Foto udara alat berat pengangkut kontainer memindahkan peti kemas di Pelabuhan Ternate, Maluku Utara, Sabtu (2/3/2024). | ANTARA FOTO/Andri Saputra

Ekonomi

Indonesia Targetkan Perundingan IEU-CEPA Rampung Tahun Ini

Perundingan berjalan alot karena standar-standar yang ditetapkan Uni Eropa selalu berubah.

JAKARTA -- Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menargetkan perundingan Kerja Sama Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Uni Eropa atau Indonesia-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) rampung tahun ini atau tepatnya pada putaran ke-19.

Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi mengatakan, saat ini Indonesia telah melewati perundingan putaran ke-18 pada 13-17 Mei 2024 yang dilanjutkan dengan Chief Negotiator (CNs) Meeting tanggal 18-19 Mei 2024 di Brussels, Belgia.

"IEU CEPA beberapa pekan yang lalu putaran ke-18 itu sudah diselesaikan, ada kemajuan yang sangat signifikan yang bisa dihasilkan dan diharapkan pada pertemuan ke-19 ini bisa selesai," kata Edi dalam media briefing di Jakarta, Kamis (30/5/2024).

Perundingan putaran ke-19 direncanakan Juli 2024. Edi menyampaikan bahwa perundingan kerja sama Indonesia-Uni Eropa berjalan cukup lama karena standar-standar yang ditetapkan Uni Eropa selalu berubah.

photo
Foto udara suasana di Pelabuhan Ternate, Maluku Utara, Sabtu (2/3/2024). - (ANTARA FOTO/Andri Saputra)

Pemerintah Indonesia sendiri telah menegaskan kepada pihak Uni Eropa untuk menetapkan standar atau goal setting yang jelas dan sama di setiap perundingan.

"Mereka (Uni Eropa) punya goal setting yang selalu berubah ketika ada perundingan, ketika satu perundingan ketemu dia membahas terkait dengan sustainability, ketemu lagi membahas terkait deforestation, ketemu lagi bahas nikel, otomatis ini menjadi sulit bagi kita menyelesaikan," tuturnya.

Kendati demikian, Edi menilai secara umum perundingan putaran ke-18 yang lalu berjalan dengan baik serta mencapai banyak kemajuan. Kedua pihak telah menunjukkan fleksibilitas dan bersifat pragmatis guna mengejar target penyelesaian perundingan tahun ini.

"Kita tetap menyuarakan Indonesia sebagai negara independen, negara yang berdaulat, tidak ingin segala hal berkaitan dengan hal ini dikuasai atau dikendalikan oleh mereka," ujar Edi.

Adapun perundingan IEU-CEPA bertujuan untuk membuka perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa. Keduanya akan diuntungkan secara ekonomi melalui peningkatan produk domestik bruto (PDB) riil.

Hasil kajian dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menyatakan, terdapat potensi pertumbuhan PDB riil mencapai 0,10 persen serta potensi efek pendapatan meningkatkan sebesar 2,8 miliar dolar AS bagi Indonesia. Ekspor Indonesia ke Uni Eropa juga berpotensi naik sebesar 57,76 persen.

Selain dengan Uni Eropa, Indonesia juga terus menjajaki perjanjian dagang dengan negara lain. Saat ini, Indonesia dan Peru memulai Perundingan Pertama Indonesia-Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement (IP-CEPA) di Lima, Peru, pada 27-30 Mei 2024.

Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan (Kemendag) selaku Ketua Tim Perunding Indonesia Johni Martha mengatakan, Peru merupakan mitra dagang nontradisional Indonesia yang memiliki potensi cukup besar.

"Peru dapat menjadi penghubung produk-produk Indonesia di kawasan Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Oleh sebab itu, perundingan IP-CEPA berperan penting sebagai pembuka jalan dan peluang bagi perdagangan yang lebih luas antara pelaku bisnis Indonesia dan Peru," ujar Johni melalui keterangan di Jakarta, Kamis.

photo
Kapal barang memuat jagung di Pelabuhan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo, Rabu (29/5/2024). - (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)

Johni menyampaikan, potensi perdagangan kedua negara masih cukup besar, mengingat total populasi di Peru sebesar 34 juta jiwa dengan nilai produk domestik bruto (PDB) mencapai 239,3 miliar dolar AS. Selain itu, IP-CEPA dapat membuka peluang perdagangan kedua negara yang lebih luas lagi.

Dalam putaran pertama ini, kedua pihak akan memulai perundingan dari sektor barang terlebih dahulu. Sektor barang tersebut meliputi akses pasar perdagangan barang, aturan asal barang, kepabeanan dan fasilitasi perdagangan, kerja sama ekonomi, hambatan teknis perdagangan, pengamanan perdagangan, perlindungan atas kesehatan manusia, hewan, atau tumbuhan, penyelesaian sengketa, serta kerangka hukum dan kelembagaan.

Indonesia dan Peru menargetkan penyelesaian perundingan IP-CEPA pada November 2024.

Pada periode Januari-Maret 2024, total perdagangan Indonesia dan Peru mencapai 97,4 juta dolar AS. Pada periode ini, ekspor Indonesia ke Peru tercatat sebesar 63,9 juta dolar AS, sedangkan impor Indonesia dari Peru tercatat 33,5 juta dolar AS sehingga Indonesia menikmati surplus perdagangan sebesar 30,43 juta dolar AS.

Sementara itu, pada 2023, total perdagangan kedua negara mencapai 444,4 juta dolar AS dengan nilai ekspor Indonesia ke Peru sebesar 367,4 juta dolar AS dan impor Indonesia dari Peru sebesar 77 juta dolar AS.

Pada 2023, ekspor utama Indonesia ke Peru di antaranya ialah kendaraan bermotor dan mobil (144 juta dolar AS), biodiesel (31,8 juta dolar AS), alas kaki (44,9 juta dolar AS), dan kertas (13,2 juta dolar AS).

Impor utama Indonesia dari Peru di antaranya biji kakao (33,1 juta dolar AS), anggur segar/kering (19,7 juta dolar AS), pupuk mineral atau kimia fosfat (8,5 juta dolar AS), seng tidak ditempa (5,3 juta dolar AS), dan terak ampas logam (2,5 juta dolar AS).

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat