Ikhlas dalam beramal. | Republika

Hikmah

Ikhlas dalam Beramal

Keikhlasan seseorang dalam beramal akan membuat hidupnya lebih mulia.

Oleh AHMAD FATONI

Ikhlas adalah sebuah kata yang mudah diucapkan, tapi tidak mudah dilaksanakan. Begitu banyak nasihat agar kita selalu ikhlas beramal demi meraih kemuliaan dan kebahagiaan. Kenyataannya, beramal sungguh sulit dilakukan dengan benar-benar ikhlas.

Kebalikan dari ikhlas adalah riya’. Jika ikhlas hanya mengharapkan balasan dari Allah SWT, sedangkan riya’ menginginkan balasan dari manusia.

Dalam beramal saleh, seseorang bisa menjadi gelisah bila terjebak oleh ujaran sebagian ustaz yang menyatakan bahwa riya’ dapat menghapuskan pahala perbuatan. Bahkan pelaku riya’ dianggap telah berbuat dosa dan akibatnya akan berdampak pada kehidupan akhiratnya.

Secara bahasa, ikhlas memiliki arti bersih hati, tulus, dan rela. Orang yang bekerja dengan ikhlas ialah orang yang bekerja secara tulus, sukarela, atau tanpa pamrih apapun. Dalam ajaran Islam, ikhlas beramal berarti amalan yang diiringi niat tulus tanpa menginginkan balasan dari manusia, melainkan hanya mengharap ridha dari Allah SWT semata.

 
Niat orang yang ikhlas hanya satu, yaitu bagaimana agar apa yang dilakukannya diridhai oleh Allah SWT.
 
 

Niat orang yang ikhlas hanya satu, yaitu bagaimana agar apa yang dilakukannya diridhai oleh Allah SWT. Jika seseorang memasukkan uang ke kotak amal di masjid, misalnya, maka ia berniat bagaimana agar uang yang diinfakkannya itu diterima di sisi Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak menerima amal perbuatan kecuali dilakukan dengan ikhlas dan mengharap ridha-Nya.” (HR Abu Dawud dan Nasa’i).

Bagaimanapun, perbuatan ikhlas merupakan urusan hati. Tokoh sufi dari Baghdad, Al-Junaid al-Baghdadi, berkata, “Ikhlas merupakan rahasia antara Allah dan hamba, yang hanya diketahui oleh malaikat sehingga dia menulisnya, namun tidak diketahui oleh setan sehingga dia merusaknya, dan tidak pula diketahui hawa nafsu sehingga dia mencondongkannya.”

Pertanyaannya, bolehkah seseorang memperihatkan amalnya kepada orang lain? Jawabannya adalah tergantung niat. Jika niatnya ingin mendapat pujian manusia, tentu itu menjadi riya’. Namun bila niatnya untuk syiar agar orang lain mencontohnya, itu bukan termasuk riya’.

Sabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya setiap amal perbuatan tergantung dari niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Dalam hal bersedekah, orang boleh melakukannya secara tersembunyi maupun terang-terangan. Allah SWT berfirman, “Orang-orang yang menginfakkan hartanya malam dan siang hari (secara) sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati.” (QS al-Baqarah [2]: 274).

Di antara ciri orang yang ikhlas, ia akan tetap beramal kendati ada atau tidak ada orang lain yang melihatnya. Bila ia hanya beramal saat ada orang lain yang melihat dan tidak mau beramal saat tidak ada orang yang melihatnya, maka itu tanda orang yang tidak ikhlas.

Ciri lainnya, orang yang ikhlas tidak peduli pandangan orang lain, sebab yang diharapkannya hanyalah keridhaan dari Allah SWT.

Beramal dengan ikhlas memang berat. Faktanya, ada hal-hal yang terkadang membuat seseorang terpancing untuk berbuat riya’. Dengan terus-menerus berlatih mengolah hati, seseorang akan mampu beramal dengan ikhlas lebih dari sekadar berharap balasan dari sesama.

Yang pasti, keikhlasan seseorang dalam beramal akan membuat hidupnya lebih mulia dan bahagia, baik di dunia ini maupun di akhirat nanti.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Keutamaan Sahabat Nabi, Salim bin Ma’qil

Ia termasuk jajaran sahabat yang direkomendasikan Nabi SAW untuk Muslimin belajar Alquran dari mereka.

SELENGKAPNYA

Sang Penjaga Kedaulatan Maritim RI

Dampak dari Deklarasi Djuanda, luas wilayah RI meningkat hingga 2,5 kali lipat semula.

SELENGKAPNYA

Ucapkan Assalamu'alaikum, Muslimah Prancis Ditangkap

Wanita itu dibawa ke tahanan polisi setelah tetangganya melapor ketika mendengar dia mengatakan Assalamu'alaikum

SELENGKAPNYA