Mitos salah tentang flu (ilustrasi) | Unsplash/Kristine Wook

Medika

Meluruskan Berbagai Mitos Keliru tentang Flu

Konsumsi suplemen vitamin C dosis tinggi dapat menyebabkan banyak hal negatif bagi tubuh.

Ada sejumlah mitos tentang pilek dan flu yang masih dipercaya banyak orang. Padahal, semua itu bisa jadi tidak sejalan dengan ilmu pengetahuan. Meyakini atau menerapkan mitos yang ada malah berpotensi berimbas pada kesehatan. Berikut lima di antaranya, dikutip dari laman Prevention, Kamis (5/10/2023).

1. Vitamin C dosis besar bantu cegah flu
Suplemen vitamin C banyak dipasarkan untuk mencegah flu atau mempercepat pemulihannya. Padahal, menurut penelitian, efek positif konsumsi suplemen vitamin C pada kebanyakan orang terpantau cukup terbatas.

Dokter pengobatan keluarga di Mayo Clinic Health System, Jennifer Johnson, justru menyebut konsumsi suplemen vitamin C dosis tinggi dapat menyebabkan banyak hal negatif bagi tubuh. Contohnya, memunculkan rasa mulas, mual, sakit kepala, bahkan batu ginjal.

Kecuali seseorang menjalani pola makan yang tidak menyertakan buah-buahan dan sayur-sayuran sama sekali, dokter berpendapat tidak perlu mengonsumsi suplemen vitamin C. Jaga kesehatan dengan berolahraga, asupan nutrisi baik, tidur cukup, dan manajemen stres.

photo
Obat untuk flu (ilustrasi) - (Unsplash/Volodymyr H)

2. Keluar rumah tanpa jaket memicu pilek


Faktanya, kemunculan pilek dan flu bukan karena tubuh terpapar cuaca dingin, melainkan akibat infeksi virus. Namun, memang benar bahwa udara musim dingin yang kering membuat virus lebih mudah menular, tapi bukan suhu dingin itu penyebab flu dan pilek.

Mengenakan jaket, mantel, dan pakaian hangat di musim dingin memang tetap berguna, tapi untuk menghindari radang dingin dan hipotermia juga agar tubuh terasa nyaman. Akan tetapi, tidak mengenakannya pun tak akan membuat seseorang serta-merta mengidap flu.

3. Vaksin flu menyebabkan terserang flu

photo
Vaksin flu (ilustrasi) - (Unsplash/CDC)


Menurut pakar, ini tak mungkin terjadi. Sebab, suntikan vaksin flu mengandung virus yang tidak aktif, yang artinya virus tersebut tidak lagi menular. Meskipun vaksin semprot hidung mengandung virus hidup, namun virus tersebut dilemahkan sehingga hanya dapat berkembang biak di hidung, bukan di paru-paru.

Beberapa hal yang tampak seperti gejala flu, seperti sakit kepala, demam, dan nyeri otot usai mendapat vaksin flu kemungkinan besar merupakan efek samping vaksin yang memicu respons imun dalam tubuh. Namun, tubuh akan mendapat perlindungan dari penyakit itu.

4. Orang sehat tidak perlu vaksin flu


Pada kenyataannya, orang yang menganggap dirinya sehat masih bisa tertular flu, dan penyakit itu tetap bisa berakibat buruk. Bahkan jika sistem kekebalan tubuh dapat melawan penularannya, vaksin itu tetap perlu membantu melindungi orang-orang di sekitar.

"Setiap tahun, ada generasi muda sehat yang meninggal dunia karena flu, dan hampir tanpa kecuali mereka (yang meninggal dunia) belum menerima vaksinasi flu," ujar direktur penyakit menular anak di NYU Langone Health, Adam Ratner.

5. Produk susu memperburuk flu


Ada sensasi produksi lendir meningkat ketika seseorang yang mengidap pilek minum susu atau mengonsumsi produk olahan susu lainnya. Tetapi, susu dan produk turunannya bukan penyebab bertambahnya cairan kental yang melapisi mulut dan tenggorokan itu.

Jika memang tidak menyukai rasa susu di tenggorokan setelah meminumnya saat mengidap flu dan pilek, beralihlah ke teh atau air. Akan tetapi, kebutuhan cairan harus tetap dipenuhi dengan baik karena tubuh sedang membutuhkan banyak cairan. 

Tidur Nyenyak Saat Flu

photo
Tidur nyenyak di amlam hari (ilustrasi) - (Pixabay/SweetLouise)

Saat sedang flu atau pilek, tidur nyenyak adalah hal yang sulit dilakukan. Itu bisa terjadi akibat hidung tersumbat atau ada tumpukan lendir yang membuat seseorang sukar memejamkan mata. Kelelahan karena tak tidur nyenyak juga bisa mengimbas pemulihan tubuh.

Kabar baiknya, pakar tidur punya trik mudah untuk membantu mengatasi kondisi itu. Menurut para ahli di Z Clinic, memaparkan uap pada wajah adalah metode sederhana yang dapat membantu orang yang sedang flu kembali bernapas lega.

Uap akan membantu mengendurkan saluran udara seseorang, mengencerkan lendir, dan membuat pernapasan lebih mudah. Cara memaparkan uap pada wajah ini hanya perlu waktu beberapa menit dan cuma membutuhkan air dan handuk.

Dikutip dari laman Nottingham Post, Rabu (27/9/2023), langkah pertama yang perlu disiapkan adalah mengisi wastafel atau baskom dengan air hangat. Selanjutnya, tutupi kepala dengan handuk, lalu membungkuklah di atas wastafel atau baskom berisi air hangat tadi.

Serba Serbi Tidur Nyenyak - (Republika)  ​

Perlu diingat bahwa sebaiknya memakai air hangat, bukan air panas mendidih. Pastikan wajah tidak menyentuh air saat membungkuk. Tarik napas dalam-dalam selama sekitar lima menit, lalu biarkan panas dan uap masuk ke paru-paru.

Fisioterapis dan pakar tidur bersertifikat di Z Clinic, Tom White, menjelaskan bagaimana kurang tidur berdampak pada cara tubuh menghadapi virus musiman. Penurunan kualitas tidur bisa merusak kemampuan tubuh untuk pulih dari virus, juga berdampak pada kesehatan fisik dan mental.

Itu semua bisa membuat seseorang lesu, lemas, kurang bersemangat, dan kinerjanya di sekolah atau tempat kerja menjadi buruk. Sistem kekebalan tubuh bergantung pada tidur malam yang nyenyak agar dapat berfungsi dengan baik, sehingga menjaga kualitas tidur saat sakit pilek atau flu menjadi amat penting.

White mengatakan, jika seseorang tidak tidur malam dengan nyenyak, itu berarti tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk melawan virus dan kembali ke kondisi kesehatan yang prima. Terlebih, gejala pilek atau flu yang parah hampir selalu memburuk di malam hari.

"Saat tidur berbaring, hal ini menyebabkan lendir tidak keluar seperti saat berdiri, sehingga cenderung menimbulkan post-nasal drop yang mengganggu pernapasan, dan terasa seperti tenggelam saat mencoba tidur, apalagi jika hidung tersumbat," kata White.

 

 
Jika seseorang tidak tidur malam dengan nyenyak, itu berarti tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk melawan virus
 
TOM WHITE, Fisioterapis dan pakar tidur bersertifikat di Z Clinic
 
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

WHO: Flu Burung Bunuh Kucing-Kucing di Polandia

Puluhan kucing mati di berbagai lokasi di Polandia.

SELENGKAPNYA

Waspada Flu Burung

Kasus flu burung sejauh ini belum ditemukan pada manusia.

SELENGKAPNYA

Waspadai Flu Burung, DKPP Kota Bandung Gelar Vaksinasi

Pemkot Bandung mewaspadai munculnya kasus flu burung di Kota Cimahi

SELENGKAPNYA