Surat kabar harian Iran memberitakan kematian Mahsa Amini, di Teheran, Iran, 18 September 2022. | EPA-EFE/ABEDIN TAHERKENAREH

Kabar Utama

Kematian Mahsa Amini Masih Menyimpan Bara

Aksi unjuk rasa dilakukan memeringati setahun kematian Mahsa Amini.

Oleh RIZKY JARAMAYA

TEHERAN -- Setahun yang lalu, Mahsa Amini, seorang perempuan muda dari Iran, meninggal dalam penahanan polisi moral setelah ditangkap dengan tudingan mengenakan jilbab tak sesuai aturan. Hingga saat ini, peristiwa yang mengguncang Iran tersebut belum benar-benar bisa dipadamkan.

Pasukan keamanan Iran menindak protes terkait peringatan satu tahun kematian Mahsa Amini di wilayah Kurdi pada Sabtu (16/9/2023). Polisi juga belakangan menahan ayah Mahsa Amini.

Garda Revolusi menahan seorang berkewarganegaraan ganda yang dituding mencoba mengatur kerusuhan dan sabotase. Kantor berita IRNA melaporkan, salah satu dari beberapa penangkapan terhadap kontra revolusioner dan teroris telah dilaporkan.

Pada Sabtu malam, kehadiran pasukan keamanan dalam jumlah besar di wilayah yang sebagian besar dihuni oleh suku Kurdi di Iran tampaknya telah menghalangi demonstrasi skala besar. Kelompok hak asasi manusia melaporkan adanya konfrontasi sporadis di beberapa wilayah di negara tersebut.

Kematian Mahsa Amini pada 16 September 2022 memicu protes terbesar selama berbulan-bulan terhadap pemerintahan ulama Syiah di Republik Islam Iran, dan menarik perhatian internasional.  Amini adalah seorang wanita Kurdi berusia 22 tahun yang ditangkap oleh polisi moral tahun lalu karena diduga melanggar aturan berpakaian.

Pemerintah Iran menerapkan aturan berpakaian yang sangat ketat bagi perempuan selepas Revolusi Iran yang dipimpin ulama Syiah Ayatullah Khomaeni pada 1979. Tak hanya mengenakan hijab, perempuan juga disyaratkan menggunakan kain lebar tak berjahit berwarna hitam yang disebut chador dan menutupkannya dari kepala hingga kaki.

Pada masa menjelang dan awal-awal Revolusi Iran pada 1979, pakaian tersebut adalah lambang perlawanan terhadap pemerintahan diktator saat itu yang didukung Amerika Serikat. Seiring waktu, yang mulanya simbol perlawanan justru dianggap menjadi aturan yang terlampau ketat membatasi gerak perempuan Iran saat dibakukan jadi aturan wajib.

Kematian Amini seperti menjadi titik nadir atas kegelisahan perempuan di Iran atas aturan-aturan ketat soal pakaian itu. Dalam aksi-aksi selepas kematian Amini, sejumlah perempuan Iran berunjuk rasa dengan melepas kerudung mereka di tengah jalan. 

photo
Seorang wanita mengenakan chador berjalan di depan Masjid Fatima Masumeh di Kota Qom, sekitar 125 kilometer selatan ibu kota Teheran, Iran, Selasa (7/2/2023). - (AP Photo/Vahid Salemi)

Pemerintah Iran yang sempat kelabakan menghadapi gelombang protes tak berbuat bayak saat kemudian perempuan-perempuan Iran mengabaikan aturan dan keluar rumah, berbelanja, atau ke sekolah dan bekerja tanpa jilbab. Namun, belakangan aturan ketat itu diterapkan, dengan janji hukuman yang lebih keras di bawah perintah Presiden Iran Ibrahim Raisi.

Perlawanan

Video yang diunggah di media sosial beberapa hari belakangan menunjukkan orang-orang berkumpul di jalan utama di Ibu Kota Teheran, sementara para pengemudi membunyikan klakson mobil sebagai tanda dukungan.

IRNA melaporkan, api melalap bangsal wanita di penjara Qarchak di provinsi Teheran sebelum dipadamkan setelah para terpidana yang menunggu eksekusi membakar pakaian mereka.  Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam insiden tersebut. Jaringan Hak Asasi Manusia Kurdistan mengatakan, pasukan khusus memasuki bangsal, memukuli para tahanan wanita, dan menembakkan peluru karet.

Dalam insiden terpisah, kelompok hak asasi manusia Hengaw mengatakan, pasukan keamanan melepaskan tembakan di Kota Mahabad, Kurdi, dan melukai sedikitnya satu orang.  Beberapa orang terluka di Kota Kermanshah namun tidak ada konfirmasi resmi mengenai kedua insiden tersebut.

Di kota asal Amini, Saqez, di barat laut Iran, kantor berita Fars melaporkan, polisi yang menggunakan senjata pelet telah melukai serius seorang pria yang mengabaikan peringatan polisi. Pria tersebut berada di bangsal perawatan intensif setelah menjalani operasi.

Video di media sosial menunjukkan, para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan menentang pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei seperti "Matilah Diktator!". Protes juga terjadi di berbagai daerah termasuk Gohardasht, di Kota Karaj di sebelah barat Teheran, dan  Mashhad di timur laut.

Sebuah video yang diunggah di media sosial menunjukkan sekelompok demonstran di Gohardasht meneriakkan, “Kami adalah bangsa yang besar, dan akan merebut kembali Iran”. Sementara para pengemudi membunyikan klakson dan meneriakkan semangat. 

Dalam demonstrasi pada tahun lalu setelah kematian Amini, lebih dari 500 orang, termasuk 71 anak di bawah umur, gugur. Sementara ratusan orang terluka dan ribuan ditangkap.  Iran melakukan tujuh eksekusi terkait dengan kerusuhan tersebut.

Pada Sabtu, ayah Mahsa, Amjad Amini telah  diperingatkan agar tidak memperingati kematian putrinya. Amjad sempat ditangkap oleh polisi, dan tak lama kemudian dibebaskan. Jaringan Hak Asasi Manusia Kurdistan mengatakan, keluarga Amini tidak dapat menggelar peringatan kematian putrinya. Sebelumnya, media sosial dan laporan dari kelompok hak asasi manusia menyebutkan pasukan keamanan mengambil posisi di sekitar rumah Amini di Saqez.

photo
Seorang wanita Iran berjalan di samping toko yang tutup tanpa mengenakan jilbab, di Teheran, Iran, 10 Agustus 2023. Presiden Iran Ebrahim Raisi pada 9 Agustus bersumpah bahwa aturan berpakaian wajib akan diberlakukan.- (EPA-EFE/ABEDIN TAHERKENAREH)

Peringatan satu tahun kematian Amini juga digelar di Washington. Ratusan pengunjuk rasa berkumpul di taman seberang Gedung Putih sambil memegang potret Amini.  Para pembicara memimpin massa dengan meneriakkan "Sebutkan namanya... Mahsa Amini," dan juga meneriakkan "Kami adalah revolusi" dan "Hak Asasi Manusia untuk Iran!".

“Kisah Mahsa tidak berakhir dengan kematiannya yang brutal. Dia menginspirasi gerakan bersejarah, Perempuan, Kehidupan, Kebebasan, yang telah berdampak pada Iran dan mempengaruhi orang-orang di seluruh dunia," ujar Biden.

Pada Jumat (15/9/2023) Inggris menjatuhkan sanksi terhadap empat pejabat Iran. Sementara AS menjatuhkan sanksi kepada puluhan individu dan entitas yang terkait dengan penindasan kekerasan terhadap protes yang dilakukan Iran.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani menolak pernyataan dukungan Barat terhadap hak-hak perempuan di Iran. Dia menyebutnya sebagai standar ganda dan kebohongan.

photo
Wanita Iran berkumpul untuk memprotes kematian Mahsa Amini saat demonstrasi di luar konsulat Iran di Istanbul, Turki, Senin, 17 Oktober 2022. - (AP/Emrah Gurel)

Media pemerintah juga menampik laporan adanya gangguan dan serangan di beberapa kota di wilayah Kurdistan Iran.  IRNA mengatakan, seruan untuk melakukan serangan di wilayah Kurdi telah gagal karena kewaspadaan masyarakat dan kehadiran pasukan keamanan dan militer.

"Sejumlah agen yang berafiliasi dengan kelompok kontra-revolusioner yang berencana menciptakan kekacauan dan menyiapkan umpan media ditangkap pada dini hari tadi," ujar laporan IRNA, mengutip seorang pejabat di Provinsi Kurdistan.

Dalam sebuah laporan bulan lalu, Amnesty International mengatakan, pihak berwenang Iran telah melakukan penangkapan dan penahanan sewenang-wenang terhadap keluarga korban. Pihak berwenang Iran juga menerapkan pembatasan yang kejam terhadap pertemuan damai di lokasi kuburan, dan menghancurkan batu nisan korban.

Banyak jurnalis, pengacara, aktivis, pelajar, akademisi, artis, tokoh masyarakat dan anggota etnis minoritas yang dituduh memiliki hubungan dengan gelombang protes. Harian Etemad Iran pada Agustus melaporkan, pengacara keluarga Amini, Saleh Nikbakht menghadapi tuduhan propaganda melawan sistem.  Jika terbukti bersalah, Nikbakht menghadapi hukuman penjara antara satu hingga tiga tahun. 

Saudi-Iran Makin Mesra

Presiden Iran Ebrahim Raisi menyurati Kerajaan Saudi.

SELENGKAPNYA

Pertukaran Tahanan AS-Iran Berlanjut

Pertukaran tahanan disertai pelonggaran sanksi untuk Iran.

SELENGKAPNYA

Kudeta CIA yang Terus Menghantui Iran 

Warga Iran mengaitkan kudeta dan hubungan tidak akur dengan AS sebgai penyebab ekonomi yang melemah.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya