|

Geni

Konser Raisa di GBK, Seperti Apa Ya?

Dalam konser yang digelar pada 27 Juni, Raisa akan tampil dengan koreografi.

Perjalanan solois Raisa dari awal karier hingga kini akan menyemarakkan Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK). Di lokasi ini, Raisa akan menggelar konser bertajuk "Raisa Live in Concert" pada 27 Juni 2020.

Meski digelar di stadion, konser tersebut tetap didesain secara intim dan elegan sesuai karakter Raisa. Menurut Raisa, semua itu bisa terwujud berkat kolaborasi tim yang luar biasa. "Yang tadinya aku pikir mungkin enggak, ya, tapi ternyata bisa karena ada generasi-generasi terbaik," ujar Raisa saat jumpa pers di Hutan Kota Plataran, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Tidak seperti pertunjukan Raisa biasanya, kali ini ide dimulai dari visual terlebih dulu, lalu musik akan menyesuaikan. Pemilihan lagu, konsep, dan interaksi penonton dibuat dalam beberapa bagian.

Penyanyi kelahiran Jakarta, 6 Juni 1990, ini menjanjikan beberapa hal menarik untuk penonton. Raisa lantas menyinggung soal koreografi. Saat tampil di panggung, Raisa biasa tampil tanpa koreografi. Namun, pada konser nanti, dia akan menyajikan koreografi untuk menambah energi.

Konser yang diselenggarakan oleh Juni Concert tersebut berskala besar dengan kapasitas kurang lebih 40 ribu pengunjung. Konsep konser di stadion menjadi pengalaman pertama bagi Raisa. CEO Juni Records Adryanto Pratono selaku promotor menjelaskan, konsep ini muncul secara spontan. Namun, bukan berarti ide ini tanpa perhitungan dan riset.

Awalnya, promotor memesan tempat di Jakarta Convention Center (JCC). Konsep stadion lantas terinspirasi dari konser musisi internasional, Ed Sheeran. "Gila, dia aja bisa gitu di GBK sendiri sama gitar doang. Kita juga bisa. Jadi, ini ide gila tapi penuh perhitungan. Kami tim fearless (tidak takut)," ujar pria yang akrab disapa Boim ini.

Menurut riset yang dilakukan promotor, meski sudah ada beberapa konser spesial, tetap saja ada kehausan dari penggemar Raisa untuk konser yang lebih spesial lagi. Boim melihat peluang, tren, juga kalkulasi hingga berani memilih beralih ke GBK.

Juni Concert memilih Edy Khemod sebagai pengarah kreatif. Ini merupakan pengalaman pertama bagi Khemod yang sebelumnya lebih memfokuskan diri sebagai penabuh drum grup musik Seringai.

Ini menjadi kali kedua dia bekerja sama setelah sebelumnya pernah mengajak Raisa tampil di GBK saat pembukaan konser Metallica pada 2013. Kala itu, Raisa membuka pertunjukan dengan menyanyikan lagu "Indonesia Raya". "Saat itu gue merinding yang belum pernah dirasakan sebelumnya dan gue harus dapatkan rasa merinding itu lagi di konser Yaya (panggilan akrab Raisa) nanti," ujar Khemod.

Menurut Khemod, tantangan dalam Raisa Live in Concert ini adalah bagaimana menciptakan konser skala besar di stadion tetapi tetap kental dengan karakter Raisa yang intim dan elegan. "Meski di stadion, tetap gayanya Yaya?intim, dekat dengan penonton. Kami enggak memaksa dia jadi orang lain mentang-mentang di stadion," ujar Khemod.

Dia optimistis penonton akan mengantongi memori manis sepulangnya dari konser Raisa. Sebab, di sana akan panggung seluas lapangan bola, ribuan origami, koreografi menarik, dan panduan grafis visual unik karya Isha hening.

Ezar Pramananda Darmadi bertanggung jawab atas tampilan panggung Raisa. Dia hendak menggunakan perangkat yang belum pernah digunakan oleh artis lokal Indonesia. Salah satunya panggung yang bisa bertransformasi atau berubah bentuk. Konser ini diklaim sangat istimewa dengan standar panggung yang selevel dengan panggung internasional. ed: qommarria rostanti

Karya terbaru

Setelah meluncurkan lagu "You" pada Oktober 2019, Raisa kembali merilis single terbaru berjudul "Teristimewa". Karya ini menceritakan kekaguman Raisa terhadap orang-orang yang telah memberikan inspirasi, energi, dan motivasi bagi dirinya.

Dia mengibaratkan "Teristimewa" sebagai versi selanjutnya tembang "Jatuh Hati". "Lebih dewasa, aku merasa lagu ini lagu cinta dari orang yang sama, tetap dari aku, untuk orang-orang yang teristimewa," ujar Raisa saat jumpa pers di Hutan Kota Plataran, Jakarta.

Lagu "Teristimewa" ditulis Raisa pada akhir 2018 selepas konser "Fermata". Dibantu oleh Marco Steffiano dan Haris Pranowo, lagu itu pertama kali dikerjakan di rumah Raisa di Jakarta Selatan.

Selanjutnya, proses pengerjaan berpindah tangan ke produser asal Los Angeles, Camden Bench, dan mixing engineer Erik Madrid. Sebelumnya, Madrid juga menggarap lagu "You".

CEO Juni Records Adryanto Pratono menjelaskan, "Teristimewa" menjadi salah satu rangkaian pembuka dari promosi "Raisa Live in Concert". Ini menjadi tahun yang sibuk untuk penyanyi asal Bandung itu. "Seperti 'Teristimewa', menurut saya banyak ruang yang dieksplorasi Raisa di lagu ini," kata Ardyanto.

"Teristimewa" telah tersedia di platform digital, seperti Spotify, Joox, Apple Music, Youtube Music, dan Deezer sejak 12 Februari 2020. Video musik "Teristimewa" yang dikerjakan oleh duo sutradara Senry Alvin dan Handreas Stefano ini sudah dirilis pada 13 Februari 2020 di kanal Youtube Raisa6690.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat