Pengelolaan data, kunci perusahaan meningkatkan kompetisi di era digital (ilustrasi) | Freepik/Macrovector

Inovasi

Pengelolaan Data Komprehensif, Strategi Menangkan Persaingan Bisnis

Masih banyak sekali perusahaan di Indonesia yang belum tahu betapa pentingnya backup data.

Dalam era transformasi digital, tantangan teknoogi informasi (TI) dan kebutuhan bisnis terus berkembang di Indonesia. Termasuk pengelolaan volume data yang besar, kebutuhan akan akses yang cepat dan aman serta kolaborasi dan backup data yang efisien.

Meningkatnya ancaman keamanan siber dan kebutuhan untuk mematuhi regulasi yang ketat juga menjadi fokus utama bagi perusahaan-perusahaan lokal. Solusi Network Attached Storage (NAS) dan manajemen data, Synology Inc mengumumkan, pertumbuhan signifikan yang berdampak positif pada fondasi bisnis mereka di Indonesia.

Menurut laporan terbaru, penerapan server Synology di Indonesia meningkat dua kali lipat setiap tahun. Hal ini menunjukkan, kepercayaan pelaku bisnis terhadap produk dan solusi Synology selalu meningkat secara konsisten. 

Regional Manager Synology untuk Indonesia, Clara Hsu, mengatakan, pencapaian ini menegaskan solusi Synology sangat relevan dan vital dalam memenuhi kebutuhan dinamis dunia bisnis di Indonesia. “Kami menyadari bisnis di Indonesia tidak hanya memerlukan penyimpanan data yang aman dan dapat diandalkan, tetapi juga solusi yang dapat mengatasi berbagai tantangan teknologi informasi (TI) di berbagai sektor bisnis,” ujar Clara, Selasa (21/11/2023), di Jakarta. 

Synology pun menjawab tantangan ini dengan menyediakan serangkaian solusi yang komprehensif. “Kami menawarkan berbagai pilihan penyimpanan yang beragam dan dapat diskalakan untuk memenuhi kebutuhan bisnis dari berbagai skala, yang terintegrasi dengan manajemen data canggih yang kami kembangkan sendiri,” kata Clara. 

Sebagai contoh, Clara melanjutkan, aplikasi penyimpanan terpusat Synology, Synology Drive untuk akses data jarak jauh yang aman dan efisien serta Synology Office untuk memenuhi kebutuhan produktivitas bisnis. Bisnis di Indonesia saat ini terdiri atas berbagai industri dan skala yang berbeda, yang berarti bahwa kebutuhan mereka juga semakin beragam.

Menurut Clara, Synology percaya bahwa semua bisnis berhak mendapatkan solusi terbaik untuk mengatasi tantangan TI mereka. “Dan inilah peran utama Synology, solusi kami dirancang agar bisnis dapat dengan mudah memilih produk dan solusi yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” ujar Clara. 

 

Persaingan dengan Pusat Data Lokal 

Indonesia memiliki Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PSTE). Pemerintah melalui PP 71, memberikan klasifikasi data berupa data strategis, data tinggi, dan data rendah. Data strategis wajib berada di dalam negeri, sementara data tinggi dan rendah bisa saja berada di luar negeri. 

Saat ditanya bagaimana Synology menghadapi persaingan dengan pusat data lokal mengingat adanya regulasi di Indonesia yang mengharuskan data penggunanya disimpan di dalam negeri, Clara mengatakan, jika berbicara data center yang harus berada di Indonesia, ini biasanya lebih mengarah ke cloud.

Solusi Synology mengenai hal ini adalah menyarankan pelanggan menyimpan dan mengelola data di server mereka sendiri. “Jadi on-premise. Tetapi Synology tidak cuma on-premise, melainkan hybrid cloud,” ujar Clara.

Artinya, klien dapat memiliki kontrol penuh atas privasi data mereka sendiri. Klien juga masih bisa mengintegrasikan dengan cloud yang ada dari pihak ketiga ataupun cloud dari Synology. Pun, Synology tidak langsung bersaing dengan cloud publik saja, melainkan Synology bersaing menggunakan keuntungan dari sisi hybrid mereka. Yaitu, on-premise ditambah integrasi cloud. “Jadi, itu keunggulan dari Synology untuk melawan market dari sisi public cloud,” katanya. 

Dia menambahkan, pastinya jika berbicara mengenai cloud ada biaya berlangganan yang tidak ada batasnya. Sedangkan tentang hybrid cloud on-premise, pengguna membayar biaya satu kali (one time cost). 

“Jadi, hanya perlu investasi satu kali untuk mendapatkan semua solusi yang bisa didapatkan di-cloud juga. Nah, jadi di sini user bisa memilih apakah hybrid cloud atau pure cloud only yang mereka prefer,” ujar Clara. 

Pengelolaan Data di Indonesia 

Clara pun mengungkapkan menurut Synology, sebenarnya masih banyak sekali perusahaan di Indonesia yang belum tahu betapa pentingnya backup dan banyak perusahaan yang belum mengadopsi solusi backup untuk melindungi data mereka. “Kenapa? Karena belum terserang, karena datanya belum hilang,” kata Clara. 

Persoalan kedua adalah masih banyak juga perusahaan yang sudah mencadangkan data mereka, tetapi tidak diverifikasi apakah data tersebut bisa direstorasi. Jadi, kata Clara, banyak masalah seperti itu. 

Dia menambahkan, sebenarnya masalah ini bukan hanya di pasar Indonesia, melainkan secara global. Menurut Clara, banyak user yang bekerja setengah saja. Yakni, datanya dicadangkan, tetapi belum dipastikan data tersebut dapat direstorasi atau tidak. 

“Jadi, dengan Synology NAS, Synology Solution, kita sebenarnya mem-provide juga solusi backup beserta verifikasi backup-nya dan restorasi segala macam agar user sendiri itu bisa memastikan bahwa backup mereka ini benar-benar berfungsi jika dibutuhkan,” ujar Clara. 

"Nah, jadi untuk menjawab pertanyaan tadi ya, di Indonesia kalau kita lihat sih masih banyak awareness terhadap solusi backup yang benar, yang proper. Itu masih belum banyak yang tahu,” ujar dia. 

Selain itu, Clara mengakui memang belakangan ini ransomware sedang ramai. Jadi, Synology terus memperbarui fitur produk mereka, termasuk immutable snapshot. Itu adalah fitur baru yang dimana Synology targetkan untuk melawan ransomware. 

Kemudian ada juga two factor authentication (2FA). Ini juga salah satu fitur baru yang disediakan oleh Synology untuk meningkatkan keamanan data pengguna. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat