Hikmah
Lima Golongan Sumber Bahagia
Lima golongan manusia yang menjadi sumber bahagia.
Oleh SAIFUL FALAH
Kebahagiaan adalah impian semua orang. Manusia selalu berusaha untuk mencari jalan bahagia, dengan cara yang sesuai syariat bahkan ada yang melenceng darinya.
Karena salah memaknai kebahagiaan, golongan yang melenceng menganggap kebahagiaan hanya bisa didapat dengan kekayaan. Kebahagiaan disamakan dengan kepuasan. Padahal, bahagia bukan di raga. Letak bahagia ada di dalam jiwa.
Salah satu jalan bahagia adalah menjalin hubungan baik dengan sesama. Dalam kitab Nashaihul ibad, Imam Nawawi al Bantani menukil hadis Rasulullah SAW tentang lima golongan manusia yang menjadi sumber bahagia apabila kita bisa menjalin hubungan baik dengannya. Sebaliknya, apabila tidak bisa menjalin hubungan baik dengan mereka maka akan mendapat lima kerugian.
Kebahagiaan disamakan dengan kepuasan. Padahal, bahagia bukan di raga. Letak bahagia ada di dalam jiwa.
Pertama, menjalin hubungan baik dengan ulama. Barangsiapa yang memuliakan ulama, dia akan mendapat keberkahan ilmu agama.
Rasulullah SAW bersabda, "Ulama adalah pewaris para nabi." Dan Nabi SAW tidak mewariskan harta, melainkan mewariskan ilmu.
Dari ulama kita mendapat pencerahan. Bisa mengenal Allah SWT. Tahu yang halal dan haram. Tahu yang hak dan bathil. Tahu akhlak yang mulia dan akhlak yang tercela. Memuliakan ulama mendekatkan kita kepada ketenangan jiwa.
Kedua, menjalin hubungan baik dengan umara atau pemimpin. Menghormati pemimpin merupakan akhlak terpuji. Dalam Alquran, Allah SWT memerintahkan kita untuk taat kepada Allah SWT, taat kepada Rasulullah, dan taat kepada pemimpin (QS an-Nisa: 59).
Dengannya kita bisa mendapatkan kemudahan untuk urusan dunia. Karena pemimpin yang memegang segala urusan duniawi. Baik itu pemimpin tingkat rukun tetangga, pemimpin desa, pemimpin daerah sampai ke pemimpin negara.
Menghina pemimpin berarti menghina diri sendiri. Karena pemimpin dipilih dari masyarakat oleh mayarakat dan untuk masyarakat. Siapa pun yang tidak bisa menghargai pemimpinnya pasti mendapat kesulitan dalam urusan dunia.
Ketiga, menjalin hubungan baik dengan tetangga. Orang yang paling dekat dengan kita adalah tetangga. Menghormati tetangga menjadi sumber kemudahan dalam berbagai urusan keseharian.
Meminjam peralatan dapur dari tetangga. Menitipkan rumah saat ditinggal pergi jauh ke tetangga.
Saat sakit pun yang menjenguk pertama kali tetangga. Saking pentingnya kedudukan tetangga bagi seorang yang beriman, Rasul SAW bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, niscaya dia menghormati tetangganya."
Keempat, menjalin hubungan baik dengan sanak famili. Keluarga adalah sumber kasih sayang. Anak- anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang rukun tumbuh menjadi pribadi yang penuh cinta.
Adik menghormati kakak, dan kakaknya menyayangi sang adik. Saat salah satu anggota keluarga mendapat kebahagiaan, dia membagikannya kepada anggota yang lain. Satu anugerah menjadi sumber bahagia bagi semua.
Kelima, yang paling intim adalah hubungan baik dengan pasangan. Suami dan istri ditakdirkan untuk hidup bersama. Satu sama lain saling mengisi.
Istri adalah tulang rusuk suami. Dan suami adalah pemimpin bagi istri. Suami menjadi pintu surga bagi istri. Apabila dia taat sehingga mendapat ridha dari suami, maka Allah SWT menjamin surga baginya.
Demikian juga istri menjadi wasilah surga bagi suami. Bahkan, seorang suami yang bekerja untuk menafkahi istrinya disamakan dengan seorang pejuang yang sedang berjuang di jalan Allah SWT.
Apabila dia wafat, maka dia syahid. Rumah tangga yang dijalin dengan rasa hormat dan saling memuliakan pasti berbuah ketenangan, kecintaan, dan kasih sayang. Rumah pun menjadi surga dunia.
Semoga kita bisa terus menjalin hubungan baik dengan sesama, sehingga mendapat bahagia di dunia dan alam baka. Amin.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Musuh Menjadi Teman Seperjuangan
Tokoh Romawi ini memeluk Islam di hadapan Khalid bin Walid.
SELENGKAPNYALegasi ar-Razi untuk Fisiognomi
Sejarah perkembangan fisiognomi dapat ditelusuri sejak era keemasan Islam.
SELENGKAPNYAUntaian Nasihat Imam Ali
Seperti Nahjul Balaghah, buku ini menghimpun petuah-petuah yang diyakini dari Ali bin Abi Thalib.
SELENGKAPNYAPandangan Islam Mengenai Jin
Melalui buku ini, Prof M Quraish Shihab menjelaskan dengan mendetail dalil-dalil Islam tentang jin.
SELENGKAPNYA