelima, menumbuhkan perilaku gotong royong. Kawasan saluran pembuangan air, gorong-gorong, dan parit, termasuk wilayah penuh sampah. Ketika musim penghujan, sampah-sampah nyangkut pada saluran air. Banyak dampak yang timbul mulai dari penyakit demam berdarah.

Keenam, membiasakan mengonsumsi madu, kurma, dan habatusauda. Jenis-jenis obat alami tersebut sebagai cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit. Ketujuh, mendidik dan membiasakan perilaku bersih. Umpamanya, anak-anak dijadwal untuk bersih-bersih halaman rumah. Sedangkan sampah dibiasakan untuk dipisahkan mana sampah organik dan anorganik. Simulasi ini membuat anak terbiasa dengan perilaku bersih. n

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat