Nasabah melakukan transaksi melalui ATM Bank BRI Syariah Jakarta, Ahad (27/1). | Republika/Prayogi

Ekonomi

Kontribusi Bank BUMN Tekan Korona

 

JAKARTA  — Akhir 2019, dunia dikejutkan dengan merebaknya wabah virus korona jenis baru atau Covid-19 yang berawal dari Wuhan di Provinsi Hubei, Cina, dan kemudian menyebar ke sejumlah negara. Penyebaran virus itu juga memberi imbas terhadap aktivitas ekonomi, di antaranya sektor perdagangan, pariwisata, ekspor-impor, dan finansial.

Apalagi, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat hingga Jumat (6/3), setidaknya 88 negara di luar Cina melaporkan adanya kasus Covid-19. Menyikapi kondisi tersebut, Pemerintah Indonesia menyiapkan sejumlah jurus untuk menahan laju dampak negatif terhadap perekonomian Tanah Air.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang jasa keuangan itu membuat terobosan tidak hanya mendorong sektor ekonomi, tapi juga melakukan misi sosial. Setiap perusahaan perbankan pelat merah mempersiapkan kontribusi sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.

"Kami melakukan pengkajian kebijakan-kebijakan yang dirilis oleh pemerintah, Bank Indonesia (BI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," kata Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk/BNI Anggoro Eko Cahyo dalam keterangannya yang diterima Republika di Jakarta, Ahad (8/3).

Bank-bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) sedang menuntaskan pengukuran besaran dampak dari Covid-19 terhadap industri. Langkah itu dilakukan untuk memetakan peluang-peluang yang justru terbuka dan bisa tumbuh meski ada wabah tersebut.

Tidak menutup kemungkinan bank-bank BUMN dapat melakukan ekspansi kepada sektor-sektor ekonomi yang tidak terkena dampak wabah. Adapun sektor yang terkena dampak Covid-19, di antaranya manufaktur, pariwisata, komoditas, farmasi/kesehatan, dan transportasi.

Upaya membuka peluang baru tersebut dilakukan melalui aktivitas nyata oleh bank-bank BUMN. Contohnya, BNI mengundang 30 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi mitra binaan ke Jakarta pada 2-3 Maret 2020.

Pelaku UMKM yang berasal dari berbagai kota di Indonesia itu diberikan pelatihan terbaru terkait industri, peluang-peluang yang masih terbuka, hingga cara memperbaiki produk agar sesuai dengan minat pasar internasional.

 

Begitu juga dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk/BTN yang kian masif menggandeng berbagai mitra untuk menjaga ekosistem perumahan tetap berlangsung. Bank yang berfokus di segmen kredit perumahan itu baru saja meluncurkan produk yang menawarkan solusi pembiayaan dengan bunga single digit dengan bundling payroll.

"Sebelumnya, kami juga memiliki program Housing Finance Center/HFC) bekerja sama dengan SBM ITB dan UGM dalam penyiapan pelatihan setingkat mini MBA bidang properti yang menghasilkan pengusaha muda di bidang properti," kata Direktur Utama BTN Pahala N Mansury.

Tujuannya, lanjut Pahala, untuk membuka berbagai bisnis perumahan baru yang memperhatikan berbagai aspek untuk kelanjutan bisnis. Ia menambahkan, sudah ada sekitar 5.000 orang yang bersiap menjadi pengusaha muda bidang properti yang mendukung program pemerintah, sejuta rumah.

Dengan adanya stimulus di sektor perumahan dari pemerintah, kata Pahala, akan makin membuat bisnis perumahan juga terus berjalan sekaligus memberi peluang bagi masyarakat memiliki rumah. Sektor perumahan, kata dia, memiliki efek berlipat untuk 171 industri lain sehingga diharapkan membantu menopang ekonomi nasional.

Sementara, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menerapkan serangkaian protokol khusus untuk mencegah penyebaran wabah virus korona (Covid-19) di lingkungan Bank Mandiri. Saat ini, protokol tersebut telah disosialisasikan di berbagai titik informasi di kantor-kantor utama ataupun kantor cabang perseroan di seluruh Indonesia.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan menjelaskan, penyusunan protokol tersebut telah dilakukan unit Business Continuity Management (BCM) pada periode awal merebaknya wabah Covid-19 di dunia, dengan proses sosialisasi yang makin diperkuat pascapernyataan pemerintah yang mengonfirmasi adanya pasien terinfeksi Covid-19 di Indonesia.

“Penyusunan protokol ini sebenarnya tidak terlepas analisis keseluruhan terhadap dampak penyebaran virus Covid-19, termasuk terhadap bisnis dan operasional perseroan. Penerapannya pun, kami pastikan dilakukan secara hati-hati agar tidak mengganggu kenyamanan nasabah, tamu, dan karyawan,” kata Rully.

Sementara, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk/BRI menerapkan sepuluh anjuran Gerakan Masyarakat Sehat (Germas)

yang sudah disosialisasikan ke seluruh unit kerja. Adapun anjuran itu di antaranya makan dengan gizi seimbang, rajin berolahraga, cuci tangan pakai sabun, dan menjaga kebersihan lingkungan.

Selain itu, anjuran untuk tidak merokok, menggunakan masker, atau menutup mulut dengan lengan atas bagian dalam jika batuk, kemudian makan makanan yang matang dan sehat.

BRI juga menempatkan alat pendeteksi suhu tubuh atau thermotermal infrared dan penggunaan cairan pembersih tangan di kantor pusat di Jakarta. "Penerapan ini adalah langkah pencegahan untuk membatasi ruang gerak penularan virus di wilayah kerja kami,” kata Corporate Secretary BRI Amam Sukriyanto. n

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat