Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (28/12/2022). | ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Kabar Utama

Pemerintah Mitigasi Dampak Perang Iran-Israel

Dunia usaha khawatir konflik Iran-Israel bisa menciptakan dampak ekonomi secara instan bagi Indonesia.

JAKARTA -- Konflik di Timur Tengah saat ini semakin memanas dengan serangan ratusan drone Iran ke Israel pada Ahad (14/4/2024). Serangan itu sebagai bentuk balasan atas serangan Israel yang telah menghancurkan gedung Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April 2024.

Selain memicu ketegangan regional hingga ke tingkat global, eskalasi konflik ini diperkirakan juga bakal berdampak ke perekonomian global. Itu sekaligus akan meningkatkan risiko makroekonomi bagi perekonomian Indonesia.

Merespons situasi tersebut dan guna mengambil berbagai langkah antisipatif, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyelenggarakan rapat terbatas dengan seluruh unsur kedeputian pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Rapat ini juga melibatkan sejumlah duta besar.

“Rambatan dampak (eskalasi konflik) kepada pasar finansial Indonesia baru akan terlihat saat pembukaan pasar pada Selasa (16/4/2024) pagi. Namun, langkah-langkah antisipatif akan disiapkan untuk menjaga kepercayaan pasar atas dampak potensi semakin meningkatnya harga komoditas terutama minyak akibat terganggunya pasokan, serta kenaikan harga emas, sebagai aset safe haven, dan rambatan ke sektor lainnya,” ujar dia dalam keterangannya, Senin (15/4/2024).

photo
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Mendag Zulkifli Hasan, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, dan Menkominfo Budi Arie usai mengikuti rapat terbatas terkait pengetatan arus masuk barang impor di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (6/10/2023). - (Republika/ Dessy Suciati Saputri)

Ia juga menyampaikan, konflik tersebut akan menimbulkan gangguan pada rantai pasokan melalui Terusan Suez yang akan berdampak langsung setidaknya pada kenaikan biaya kargo. Produk yang terganggu, antara lain, gandum, minyak, dan komponen alat-alat produksi dari Eropa.

Secara fundamental, kata dia, perekonomian Indonesia relatif masih cukup kuat, pertumbuhan ekonomi masih terjaga di atas 5 persen dengan inflasi terkendali. Sampai Februari 2024, neraca perdagangan Indonesia juga masih mengalami surplus, dan menopang cadangan devisa yang pada posisi terakhir pada Maret 2024 tercatat masih kuat.

“Pastinya pemerintah tidak tinggal diam, kita akan siapkan sejumlah kebijakan strategis untuk memastikan agar perekonomian nasional tidak terdampak lebih jauh. Tentunya tingkat kepercayaan pasar kepada kemampuan perekonomian nasional untuk merespons dampak eskalasi konflik mesti kita jaga,” ujar dia.

Pembahasan sejumlah respons kebijakan dalam rapat tersebut di antaranya terkait dengan respons dampak konflik di tingkat regional dan global, kinerja sektor perbankan dan pasar modal, pengendalian inflasi, serta rencana koordinasi bauran kebijakan fiskal dan moneter dengan otoritas terkait. Tujuannya untuk pengendalian nilai tukar dan pengelolaan defisit anggaran ke depan. Ia berharap, para pelaku pasar tetap tenang dan tidak mengambil langkah spekulatif.

Pemerintah, sambungnya, akan terus mencermati perkembangan global dan regional yang ada serta akan mengambil langkah-langkah yang kuat dan fokus dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. "Respons kebijakan yang terukur dari pemerintah kita harapkan akan mampu memitigasi dengan baik dampak eskalasi konflik global saat ini,” tutur Airlangga.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, konflik Iran-Israel bisa menciptakan dampak ekonomi secara instan bagi Indonesia, khususnya dalam bentuk risiko pelarian modal dari pasar saham.

"Konflik ini seperti yang sudah terjadi di negara lain pada prinsipnya sedang tertahan untuk Indonesia karena kita masih libur atau tidak produktif beroperasi. Kami menyinyalir dampak-dampak tersebut baru akan terasa besok, khususnya dalam bentuk risiko capital flight dari pasar saham," ujar Shinta kepada Republika, Senin (15/4/2024).

Shinta menambahkan, serangan juga memiliki dampak negatif ke industri manufaktur Indonesia, yang terasa secara riil dalam 2-6 pekan mendatang ketika industri-industri mulai melakukan penyediaan (restock) bahan baku/penolong impor usai periode produksi Ramadhan-Idul fitri. 

photo
Petugas menghitung uang pecahan rupiah di Kantor Cabang BSI KC Mayestik, Jakarta, Kamis (28/12/2023). - (Dok Republika)

Menurut dia, kondisi ini akan mengkhawatirkan apabila selama periode ini nilai tukar terus melemah atau beban komponen produksi penting lain mengalami kenaikan harga, khususnya untuk harga BBM dan energi (volatile). Selain itu, biaya logistik rantai pasok terganggu karena eskalasi konflik geopolitik yang membuat pelaku usaha akan membatasi produksi atau terpaksa menciptakan kenaikan harga pasar.

"Dalam kondisi ini, pelaku usaha tidak memiliki banyak opsi untuk mencegah risiko volatilitas yang terjadi karena dampak konflik di Timur Tengah. Yang jelas, peningkatan efisiensi beban usaha akan ditingkatkan untuk mencegah potensi kenaikan beban overhead cost yang berlebihan dalam waktu dekat karena dampak geopolitik ini," ujarnya.

Untuk itu, Apindo berharap pemerintah bisa menciptakan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kepercayaan diri pelaku usaha dan investor terkait dengan kondisi stabilitas makro dan iklim usaha/investasi nasional.

"Hal ini agar risiko-risiko capital flight lebih terkendali atau malah kalau bisa tidak terjadi sama sekali dan arus FDI ke Indonesia bisa terus terjadi," ujar Shinta yang juga wakil ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) tersebut.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat