Petani membawa padi IR 64 saat panen di kawasan Minggir, Sleman, Yogyakarta, Senin (16/10/2023). | Republika/Wihdan Hidayat

Ekonomi

Jateng dan Jatim Mulai Panen Raya, Harga Beras Segera Turun?

Panen di Jateng dan Jatim diyakini dapat membantu memperkuat stok pangan nasional.

JAKARTA -- Pasokan dan harga beras diyakini akan normal dalam beberapa waktu ke depan. Sebab, petani di berbagai mulai memasuki masa panen.

Harga beras belakangan terus melonjak dan jauh di atas harga eceran tertinggi (HET). Berdasarkan data panel harga Badan Pangan Nasional, harga rata-rata beras medium secara nasional per Ahad (25/2/2024) tercatat sebesar Rp 14.250 per kg. Sedangka HET beras medium sebesar Rp 10.900 per kg-Rp 11.800 per kg tergantung wilayah.

Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan, petani di Jawa Timur (Jatim) dan Jawa Tengah (Jateng) sudah mulai melakukan panen raya padi, sehingga bisa membantu menambah stok pangan nasional dan menstabilkan harga beras di pasaran.

“Petani Jawa Tengah dan Jawa Timur sudah masuk masa panen raya padi dan melangsungkan kegiatan panen raya yang dimulai akhir Februari hingga diperkirakan April puncaknya. Hasil panen ini akan membanjiri ketersediaan beras di pasaran,” kata Menteri Pertanian Amran, Sabtu (24/2/2024).

photo
Pekerja menjemur gabah di area pengeringan sebuah usaha penggilingan padi di Langlang, Singosari, kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (16/2/2024). - (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Amran mengeklaim pihaknya terus mendorong berbagai daerah di Indonesia untuk memperkuat produksi padi dan jagung sebagai komoditas andalan. Saat ini, kata Amran, Kementan sedang mengoptimalkan penanaman padi di lahan rawa dengan target 10 juta hektare.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim Didik Rudy Prasetya mengatakan bahwa panen tahun ini mengalami peningkatan luas panen dari yang tadinya 51.741 di bulan Januari menjadi 108.435 di bulan Februari.

“Luasan tersebut akan meningkat pada bulan Maret sebesar 361.151 hektare,” kata Didik.

Rudy mengatakan total luas panen pada Januari-Desember bisa mencapai 2.028.214. Sedangkan total surplus beras masa panen 2024 diperkirakan mencapai 2.821.661 ton.

Ia menuturkan bahwa untuk surplus beras bulan Februari diperkirakan mencapai 10.926. Sedangkan untuk surplus di bulan Maret bisa mencapai 922.822. Jika melihat angka ketersediaan beras berdasarkan stok tahun lalu maka sebenarnya tidak ada kekurangan ketersediaan beras.

“Karena secara kumulatif masih ada sisa stok tahun lalu jika ditambahkan panenan Januari dan Februari maka masih ada surplus sekitar 2,8 juta ton. Saya yakin Indonesia banjir gabah," ujar Rudy.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah Supriyanto mengaku optimistis dengan kinerja produksi padi tahun ini yang mampu menambah stok beras hingga berlipat.

Apalagi, kata dia, pemerintah melalui Kementerian Pertanian secara intensif terus memberikan bantuan benih secara gratis.

"Dari Jawa Tengah kami sangat yakin dan juga optimis pasokan beras hasil panen petani tahun ini mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri," jelas Supriyanto.

photo
Pergerakan harga beras medium - (Badan Pangan Nasional )

Petani di wilayah Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, juga mulai panen padi perdana dengan produktivitas 6,8 ton gabah kering giling per hektare yang diharapkan menjaga ketahanan pangan masyarakat.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Rismiyadi di Gunungkidul, mengatakan panen padi perdana di 2024 dilaksanakan di Kelompok Tani Rukun Umbulrejo.

"Meski hujan mundur di musim tanam pertama mengakibatkan musim tanam di Gunungkidul rata rata dimulai Januari 2024, dan mengakibatkan panen mundur, tapi di Umbelrejo memasuki panen padi," kata Rismiyadi.

Ia berharap panen padi saat ini bisa memperkuat ketahanan pangan keluarga petani. Ia berharap hasil panen tidak dijual, tapi untuk mencukupi kebutuhan pangan sendiri. "Kami juga berharap petani langsung menyiapkan lahan untuk musim tanam kedua untuk mengejar ketersediaan air dan musim hujan saat ini," katanya.

Rismiyadi mengatakan panen padi di Kabupaten Gunungkidul telah dimulai dengan hasil yang cukup bagus di tengah musim yang kurang bersahabat atau tidak menentu.

Ia sangat mengapresiasi jerih payah para petani yang terus bersemangat menanam padi. Total pertanaman padi di Gunungkidul pada musim tanam pertama baik di lahan sawah maupun lahan kering mencapai 47.509 hektare dengan rincian tanam di Nopember 2023 seluas 9.412 hektare, tanam di Desember 2023 seluas 11.566 hektare, dan tanam di Januari dengan padi bantuan pemerintah mencapai 2.000 hektare dan sisanya swadaya.

"Pada akhir Februari ini diharapkan ada panen padi Gunungkidul paling tidak 8.470 hektare, sisanya akan panen di Maret 2024," katanya.

Ketua Kelompok Tani Rukun, Ngatimin mengatakan, luas hamparan tanaman padi yang siap panen di kelompoknya mencapai 25 hektare.

"Panen kali ini hasil tanam di November 2023 dan produksinya lumayan bagus untuk ukuran para petani, semoga selanjutnya dapat terus panen," katanya.

photo
Warga memanggul beras yang dibeli pada Operasi pasar murah di Banyuwangi, Jawa Timur, Ahad (11/2/2024). - (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya)

Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi bersama Bupati Blora Arief Rohman meninjau kondisi hamparan persawahan di daerah sentra produksi Kabupaten Blora dan dilanjutkan ke Grobogan yang mulai panen. Bayu menyampaikan hasil tinjauan memperlihatkan tanda-tanda awal panen di kawasan ini.

"Dengan mulai masuknya beras swasta ke pasar dengan harga sesuai HET maka akan segera mendorong pasar beras normal kembali," ujar Bayu dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (24/2/2024).

Di salah satu penggilingan padi, CV Sumber Makmur Blora, juga sudah terlihat aktivitas yang meningkat menandakan panen sudah mulai datang.

Murdono, pemilik penggilingan  mengatakan ada sekitar 100 ton beras premium dalam kemasan merek Mawar dan merek Padi yang truknya sudah menunggu dipintu gudang dan hari ini akan dikirim ke ritel modern dan pasar tradisional. 

"Harga jualnya sekitar Rp 13 ribu, sehingga akan dijual ke konsumen dengan harga sesuai HET.  Juga masih ada sekitar 50 ton beras pecah kulit belum dikemas dan 100an ton gabah siap olah," ucap Murdoni.

 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat