Politikus PAN Zita Anjani menyampaikan sambutan saat acara TOYP di Jakarta, Sabtu (30/9/2023). Junior Chamber International (JCI) Indonesia menyelenggarakan acara rutin tahunan Ten Outstanding Young Person (TOYP) yang bertujuan untuk memberikan apresiasi penghargaan kepada 10 pemimpin muda yang membentuk masa depan Indonesia. | Republika/Putra M. Akbar

Khazanah

Wasekjen MUI: Postingan Zita Anjani Soal Starbucks Lukai Umat Islam

Postingan Zita Anjani mendapat pembelaan dari Permadi Arya

REPUBLIKA.ID, JAKARTA — Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ikhsan Abdullah angkat bicara atas aksi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani yang mengunggah foto kopi Starbucks di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. Menurut Ikhsan, aksi politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu tak sensitif dan melukai perasaan umat Islam. Dia menilai, Starbucks adalah perusahaan yang terafiliasi dengan Israel, negara penjajah Palestina.

"(Tindakan Zita) melukai perasaan umat Islam yang selama ini berjuang memberikan empati, simpati dan sekalius sebagai bangsa yang pertama di dunia yang memberikan dukungan kepada bangsa Palestina," kata Ikhsan ketika dihubungi wartawan dari Jakarta, Jumat (26/4/2024).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Zita Anjani (@zitaanjani)

Selain itu, ujar dia, Indonesia selama ini melaksanakan amanat konstitusi dengan cara menentang penjajahan yang dilakukan Israel terhadap Palestina. Apalagi, Palestina adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia."Ini artinya memang perbuatan Zita itu tidak pantas, tidak sensitif dan melukai umat Islam yang saat ini berjuang untuk memboikot produk-produk yang terafiliasi dengan Yahudi Israel," ujar Ikhsan.

Lebih lanjut, kata Ikhsan, Zita sebagai orang dewasa seharusnya bisa membaca fatwa MUI yang menyatakan bahwa wajib hukumnya mendukung kemerdekaan Palestina dan haram mendukung penjajahan Israel. Salah satu bentuk dukungan kepada Israel adalah membeli produk dari perusahaan yang memberikan sebagian keuntungannya kepada pemerintah Israel.

"Selama berbulan-bulan ini umat Islam bersungguh-sungguh meninggalkan produk yang terafiliasi dengan Zionis Israel. Itu (aksi Zita pamer Starbucks di Makkah) menjadi melukai umat Islam. Tidak pantas," ujarnya.

Ikhsan menegaskan, aksi Zita itu tidak mendidik. Sebagai publik figur dan juga anak dari Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas), Zita seharusnya memberikan contoh baik kepada masyarakat. "Perbuatan Zita memalukan," ucap dia.

Republika telah menghubungi tiga pengurus DPP PAN untuk menanyakan tindakan yang akan diambil terhadap Zita. Republika juga sudah menghubungi Badan Kehormatan DPRD DKI Jakarta. Namun, semuanya belum merespons.

Republika juga mencoba untuk menghubungi akun media sosial Instagram centang biru milik Zita @zitaanjani. Belum ada tangapan dari Zita tentang pernyataan MUI tersebut.

Sementara itu, pegiat media sosial Permadi Arya atau yang dikenal dengan sebutan Abu Janda mengungkapkan lewat video di media sosial jika pihak yang menyerang Zita Anjani adalah orang munafik. "Mereka boikot Starbucks tapi main Instagram padahal Mark Zuckenberg pemilik Instagram pernah bilang Starbucks itu dukung Israel dan Hamas itu teroris jahat lho." 


Beberapa hari lalu, Zita lewat akun Instagram-nya, @zitaanjani mengunggah foto dirinya sedang memegang kopi Starbucks dengan latar Masjidil Haram, Makkah. "Lagi makan malam ehh ada yang kasih kopi, menurut kalian gimana guys?" tulisnya di keterangan unggahan serta mencantumkan tagar #starbucks dan #mecca.

Postingan itu dihujani kritik dan kecaman warganet karena Starbucks terafiliasi dengan penjajahan Israel di Palestina. Setelah panen kritikan, Zita membela diri dengan cara membuat unggahan baru. 

Zita balik mengkritik warganet yang menurutnua sibuk huru-hara hanya karena satu brand. Zita mengatakan bahwa dalam Islam sudah jelas mana yang haram dan halal dikonsumsi.

Daripada meributkan satu brand, menurut Zita, masih banyak barang-barang yang sebenarnya harus menjadi sasaran boikot karena berasal dari brand-brand yang masih mendukung Israel. Itu termasuk ponsel, sabun, pakaian, bahkan media sosial.

"Jadi jangan nanggung kalo mau support Palestina. Sekalian aja tuh ganti semua brand yang biasa kalian pake, jadi pake produk lokal semua, gimana? Buat perubahan lewat jalur ekonomi bukan sekadar komentar penuh emosi. Ngeboikot satu brand karena ikut-ikutan gak bikin kalian semua jadi paling keren, coba dong terapin juga ke kehidupan kalian sehari-hari," tulis Zita.

Komentar berbagai pihak terus bergulir, termasuk Gerakan BDS Indonesia yang kembali mengingatkan produk target boikot. Hal itu disampaikan lewat akun X (sebelumnya bernama Twitter) @GerakanBDS_ID, yang mengutip status Instagram Zita.

"Tidak bosan-bosannya kami mengingatkan: ada lho aksi boikot yang targetnya jelas, efektif menghajar kejahatan Israel, dan ga ngerepotin. Menurut kalian, kenapa sampe sekarang masih ada orang mikir: "Kalo ga bisa boikot semuanya, gak usah boikot sekalian"?" demikian bunyi status dari akun itu.

Dengan hiruk-pikuk yang terjadi di dunia maya, Ustaz Hilmi Firdaus didesak untuk berkomentar oleh warganet. Lewat akun X @Hilmi28, sang pendakwah langsung menujukan komentarnya kepada Zita, dengan me-mention akun X @AnjaniZita.

Menurut Hilmi, sangat miris ada seorang anggota DPRD yang juga anak ketua partai, namun tidak memiliki rasa empati dan sensitivitas tentang masalah Gaza di Palestina. Padahal, banyak pihak di hampir seluruh dunia kompak mendukung boikot produk yang terafiliasi dengan Israel.

Sebaliknya, Zita malah bangga memposting produk tersebut dengan latar Masjidil Haram, bahkan sampai menutupi Ka’bah. Ustaz Hilmi merasa tidak habis pikir, mengingat Qunut Nazilah sering dibacakan di Masjidil Haram untuk kemenangan perjuangan rakyat Palestina.

“Anda pasti ikut mengaminkan, tapi kenapa selanjutnya postingan Anda seperti menantang para pendukung Palestina yang menyuarakan pemboikotan? Kalau Anda tidak setuju pemboikotan silakan saja, tapi please  jangan melukai perjuangan rakyat Palestina dan kami yang mendukungnya dengan postingan nirempati seperti ini. Semoga ada klarifikasi dan permohonan maaf setelah ini. Allahu Yahdik," ungkap Ustaz Hilmi, menambahkan tagar #freepalestine.

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Apakah Shalat Orang yang Bertato Diterima?

Islam melarang umatnya untuk memiliki tato.

SELENGKAPNYA

Menghijaukan Kampus dengan Wakaf Panel Surya

Beralih ke energi terbarukan adalah langkah yang sangat penting dalam menjawab tantangan perubahan iklim.

SELENGKAPNYA

Karpet Merah untuk Prabowo di Markas PKS

Nasdem dan PKB telah resmi mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

SELENGKAPNYA