Petugas kesehatan yang mengenakan pakaian pelindung memindahkan seorang pasien yang terinfeksi penyakit coronavirus Covid-19 yang baru dengan tandu isolasi dari ambulans ke rumah sakit di Seoul, Korea Selatan. | Kim Chul-Soo/EPA

Kabar Utama

Kematian Perdana di Bali

Pemerintah mengumumkan tambahan tujuh kasus impor Covid-19.


JAKARTA -- Pemerintah melaporkan kematian pertama terkait Covid-19 di Tanah Air. Pasien yang meninggal tersebut adalah seorang warga negara asing (WNA) yang sudah memiliki penyakit bawaan menahun.

"Saya informasikan bahwa tadi pukul 02.45 WITA, salah satu WNA yang berada dalam status pengawasan terkait Covid-19 meninggal dunia di RSUP Sanglah," kata Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra di Denpasar, Bali, Rabu (11/03).

Ia menjelaskan, pasien perempuan itu berumur 53 tahun. Dia masuk RS Sanglah pada 9 Maret 2020. Ia didiagnosis memiliki penyakit bawaan, seperti diabetes, hipertensi, hiperteroid, dan penyakit paru-paru menahun. Ia merupakan pasien kelima dalam pengawasan di Bali.

Dewa Made Indra mengatakan, Pemprov Bali telah berkomunikasi dengan suami pasien yang juga berada di Bali. "Dari hasil komunikasi itu disepakati bahwa yang meninggal ini dikremasi di Permakaman Mumbul tadi pukul 12.30 WITA," kata dia. Penanganan jenazah, menurut dia, dilakukan sesuai prosedur penanganan jenazah orang yang terinfeksi penyakit menular.

Ia juga menuturkan, pihak Pemprov Bali sedianya belum mendapatkan hasil uji dari Kementerian Kesehatan bahwa pasien bersangkutan memang positif Covid-19. Pihak Pemprov Bali juga merasa tak diberitahu pihak-pihak dari Jakarta bahwa pasien yang meninggal kemarin adalah pasien positif nomor 25 yang diumumkan pada Selasa (10/3).

"Covid-nya masih dalam pengawasan kemarin sehingga tidak bisa kita simpulkan yang mana yang menyebabkan meninggal, tapi yang jelas yang membawa empat penyakit bawaan," kata Indra.

Dari penelusuran Dinkes Bali terkait status dalam pengawasan pasien, yang bersangkutan masuk Bali pada 29 Februari. Yang bersangkutan mulai demam pada 3 Maret dan diantarkan suaminya ke salah satu RS swasta di Denpasar. Setelah ditangani di rumah sakit swasta dari 3 Maret sampai 8 Maret, pasien belum menunjukkan tanda-tanda lebih sehat sehingga dirujuk ke RSU Sanglah pada 9 Maret.

Ia menjelaskan, dari hasil pelacakan kontak pasien itu, Dinkes mendapati 21 orang telah menjalin komunikasi sejak di titik pasien baru tiba, di penginapan, hingga di kedua rumah sakit tempatnya dirawat. Dewa Made Indra mengatakan, 21 orang tersebut sudah diisolasi di rumah masing-masing dan semuanya dalam keadaan sehat.

 
Covid-nya masih dalam pengawasan kemarin sehingga tidak bisa kita simpulkan yang mana yang menyebabkan meninggal, tapi yang jelas yang membawa empat penyakit bawaan.
 
 

Sebelumnya, pada Rabu (11/3) pagi, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Korona Achmad Yurianto menyampaikan, pasien positif Covid-19 kasus 25 telah meninggal dunia. Ia juga menyampaikan, virus korona yang menginfeksi pasien tersebut memperparah penyakit yang sebelumnya telah diderita pasien.

Dalam konferensi pers pada pagi hari tersebut, Yurianto tidak mengungkapkan bahwa pasien yang meninggal itu dirawat di RS Sanglah, Bali. Ia hanya mengungkapkan, pemerintah telah berkomunikasi dengan pihak duta besar dari negara asal pasien tanpa menyebut nama negaranya. "Dubes sudah tahu sejak awal, sekarang dalam proses mengiriman kembali ke negaranya. Selama perawatan didampingi suaminya," ujar Yurianto.

Dalam konferensi pers selanjutnya yang digelar pada sore hari, Yurianto mengindikasikan, pihaknya memang tak secara langsung memberitahukan kasus 25 kepada pemerintah daerah di Bali. Menurut dia, dokter penanggung jawab pasien di rumah sakit tersebut pasti sudah mengetahui kondisi pasien. "Kalau dokternya tidak tahu, dia tidak akan bisa menentukan bagaimana protokol perawatannya, dan kemudian juga tidak akan bisa tahu mengapa pasien ini harus diisolasi," kata dia.

Dalam kasus lain, pemerintah belum berhasil menelusuri asal penularan kasus nomor 27 yang diumumkan pada Selasa (10/3). Yurianto mengatakan, pasien laki-laki berusia 33 tahun tersebut memeriksakan diri sendiri ke rumah sakit setelah merasa tak sehat.

Yurianto berjanji, pemerintah akan terus melacak kontak terdekat pasien ini. "Tetapi, kontak dekatnya, keluarga dan sebagainya, sudah kita pastikan dan beberapa kali kita periksa negatif. Tapi, tetap kita lakukan. Dari awal tadi saya kasih tahu, memang sulit melaksanakan tracing ini, tetapi tetap harus kita lakukan," ungkap dia.

Kasus ke-27 ini terindikasi tak memiliki riwayat perjalanan ke negara episentrum Covid-19. Artinya, pasien tersebut tertular di dalam negeri. Pemerintah pun belum dapat mengaitkan kasus ini secara langsung dengan kasus positif yang sudah ada.

Pemerintah juga mengumumkan tambahan tujuh kasus baru Covid-19. Seluruh kasus baru itu, yang dinomori kasus 28-34, tertular di luar negeri sebelum memasuki Indonesia. Umur mereka merentang antara 28 dan 84 tahun.

Dengan demikian, hingga kemarin sore, sebanyak 34 orang telah dinyatakan positif Covid-19. Dua dari jumlah itu disebut sudah sembuh, seorang meninggal dunia, dan yang masih dirawat sejauh ini 31 orang.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat