Warga membawa jeriken berisi air bersih di PDAM Tirta Raharja, Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat, Rabu (11/10/2023). | ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA

Ekonomi

Cegah Krisis Air, RI Dorong Pembentukan Global Water Fund

Pemerintah Indonesia mengusung empat misi penting dalam forum air internasional terbesar di dunia.

JAKARTA -- Pemerintah Indonesia mendorong pembentukan Global Water Fund di ajang World Water Forum ke-10 yang akan digelar di Bali pada 19-20 Mei 2024. Global Water Fund dinilai penting untuk merespons ketimpangan anggaran dan mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 6, yaitu pemenuhan akses air bersih dan sanitasi bagi semua.

“Saat ini terdapat 2,2 miliar masyarakat di dunia yang tidak dapat mengakses air bersih. Global Water Fund yang diproyeksikan untuk kebutuhan infrastruktur air, mitigasi krisis atau bencana terkait air, adaptasi perubahan iklim, serta mekanisme pemantauan, akan menjadi langkah nyata mengatasi masalah air dunia,” ujar Koordinator Subtema Pembiayaan Air Berkelanjutan World Water Forum ke-10 Herry Trisaputra Zuna di Jakarta, Selasa (30/4/2024).

Pemerintah Indonesia pun telah membentuk Indonesian Water Fund (IWF) sebagai upaya mendorong investasi dan penyediaan air bersih di seluruh Indonesia.

“IWF diperkirakan akan mengoperasikan pendanaan hingga 1 miliar dolar AS untuk proyek air bersih,” kata Herry yang juga merupakan Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

photo
Warga mengecek kondisi air dalam sumur di Pedukuhan Klegung, Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (3/10/2023). - (Republika/Wihdan Hidayat)

Ketua Sekretariat Panitia Nasional Penyelenggara World Water Forum ke-10 sekaligus Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Muhammad Zainal Fatah menambahkan bahwa hasil diskusi terkait pembiayaan air berkelanjutan dan inisiasi Global Water Fund akan menjadi concept note yang akan dibawa dan dielaborasikan pada World Water Forum ke-10 di Bali.

Sementara itu, Direktur Pusat Pendanaan Iklim dan Kebijakan Multilateral, Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan Republik Indonesia Boby Wahyu Hernawan mengatakan pentingnya belajar dari pengalaman Pandemic Fund dan Green Climate Fund jika usulan pembentukan Global Water Fund disepakati di World Water Forum ke-10.

“Merespons ancaman krisis air dengan pembangunan arsitektur pembiayaan global adalah langkah preventif yang tepat. Kesiapan dan mawas diri adalah kunci. Pandemi mengajarkan kita bahwa biaya atas ketidaksiapan akan jauh lebih tinggi,” katanya.

Pemerintah Indonesia mengusung empat misi penting dalam forum air internasional terbesar di dunia World Water Forum ke-10. Keempat misi tersebut yakni kehadiran jaringan terpusat di kawasan Asia Pasifik yang khusus ditujukan pada isu ketahanan air, perubahan iklim, dan penelitian lingkungan.

Selanjutnya, menciptakan hubungan dengan institusi, akademisi, organisasi penelitian, serta lembaga internasional lainnya. Ketiga, kehadiran konsorsium yang berfokus pada pusat data.

Terakhir, mengoordinasikan serta mengimplementasikan berbagai upaya multipihak untuk menciptakan sebuah deklarasi atau inisiatif terkait permasalahan air dunia. Selain itu, pemerintah juga mendorong penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum ke-10 untuk menjaga keberlangsungan sumber daya air.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan persiapan penyelenggaraan World Water Forum ke-10 telah memasuki tahap akhir. Hal ini disampaikannya seusai mengikuti rapat terbatas (ratas) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

"Tadi mengikuti ratas persiapan final untuk World Water Forum yang akan diselenggarakan di Bali. Sebenarnya lebih awal karena ada beberapa pertemuan-pertemuan lain sebelumnya. Persiapan-persiapannya sudah final," ujar Luhut.

Luhut mengatakan, forum tersebut merupakan pertemuan penting bagi para pemimpin global dan ahli air yang diharapkan akan menjadi ajang produktif untuk membahas isu-isu keberlanjutan air di seluruh dunia. Ia pun optimistis pelaksanaan forum WWF akan dihadiri 14 kepala negara dan sekitar 50 ribu peserta.

“Ada 14 kepala negara dan 50 ribu (peserta) yang akan hadir. Dan itu Pak Sandiaga Uno sudah senyum-senyum karena sudah habis semua hotelnya dia," ungkap Luhut.

photo
Warga mengisi air bersih ke dalam galon di PDAM Tirta Raharja, Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat, Rabu (11/10/2023). - (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Selain menjadi pusat diskusi global, forum ini juga dianggap sebagai momentum yang sangat baik untuk sektor pariwisata Indonesia. Karena itu, seluruh persiapan dari segi logistik, wilayah, hingga keamanan juga harus terjamin.

"Saya kira momentum pariwisata bagus sekali dan tadi Pak Gubernur juga sudah menyatakan kesiapan, dan TNI, Polri juga sudah siap untuk melakukan pengamanan di sana," ucap Luhut.

World Water Forum di Bali tidak hanya diharapkan menjadi platform yang menghasilkan solusi inovatif untuk masalah air global, tetapi juga sebagai contoh nyata dari keberhasilan Indonesia dalam menjadi tuan rumah acara internasional berskala besar.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat