ILUSTRASI Nabi Isa AS kelak akan turun dan membasmi dajal dari muka bumi. | DOK WIKIPEDIA

Tuntunan

Hari Ketika Nabi Isa Bergabung dengan Muslim Hadapi Israel

Nabi Isa akan turun dan bergabung dengan pasukan Muslim pimpinan Imam Mahdi.

Oleh ANDRIAN SAPUTRA

Dalam pertempuran besar akhir zaman antara seluruh Muslim dengan Israel dan sekutunya, Nabi Isa As akan turun dan bergabung dengan pasukan Muslim yang dipimpin oleh Imam Mahdi. Banyak hadis yang meriwayatkan tentang turunnya lagi Nabi Isa ke bumi. Selain hadis-hadis Nabi tentang turunnya Nabi Isa ke bumi dan bergabung dengan pasukan Muslim ternyata juga disebutkan dalam Alkitab. Alkitab menyebutkan kaum yang didatangi Nabi Isa itu adalah orang-orang yang selalu berjaga-jaga (qiyamullail). 

Pertempuran besar akhir zaman disebut oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai Armageddon atau dalam Islam al-Majidun ‘kemuliaan’, yaitu ‘Perang Kemuliaan’. Perang ini berlangsung dalam rentang waktu yang lama hingga menyeret semua negara menjadi dua poros. Dua poros tersebut yakni kaum kafir yang dipimpin oleh dajal dan poros kaum Muslimin yang dipimpin oleh al-Mahdi.

photo
Tentara Israel bekerja dengan kendaraan militer lapis baja di sepanjang perbatasan Israel dengan Jalur Gaza, di Israel selatan, pada Senin, 20 November 2023. - (AP Photo/Ohad Zwigenberg)

Di tengah berkecamuknya perang, turunlah pertolongan Allah kepada kaum Muslimin, yaitu dengan diturunkannya Nabi Isa al-Masih putra Maryam. Isa akan turun di menara putih di timur Damaskus ketika menjelang fajar. Kemudian, Isa masuk ke markas kaum Muslimin dan ikut dalam barisan shalat Subuh. Setelah itu, ia bersama al-Mahdi akan memimpin kaum Muslimin menyerbu seluruh markas kaum kafir, bahkan berhasil membunuh dajal dan seluruh orang kafir. 

Gambaran keadaan turunnya Nabi Isa ini dalam ajaran Islam dapat ditemukan pada hadis-hadis Nabi Muhammad SAW, salah satunya adalah sebagai berikut: 


فَبَيْنَمَا هُوَ كَذَلِكَ إِذْ بَعَثَ اللَّهُ الْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ فَيَنْزِلُ عِنْدَ الْمَنَارَةِ الْبَيْضَاءِ شَرْقِىَّ دِمَشْقَ بَيْنَ مَهْرُودَتَيْنِ وَاضِعًا كَفَّيْهِ عَلَى أَجْنِحَةِ مَلَكَيْنِ إِذَا طَأْطَأَ رَأَسَهُ قَطَرَ وَإِذَا رَفَعَهُ تَحَدَّرَ مِنْهُ جُمَانٌ كَاللُّؤْلُؤِ فَلاَ يَحِلُّ لِكَافِرٍ يَجِدُ رِيحَ نَفَسِهِ إِلاَّ مَاتَ وَنَفَسُهُ يَنْتَهِى حَيْثُ يَنْتَهِى طَرْفُهُ فَيَطْلُبُهُ حَتَّى يُدْرِكَهُ بِبَابِ لُدٍّ فَيَقْتُلُهُ ثُمَّ يَأْتِى عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ قَوْمٌ قَدْ عَصَمَهُمُ اللَّهُ مِنْهُ فَيَمْسَحُ عَنْ وُجُوهِهِمْ وَيُحَدِّثُهُمْ بِدَرَجَاتِهِمْ فِى الْجَنَّةِ 

 

Artinya: “Saat dajal seperti itu, tiba-tiba ‘Isa putra Maryam turun di sebelah timur Damaskus di menara putih dengan mengenakan dua baju (yang dicelup wars dan za’faran) seraya meletakkan kedua tangannya di atas sayap dua malaikat, bila ia menundukkan kepala, air pun menetes. Ketika ia mengangkat kepala, air pun bercucuran seperti mutiara. Tidaklah orang kafir mencium bau dirinya melainkan ia akan mati. Sungguh bau napasnya sejauh mata memandang. Isa mencari dajal hingga menemuinya di pintu Ludd, lalu membunuhnya. Setelah itu, Isa ibnu Maryam mendatangi suatu kaum yang dijaga oleh Allah dari dajal. Ia mengusap wajah-wajah mereka dan menceritakan tingkatan-tingkatan mereka di surga” (HR Muslim no 2937).

Kelak ketika Nabi Isa telah diturunkan oleh Allah SWT ke bumi, Nabi Isa bersama-sama umat Nabi Muhammad SAW akan melaksanakan shalat berjamaah. Mulanya kaum Muslim akan mempersilakan Nabi Isa untuk menjadi imam shalat. Namun, Nabi Isa menolak lantaran memuliakan umat Rasulullah SAW. Karena itu, dalam shalat berjamaah itu Nabi Isa justru menjadi makmum, sedangkan imamnya adalah seorang pemimpin umat Muslim pilihan Allah SWT pada akhir zaman yang disebut al-Mahdi atau Imam Mahdi.  

Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis. 

روى مسلم عن جابر بن عبدالله، قال: سمعت النبي صلى الله عليه وسلم يقول: ((لا تزال طائفة من أمتي يقاتلون على الحق ظاهرين إلى يوم القيامة، قال: فينزل عيسى ابن مريم صلى الله عليه وسلم، فيقول أميرهم: تعالَ صلِّ لنا، فيقول: لا، إن بعضكم على بعضٍ أمراء تكرمة الله هذه الأمة))؛ [مسلم حديث: 156].

 

Diriwayatkan Imam Muslim dari Jabir bin Abdullah. Dia berkata, "Saya mendengar Nabi Muhammad SAW berkata, 'Senantiasa ada segolongan dari umatku berperang di atas kebenaran sampai hari kiamat,' lalu Nabi Muhammad berkata, 'Lalu turunlah Isa bin Maryam Alaihiwasallam lalu berkata amir mereka, 'Marilah jadilah imam shalat bagi kami,' lalu beliau (Nabi Isa) berkata, 'Tidak, sesungguhnya sebagian kalian adalah amir bagi sebagian yang lain, sebagai kemuliaan yang Allah berikan atas umat ini'" (HR Imam Muslim).

Dalam kitab Fathul Bari, Ibnu Hajar al-Atsqalani menjelaskan bahwa Imam (al-Mahdi) yang akan memimpin shalat pada saat itu berasal dari umat nabi Muhammad SAW, yakni umat Muslim. Sedangkan, Nabi Isa shalat sebagai makmum di belakangnya. Begitu juga keterangan Ibnu Abi Syibah bahwa al-Mahdi yang memimpin shalat itu berasal dari umat ini (umat Nabi Muhammad SAW).  


روى ابن أبي شيبة عن ابن سيرين قال: "المهدي من هذه الأمة وهو الذي يؤم عيسى ابن مريم"؛ [مصنف ابن أبي شيبة 513].

 
"Al-Mahdi berasal dari umat ini, dia yang memimpin Nabi Isa putra Maryam" (Musnaf Ibnu Abi Syaibah).

Alkitab juga menjelaskan tentang bagaimana Nabi Isa turun pada akhir zaman. Wisnu Sasongko dalam bukunya Armageddon Peperangan Akhir Zaman ketika menjelaskan beberapa pasal dalam Alkitab mengatakan bahwa Nabi Isa akan turun ke bumi pada malam hari, ia datang tak disangka-sangka seperti pencuri. Kemudian, dijelaskan bahwa orang yang berjaga-jaga akan memperoleh kebahagiaan karena mereka akan ditemui Nabi Isa. Mereka yang berjaga itu adalah orang-orang yang qiyamullail.

Mengenai keterangan ini, Wisnu menukil Injil Matius 24: 43.

“Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.”  


Selain itu pada Injil Markus 13: 33-37.

“Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba. Dan halnya sama seperti seorang yang bepergian, yang meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya, masing-masing dengan tugasnya, dan memerintahkan penunggu pintu supaya berjaga-jaga. Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau larut malam, atau pagi-pagi buta, supaya kalau ia tiba-tiba datang jangan kamu didapatinya sedang tidur."

13: 37.

"Apa yang Kukatakan kepada kamu, Kukatakan kepada semua orang: berjaga-jagalah!,”

Menurut Wisnu, keterangan di Alkitab itu menunjukkan bahwa Nabi Isa turun kembali ke dunia dalam keadaan tak diduga-duga oleh manusia, yaitu pada malam hari. Dan hanya orang yang rajin bangun malam (qiyamullail) saja yang akan mengetahui kedatangannya.

photo
ILUSTRASI Kemunculan Dajjal adalah salah satu tanda kiamat besar. - (DOK PXHERE)

“Maka kaum Musliminlah yang nanti pertama kali ditemui oleh Isa al-Masih di dalam masjid di waktu fajar. Kemudian, Isa memimpin kaum Muslimin untuk membantai Yahudi sampai bebatuan berbicara,” (Lihat Buku Armageddon Peperangan Akhir Zaman karya Wisnu Sasongko, penerbit Gema Insani, 2003, halaman 4).

Tentang keterangan ketakutan orang Yahudi menghadapi pasukan Muslim hingga bersembunyi di bebatuan terdapat dalam hadis berikut:


حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا جَرِيرٌ عَنْ عُمَارَةَ بْنِ الْقَعْقَاعِ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تُقَاتِلُوا الْيَهُودَ حَتَّى يَقُولَ الْحَجَرُ وَرَاءَهُ الْيَهُودِيُّ يَا مُسْلِمُ هَذَا يَهُودِيٌّ وَرَائِي فَاقْتُلْهُ

 
Artinya: "Telah bercerita kepada kami Ishaq bin Ibrahim, telah mengabarkan kepada kami Jarir dari 'Umarah bin Al Qa'qa' dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah Radhiallahu'anhu dari Rasulullah ﷺ bersabda, 'Tidak akan datang hari kiamat hingga kalian memerangi orang-orang Yahudi hingga batu yang di baliknya bersembunyi seorang Yahudi akan berkata, 'Wahai Muslim, ini Yahudi di belakangku, bunuhlah dia'" (HR Bukhari 2926, Fathul Bari).

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat