Perkembangan tren bisnis logistik di era digital (ilustrasi) | Dok HERE Technologies

Inovasi

Sentuhan Teknologi Berujung Efisiensi di Industri Logistik 

Saat ini industri logistik secara global tengah menghadapi tiga tren besar.

Dalam tiga tahun terakhir, dengan situasi pandemi yang terjadi dan pertumbuhan signifikan dari berbagai platform belanja, industri logistik ikut mengalami lonjakan pertumbuhan. Di Indonesia, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan sektor transportasi dan pergudangan pada 2022 tumbuh paling tinggi dari sisi produksi, hingga menembus 19,87 persen.


Hal ini tentu ikut ditunjang pula dengan pemanfaatan berbagai teknologi yang mampu menunjang efisiensi di sektor logistik. Hal ini, sejalan pula dengan transformasi digital yang kini tengah terus digalakkan di berbagai sektor industri, tak terkecuali logistik. 


Direktur Senior dan Kepala Bisnis untuk Asia Tenggara dan India dari Here Technologies, perusahaan berbasis di Belanda yang berspesialisasi dalam teknologi pemetaan, dan data lokasi, untuk individu dan perusahaan, Abhijit Sengupta menjelaskan, saat ini industri logistik secara global tengah menghadapi tiga tren besar. Pertama, terganggunya rantai suplai akibat adanya disrupsi yang terjadi akibat pandemi. 

 


Kemudian, pertumbuhan yang begitu signifikan dari lokapasar. “Tak bisa dimungkiri, pandemi telah membuat semakin banyak orang yang mengenal kemudian sukses beradaptasi dengan konsep belanja daring. Hal ini, berdampak langsung pada tumbuhnya sektor logistik,” ujarnya kepada Republika, Kamis (3/8/2023). 


Kemudian, tren yang ketiga, Abhijit melanjutkan, adalah pemanfaatan teknologi, seperti Internet of Things (IoT), otomasi, sensor, dan tak ketinggalan juga sistem pembayaran yang kini juga semakin berorientasi pada non tunai. 


Teknologi sebagai Game Changer 


Abhijit menjelaskan, saat ini pemanfaatan teknologi memang sulit dipisahkan dari sektor logistik. Penggunaan teknologi, seperti location technology, misalnya, telah terbukti menjadi game changer di sektor logistik. 


Location technology, ia menjelaskan, sejatinya tak terbatas pada global positioning system (GPS) saja. Tapi, termasuk juga pada sentuhan berbagai teknologi lainnya, seperti IoT, sensor, dan live tracker. “Salah satu kunci yang paling dibutuhkan di platform lokapasar dan para konsumennya, adalah transparansi data yang dapat diandalkan,” ungkap Abhijit. 


Konsumen, ia melanjutkan, saat ini memiliki demand yang tinggi untuk mendapatkan data yang dapat diandalkan, terkait sudah sampai sejauh mana barang yang mereka pesan diantarkan. Abhijit pun meyakini, konsep transparansi terkait pengiriman barang ini juga, ikut menjadi salah satu faktor melejitnya dunia belanja daring secara global. 


Menjanjikan tapi Menantang


Teknologi yang dapat membantu efisiensi dan proses pengiriman barang semakin lancar, juga ikut memainkan dampak yang signifikan. Indonesia, Abhijit menyampaikan, merupakan negara dengan karakter yang unik bagi para pelaku yang bergerak di industri jasa logistik. 


Kondisi geografis di Indonesia yang merupakan negara kepulauan, membuat proses pengantaran barang di banyak daerah di negara ini, menjadi sebuah pekerjaan yang menantang. Di sinilah teknologi bisa memainkan peranan. 


Abhijit menjelaskan, saat ini industri logistik juga banyak memanfaatkan teknologi yang berbasiskan big data untuk melahirkan perencanaan rute perjalanan pengantaran yang paling efisien. Cara kerjanya, sistem big data akan mengumpulkan berbagai macam data yang relevan. 


Mulai dari kondisi cuaca, lokasi, trafik lalu lintas, hingga kondisi jalanan yang mengarah ke titik tujuan. Dari berbagai data yang terkumpul tersebut, maka dibuatlah perencanaan perjalanan yang dapat membantu kurir atau pengendara untuk mendapatkan rute pengantaran barang yang paling efisien, baik dari sisi biaya maupun waktu. 


Hal ini, disebut Abhijit, akan memberikan data yang berkualitas terkait ETA atau estimated time arrival untuk barang-barang yang diantar tiba di titik tujuan. Ke depan, ia pun meyakini sektor logistik secara global, akan semakin banyak bersentuhan dengan aspek-aspek perkembangan teknologi terkini. 


Di antaranya, adalah penggunaan yang semakin intens dari teknologi IoT dan sensor-sensor pendukung, kecerdasan buatan, mesin belajar, drones atau pesawat nirawak, robotik, otomasi, serta penerapan konsep gudang pintar. Sejauh ini, disebut Abhijit, teknologi telah memberikan efisiensi dalam rentang ukuran antara 20 hingga 35 persen dalam keseluruhan operasional proses bisnis. 

photo
APAC on the move - (Here 2023)


Tapi, ia melanjutkan, besarnya efisiensi ini sangat bergantung pada tiap-tiap kondisi dan kasus. Output-nya pun akan sangat berbeda. Tapi, bisa secara umum dapat dipastikan, pemanfaatan teknologi yang tepat sangat berdampak pada pertumbuhan bisnis logistik saat ini. 

Ke depan, Abhijit juga menyebutkan, konsep pengantaran yang mengusung konsep keberlanjutan juga akan memainkan peranan yang signifikan. Menurutnya, dalam beberapa tahun mendatang, konsepmpengantaran dengan menggunakan kendaraan listrik, atau sistem kredit karbon yang dinilai secara komprehensif, akan juga berdampak pada industri logistik global, secara keseluruhan. 

 

 
Saat ini industri logistik juga banyak memanfaatkan teknologi yang berbasiskan big data
 
 

 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat