Pedagang melayani pembeli daging ayam di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Selasa (27/6/2023). | Republika/Wihdan Hidayat

Ekonomi

Razia Pangan Segar Digencarkan

Bapanas memfokuskan pengawasan di delapan provinsi.

JAKARTA — Badan Pangan Nasional (Bapanas) memperketat pengawasan peredaran pangan segar di tengah masyarakat. Bapanas telah menerjunkan 10 unit mobil laboratorium yang dilengkapi dengan peralatan pengujian serta promosi keamanan dan mutu pangan segar. 

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, keberadaan laboratorium keliling ini diharapkan dapat menunjang dan meningkatkan pengawasan post market dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan cakupan lebih luas. 

“Dukungan sarana ini sangat dibutuhkan di seluruh daerah sehingga diharapkan operasional pengawasan keamanan pangan segar di lapangan semakin lancar, cepat, dan memberikan kemudahan bagi pelaku usaha,” kata Arief dalam keterangannya, seperti dikutip pada Selasa (21/11/2023).

photo
Warga membeli kebutuhan pokok saat kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman kantor Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Selasa (7/11/2023). - (Edi Yusuf/Republika)

Arief mengatakan, laboratorium keliling tersebut dapat meningkatkan frekuensi sampling pangan segar di pasaran serta meningkatkan respons cepat pengawasan dan tindak lanjutnya. 

“Ini merupakan bentuk kehadiran pemerintah dalam memastikan jaminan keamanan pangan segar di peredaran, salah satunya dengan melakukan pengujian cepat secara langsung di lokasi dengan rapid test untuk mengetahui ambang batas aman kandungan residu pestisida dan uji formalin pada produk pangan segar,” katanya. 

Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Andriko Noto Susanto mengatakan, pemanfaatan mobil laboratorium keliling akan difokuskan untuk menunjang pengawasan post market di delapan provinsi, yakni Banten, Jawa Timur, Jawa Barat, DIY, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, dan Lampung. 

Mengingat tingginya mobilitas kegiatan pengawasan keamanan pangan segar pada masa mendatang sesuai peta jalan, yang didukung dengan semakin banyaknya tenaga pengawas keamanan pangan, Andriko menilai, perangkat operasional pengawasan seperti mobil laboratorium keliling yang dilengkapi dengan sarana prasarana pengawasan sangat dibutuhkan. 

“Badan Pangan Nasional selaku Otoritas Kompeten Keamanan Pangan diharapkan dapat memiliki dukungan operasional pengawasan keamanan pangan segar di lapangan sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap keamanan pangan segar yang beredar,” katanya. 

Pengetatan pengawasan terhadap pangan segar juga dilakukan pemerintah daerah. Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, misalnya, turun melakukan pengecekan pangan segar dengan mobil keamanan pangan keliling yang difungsikan sebagai laboratorium pengujian pangan segar asal tumbuhan (PSAT).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi Abdur Rofiq mengatakan, kehadiran mobil keamanan pangan ini berawal dari keprihatinan terhadap PSAT yang kurang layak konsumsi akibat sejumlah faktor, seperti tambahan pemutih pada beras, pemupukan berlebih, dan buah-buahan dicampur pengawet.

"Banyak sekali pangan segar asal tumbuhan seperti sayur-sayuran itu yang ingin tanamannya bagus tapi pupuknya berlebihan. Ada beras yang dicampur oleh pemutih, ada juga buah-buahan yang dicampur pengawet," katanya.

photo
Pedagang melayani pembeli bumbu racik untuk olahan daging di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Selasa (27/6/2023). - (Republika/Wihdan Hidayat)

Dia menjelaskan, PSAT merupakan pangan asal tumbuhan yang dapat dikonsumsi secara langsung atau menjadi bahan baku pangan olahan setelah mengalami proses pengolahan tanpa menambah pencucian, pemotongan, pengupasan, pendinginan, serta penggaraman.

PSAT diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2022 tentang Pengawasan Keamanan Pangan terhadap Pemasukan Pangan Segar Asal Hewan dan Pangan Segar Asal Tumbuhan ke Dalam Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Dalam pengujiannya, parameter yang diuji adalah residu pestisida, logam berat, dan mikrobiologi," katanya.

Mobil Keamanan Pangan diluncurkan sebagai laboratorium yang akan menguji PSAT meliputi sayur-mayur, buah-buahan, beras, dan bahan makanan lain dicurigai mengandung pemutih atau bahan pengawet.

"Mobil ini berfungsi mengetes seluruh PSAT yang beredar di Kabupaten Bekasi. Pangan segar itu bisa sayur-mayur, buah-buahan. Yang harus kita pastikan sehat untuk dikonsumsi warga adalah tidak boleh mengandung unsur pemutih formalin, pestisida, dan bahan berbahaya lain," ujarnya.

photo
Pekerja menyortir daging sapi kurban yang telah dipotong di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) PD Dharma Jaya, Cakung, Jakarta, Kamis (29/6/2023). - (Republika/Putra M. Akbar)

Mobil keamanan pangan memuat empat hingga lima orang ahli PSAT Dinas Ketahanan Pangan dengan tugas utama melakukan inspeksi mendadak ke pasar tradisional maupun modern, kedai buah, hingga sayuran untuk menguji kandungan PSAT.

Pihaknya akan menarik makanan yang ditemukan tidak aman untuk dikonsumsi dengan tujuan agar masyarakat Kabupaten Bekasi mengonsumsi pangan sehat sekaligus meminimalisasi peredaran pangan tidak sesuai standar konsumsi.

"Nanti mobil ini akan rutin melakukan kunjungan ke pasar, kedai buah, atau sayuran akan kita cek. Jika ditemukan hasil tes tidak aman untuk masyarakat, barang itu akan kita tarik. Jadi, jangan sampai ada peredaran pangan segar yang tidak aman dikonsumsi masyarakat," kata dia.

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat