Gadis muda berdiri di dalam rumah yang rusak setelah dibakar oleh pemukim Israel di Sinjel, dekat kota Ramallah di Tepi Barat, 26 Maret 2023. | EPA-EFE/ALAA BADARNEH

Internasional

Hambatan Perdamaian itu Bernama Permukiman Ilegal Israel

Israel telah melakukan penghancuran dan penyitaan tanpa henti atas properti milik warga Palestina.

WASHINGTON – Perdamaian antara Israel dan Palestina diyakini sukar tercapai selama masih ada pembangunan permukiman-permukiman ilegal Yahudi di wilayah pendudukan. Saat ini, perluasan permukiman tersebut juga kian mematikan bagi warga Palestina.

Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah Tom Wennesland mengakui bahwa permukiman ilegal Israel telah menjadi hambatan besar dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina. Hal itu disampaikan Wennesland kepada Dewan Keamanan PBB, Senin (21/8/2023).

Wennesland mengungkapkan, Israel telah melakukan penghancuran dan penyitaan tanpa henti atas properti milik warga Palestina. “Otoritas pendudukan Israel menyita, menghancurkan atau mendorong pemilik untuk menghancurkan 58 fasilitas Palestina di Area C Tepi Barat dan enam fasilitas di Yerusalem Timur, membuat 28 warga Palestina kehilangan tempat tinggal, termasuk 14 anak-anak,” ucapnya, dikutip laman Middle East Monitor.

Dia pun menyoroti tindakan Israel menghancurkan sekolah dasar Palestina hanya beberapa hari menjelang dimulainya tahun ajaran baru. Selain itu Wennesland turut menyuarakan keprihatinan atas berlanjutnya aksi kekerasan pasukan Israel, termasuk oleh para pemukim di desa-desa Palestina.

photo
Pemukim Israel dari pemukiman terdekat di Tepi Barat, Yitzhar, membakar kebun zaitun di tanah Palestina dekat desa Burin, dekat kota Nablus di Tepi Barat, 16 Juli 2023. - (EPA-EFE/ALAA BADARNEH )

Menurut Wennesland, sepanjang tahun ini, lebih dari 200 warga Palestina telah tewas di tangan pasukan Israel. Angka itu merupakan yang tertinggi sejak 2005. “Anggota Dewan (Keamanan) hari ini jelas bahwa kekerasan harus dihentikan. Saya mendesak para pemimpin untuk bertindak sekarang guna menenangkan situasi. Spiral kekerasan ini tidak mengarah ke mana pun selain pertumpahan darah,” tulis Wennesland di akun X (Twitter)-nya.

Kendati demikian, dia pun tetap menekankan perlunya menghidupkan cakrawala politik untuk proses perdamaian Israel-Palestina. “Meskipun kita harus segera fokus pada penanganan isu-isu paling kritis dan meredakan situasi di lapangan, kita tidak bisa mengabaikan kebutuhan untuk memulihkan cakrawala politik,” ucapnya.

Perluasan Permukiman Ilegal

Organisasi pemantau aktivitas permukiman Israel, Peace Now, mengungkapkan bahwa pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengalokasikan dana tambahan sebesar 700 juta shekel atau setara Rp2,8 triliun untuk mencaplok wilayah Tepi Barat. Hal itu diungkap Peace Now dalam laporan terbarunya bertajuk “Funding Annexation: Additional 700 Million NIS Earmarked for Settlements in 2023-2024” yang dirilis Jumat (18/8/2023).

Dalam laporannya Peace Now mengungkapkan, Pemerintah Israel menyiapkan rencana investasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, yakni sekitar 700 juta shekel, untuk proyek permukiman ilegal di Tepi Barat. “Menurut draf dokumen yang kami terima, ruang lingkup rencananya adalah 671,63 juta shekel dari anggaran 2023-2024. Namun ada klausul yang belum menentukan jumlah alokasi, sehingga jumlah total diharapkan meningkat secara signifikan,” kata Peace Now.

Kronologis pencaplokan Palestina - (Republika)  ​

Peace Now menyebut, sekitar 92 juta shekel ditandai sebagai hibah yang tidak ditentukan. Hal itu memungkinkan dana tersebut digunakan untuk proyek permukiman ilegal. “Alih-alih berinvestasi di masa depan Israel, Pemerintah Israel menggelontorkan uang ke permukiman, melanggengkan pendudukan, serta memicu konflik dan konfrontasi dengan Palestina," ungkap Peace Now.

Peace Now adalah organisasi berbasis di Israel yang dibentuk pada Maret 1978. Salah satu tujuan organisasi itu adalah mengadvokasi perdamaian Israel dengan Palestina dan negara Arab lainnya. Terkait isu Israel-Palestina, Peace Now telah menyatakan satu-satunya cara untuk mengakhiri perseteruan adalah dengan menerapkan solusi dua negara. Artinya negara Israel dan Palestina hidup berdampingan.

Pada dekade 1990-an, Peace Now menyatakan bahwa proyek pemukiman ilegal Israel di wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Tepi Barat dan Yerusalem Timur, merupakan hambatan utama bagi tercapainya solusi dua negara. Peace Now kemudian membentuk tim bernama The Settlement Watch untuk memantau dan menganalisis dampak pembangunan pemukiman ilegal Israel di tanah Palestina.

Saat ini diperkirakan terdapat 700 ribu pemukim Israel yang tinggal di 164 permukiman ilegal dan 116 permukiman liar di wilayah Tepi Barat. Palestina dan komunitas internasional sudah sangat sering mendesak Israel agar tak memperluas pembangunan permukiman ilegal di wilayah pendudukan Palestina. Namun seruan dan desakan itu tak pernah digubris.

photo
Polisi perbatasan Israel menghentikan seorang pemukim selama protes di Huwara, dekat kota Nablus, Tepi Barat, 26 Maret 2023. Sebuah rumah Palestina dibakar di dekat Ramallah menyusul insiden penembakan di mana, menurut IDF, dua tentara ditembak dan dibunuh. terluka di kota Huwara pada malam tanggal 25 Maret. - (EPA-EFE/ALAA BADARNEH)

Israel mulai menduduki Tepi Barat dan Yerusalem pasca berakhirnya Perang Arab-Israel pada 1967. Sejak itu, mereka terus meluaskan wilayah pemukiman. Mayoritas bangsa-bangsa di dunia mencap perluasan itu menyalahi hukuman internasional.

Kontrol Yerusalem

Sementara, Pemerintah Israel meluncurkan rencana anggaran yang akan berlangsung selama lima tahun ke depan. Dalam anggaran tersebut menunjukkan tujuan Tel Aviv untuk meningkatkan pengaruhnya atas wilayah pendudukan di Yerusalem Timur.

Menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah sayap kanan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Ahad (20/8/3023), anggaran sebesar 3,2 miliar shekel Israel atau setara dengan 843 juta dolar AS telah disewa untuk investasi di Yerusalem Timur. Dana tersebut untuk pengeluaran dari tahun 2024 hingga 2028.

Menurut laporan Times of Israel, kesepakatan ini telah disetujui Kabinet untuk melawan alokasi sebelumnya sebesar 2,5 miliar shekel atau 680 juta dolar AS. Anggaran sebelumnya telah dibekukan oleh Menteri Anggaran Keuangan Bezalel Smotrich yang menyampingkan dana untuk program persiapan kuliah bagi mahasiswa Arab di Hebrew University of Jerusalem.

Smotrich menyatakan, rencana anggaran terbaru akan memperkuat kedaulatan Israel atas Yerusalem Timur. “Yerusalem bersatu bukan hanya slogan, itu tanggung jawab. Tanggung jawab untuk setiap penduduk, tanggung jawab untuk pengembangan dan kemakmuran Yerusalem sebagai ibu kota abadi kita," ujarnya.

photo
Provokasi Israel di Kompleks Al-Aqsha - (Republika)

Dikutip dari Anadolu Agency, tujuan dari inisiatif diklaim untuk mengatasi ketidaksetaraan sosial dan mendorong pembangunan ekonomi di Yerusalem Timur. Dana tersebut akan diserap diantaranya untuk pembangunan infrastruktur, perumahan, perawatan kesehatan, pendidikan, transportasi umum, program kesejahteraan dan budaya.

Mengenai rencana tersebut, Netanyahu mengatakan, keputusan itu akan mengubah wajah Yerusalem. "Kami mempersatukan Yerusalem," ujar Netanyahu.

Menurut Netanyahu, pelanggaran tersebut akan berkontribusi pada peningkatan jumlah orang yang menerima ijazah sekolah menengah atas. Kurikulum Palestina, disebut tawjihi, diajarkan di sekolah-sekolah di Yerusalem Timur, yang mengarah ke ijazah SMA. Namun, siswa Israel ingin mengajarkan kurikulum Israel.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Pemukiman Israel Hijau, Warga Palestina Krisis Air

Pemukim Israel merebut akses air Palestina.

SELENGKAPNYA

Mantan Jenderal Mossad Akui Kebijakan Apartheid Israel

Peningkatan kekerasan oleh para pemukim kepada warga Palestina telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

SELENGKAPNYA

Lebih dari 500 Pemukim Wanita Israel Punya Senjata

Washington memilih diksi teror untuk menggambarkan terbunuhnya Qusay oleh pemukim Yahudi.

SELENGKAPNYA