
Nasional
PKB Ultimatum Gerindra
Sampai saat ini PKB masih menyatakan bersama Gerindra dalam KKIR.
JAKARTA – PKB mulai gerah dengan lamanya keputusan Gerindra dalam menentukan bakal cawapres pendamping Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengirim sinyal bahwa PKB bukan tidak mungkin meninggalkan Gerindra dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Jazilul mengingatkan, waktu pendaftaran KPU sudah makin dekat. Ia pun mengatakan, jika dilihat dari sejarah jalinan kerja sama, PKB paling lama bersama PDIP. Perbedaan terjadi hanya pada dua periode Presiden SBY, tapi bersatu kembali dalam dua periode Presiden Jokowi. Sedangkan, kerja sama PKB dengan Gerindra baru terjalin pada akhir periode Presiden Jokowi ketika Prabowo masuk kabinet. Bahkan, untuk kontestasi pilpres, PKB dan Partai Gerindra belum pernah berkoalisi.
Ia mengaku tidak heran jika kader-kader PKB dan ulama-ulama banyak yang mempertanyakan waktu deklarasi capres-cawapres. Namun, Jazilul menegaskan, PKB akan selalu setia asalkan teman koalisinya, Gerindra, juga setia. "Ada biasanya di Youtube itu, 'lu 11 aku 12, lu enggak jelas gua lepas,'" kata Jazilul, Selasa (1/8/2024).

Ia mengingatkan, sudah kurang dari 200 hari Indonesia akan melaksanakan kontestasi Pemilu 2024, termasuk pilpres. Bahkan, kurang dari 70 hari lagi pendaftaran capres-cawapres akan dibuka KPU, yaitu 19 Oktober 2023.
Jazilul merasa uji materi di MK soal usia capres-cawapres menentukan dinamika ke depan. Namun, ia menegaskan, PKB sudah jelas tengah berkoalisi dengan Gerindra ditambah PBB dan beberapa partai politik lain ke depan.
Meski begitu, ia menambahkan, saat harlah ke-25 PKB kemarin, Prabowo sempat menyampaikan bahwa teman baru tidak membuatnya melupakan teman lama. Lalu, ada pula pesan tersirat dari Prabowo kepada Muhaimin agar jangan ke mana-mana. "Artinya, diketahui Cak Imin akan ke mana-mana, dicurigai akan ke mana-mana. Tapi, ya, tadi itu, lu 11 gua 12, lu enggak jelas gua lepas," ujar Jazilul.
Wasekjen PKB Syaiful Huda mengatakan, PKB sampai saat ini masih setia di KKIR bersama Gerindra walau posisi cawapres masih digantung oleh Prabowo. Menurut dia, Gerindra dan PKB memang harus bersabar karena KKIR adalah koalisi terbaik untuk menghadapi 2024. Indikasinya, PKB dan Gerindra saling membutuhkan untuk memenuhi 20 persen presidential threshold.

Huda mengatakan, PKB merupakan partai politik yang memenangkan Pemilu 2019 di Jawa Timur dan pemenang kedua di Jawa Tengah. Pada saat yang sama, Partai Gerindra merupakan pemenang pemilu di Jawa Barat dan Banten. Artinya, kata dia, PKB dan Gerindra saling melengkapi. Maka dari itu, ia protes kepada pihak-pihak yang merasa Gerindra mudah saja meninggalkan PKB karena banyak yang mau merapat ke Partai Gerindra maupun Prabowo Subianto. "Prabowo kalah dua kali pilpres karena tidak mendapat insentif elektoral di Jawa Timur dan Jawa Tengah," kata Huda.
Lalu, Huda melihat, dari sembilan partai politik di parlemen, ada dua kader terbaik dan jadi satu-satunya matahari tunggal di partai masing-masing, yaitu Muhaimin dan Prabowo, sementara partai lain diisi oleh faksi-faksi. Ia meyakini, tidak ada friksi-friksi di tubuh PKB maupun Gerindra yang banyak terjadi di partai-partai politik lain di parlemen. Menurut Huda, itu yang membuatnya merasa KKIR harus dipertahankan dan memang butuh kesabaran.
Kemudian, Huda meyakini omongan Gus Dur yang menyatakan Prabowo akan menjadi presiden RI pada akhir usianya yang makin menua. Satu alasan yang kala itu disampaikan Gus Dur karena Prabowo orang yang ikhlas. "Ada satu alasan yang disampaikan Gus Dur ketika ditanya kenapa Prabowo berpotensi menjadi presiden, karena Prabowo punya sifat yang ikhlas," ujar Huda.

Namun, ia berpendapat, itu tidak cukup karena orang ikhlas harus bertemu orang baik. Huda merasa Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar merupakan orang yang baik dan tepat untuk mendampingi orang ikhlas seperti Prabowo. "Kalau orang ikhlas, harus ketemu orang baik, dan Gus Imin orang baik dalam konteks ini. Kalau orang ikhlas ketemu orang yang pragmatis, tidak akan ketemu itu, kira-kira begitu," kata Huda.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, Gerindra memberikan kesempatan yang sama kepada mitra koalisinya. Namun, khusus PKB, pihaknya memberikan posisi yang paling terhormat. "PKB dan Gus Muhaimin Iskandar kami pastikan kami akan selalu menghormati dan memuliakan mereka, memberikan posisi yang terbaik, paling terhormat," ujar Habiburokhman.
Adapun ihwal capres dan cawapres yang diusung KKIR, hal tersebut diserahkan kepada Prabowo Subianto dan Abdul Muhaimin Iskandar. "Lalu, apakah cawapresnya siapa? Itu kan domainnya Pak Prabowo dan Gus Muhaimin, kita akan tunggu saja," ujar Habiburokhman.

PKB dan Partai Gerindra diketahui sudah 11 bulan sepakat memutuskan kerja sama melalui KKIR. Tapi, pengamat politik Arya Fernandes menilai PKB masih memiliki PR besar. Menurut dia, penentuan cawapres memang berbeda dari capres. Dibanding capres, cawapres memberikan pilihan yang jauh lebih banyak dan kekuatan antara sosok-sosok potensial sebagai cawapres relatif seimbang semuanya.
Muhaimin Iskandar, Sandi Uno, Erick Thohir, sampai Andika Perkasa relatif sama dan menyulitkan koalisi-koalisi memilih. Lalu, terdapat veto player yang jauh lebih banyak dalam penentuan cawapres, tidak seperti capres. "Sehingga, veto player yang banyak itu tentu punya political interest, mungkin juga interest dari sisi bisnis yang juga banyak. Itu yang membuat proses penentuan cawapres menjadi rumit," kata Arya.
Untuk PKB dan Gerindra, kata Arya, tentu banyak yang bertanya jika sudah cocok apa alasan belum deklarasi capres-cawapres. Kepala Departemen Politik CSIS itu menduga, mungkin Prabowo belum terlalu yakin sosok Muhaimin mampu menaikkan suara dan kompetitif.
Mungkin Prabowo belum terlalu yakin sosok Muhaimin mampu menaikkan suara dan kompetitif.ARYA FERNANDES, Kepala Departemen Politik CSIS.
Gerindra belum yakin pula PKB akan 100 persen bersama Gerindra. Sebab, PKB turut membangun komunikasi dengan PDIP, bahkan Cak Imin direncanakan menemui Megawati. "Kalau PKB bisa meyakinkan Prabowo kalau potensi elektoral ada dan PKB yakin bersama Gerindra, mungkin koalisi akan lebih cepat diumumkan," ujar Arya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Insting Politik Jokowi dan Ketakutan Prabowo Ditinggal PKB
PBB resmi menyatakan dukungan kepada Prabowo sebagai capres 2024.
SELENGKAPNYALobi Prabowo di Tengah Rencana Pertemuan Muhaimin dengan Megawati
Prabowo menemui langsung Muhaimin di kediaman ketua umum PKB tersebut.
SELENGKAPNYAMencuatnya Yenny Wahid Mendampingi Anies dan Komunikasi PDIP-PKB
Penunjukan bakal cawapres diserahkan sepenuhnya kepada Anies.
SELENGKAPNYA