Kosmetik untuk perawatan kecantikan | Wihdan Hidayat Republika
Merawat kecantikan | Adiwinata Solihin Antara

Islam Digest

Kecantikan dari Berbagai Peradaban

Ada kecantikan yang tidak menua, selalu hadir dalam lintasan sejarah, dan dikenang sepanjang masa.

 

 


Manusia mendambakan penampilan cantik yang menjadi daya tarik dirinya. Mereka berupaya menunjukkan hal tersebut kepada makhluk lain, sehingga terpesona dan mengaguminya. Budaya yang banyak dipengaruhi media massa telah membingkai pemikiran tentang kecantikan untuk menjadi harga diri seseorang, perusahaan, dan komunitas. Hal ini dieksploitasi untuk kepentingan strategis berupa keuntungan materil.

 

Karena itu, sejumlah korporasi mengangkat tokoh berparas menawan sebagai brand ambassador, sehingga menyihir orang banyak untuk membeli produk yang dihasilkan. Dengan begitu, orang membanggakan dirinya. Kemudian membentuk gaya hidup baru. Sementara, perusahaan meraup keuntungan besar. Tulisan ini mencoba mengungkap hakikat kecantikan dalam berbagai perspektif.

 

Makna kecantikan

 

Peradaban Barat memaknai kecantikan dalam beragam perspektif. Ada yang memaknainya secara relatif, karena berkaitan dengan subjektivitas individu dalam memberikan penilaian. Encyclopaedia Britannica misalkan, mengaitkan istilah ini dengan estetika, atau keindahan dan rasa. Saat melihat sosok cantik, seseorang menjadi kagum dan mengapresiasinya.

 

Kamus Merriam Webster Thesaurus yang terbit sejak 1828 menjelaskan, Kecantikan dalam artian kata benda adalah kualitas menjadi menarik secara fisik, kualitas dalam diri seseorang atau sesuatu yang memberi kesenangan pada indra atau pikiran.

 

Sejarah mengabadikan beberapa wanita cantik. Mereka dianggap sebagai sosok fenomenal sehingga keberadaannya mempengaruhi sejarah. Di antaranya adalah sebagai berikut

 

Helen of Troy

 

Buku Helen of Troy: Beauty, Myth, Devastation yang ditulis oleh Ruby Blondell menceritakan sosok wanita cantik dalam sejarah Yunani. Namanya Helen. Kecantikannya membuat dua negara berperang untuk memperebutkan dirinya.

 

 
Ribuan tahun lalu, Helen dilamar hingga 45 pria berkuasa di Mediterania. Namun, wanita ini akhirnya menikah dengan Menelaus, Raja Sparta. Pasangan ini menjadi pemimpin selama 10 tahun dan mempunyai seorang putri yang diberi nama Hermione.

 

Setelah 10 tahun menikah, pangeran dari kekaisaran Troy bernama Paris berkunjung ke Sparta untuk diplomasi. Namun setibanya di sana, ia memberikan hadiah dan perhatian pada Helen hingga akhirnya keduanya lari ke Troy.

 

Masih tidak diketahui apakah Helen memang jatuh cinta pada Paris dan lari bersama, ataukah Paris yang terpesona kemudian menculik Helen. Tapi apapun alasannya, kepergian Helen akhirnya memicu terjadinya perang Trojan yang bersejarah. Dalam perang tersebut, Paris dan saudaranya, Hector akhirnya meninggal dunia.

Wang Zhaojun

photo
Wang Zhaojun

Kisahnya terjadi pada masa Dinasti Han, yang memerintah Cina sekitar tahun 200 SM hingga beberapa tahun setelah milenium pertama. Alkisah, Wang Zhaojun merupakan satu dari empat wanita tercantik dalam sejarah Cina. Awalnya terlahir dari keluarga rakyat jelata, Wang terpilih mengabdi sebagai salah satu selir yang melayani Kaisar Han. Ketika juru lukis istana datang untuk melukisnya, Wang menolak menyuap juru lukis itu, sehingga seniman tersebut melukis Wang dengan tahi lalat besar dan merusak kecantikannya dalam sehari.

 

Gara-gara lukisan itu, kaisar tidak pernah memilih Wang untuk menemaninya. Ketika kaisar saingan meminta satu selirnya untuk mengesahkan kesepakatan mereka. Kaisar Han menyodorkan Wang Zhaojun. Pada perjamuan pernikahan sang kaisar saingan melihat sendiri wajah Wang yang begitu rupawan, sehingga menyadari kesalahannya. Sayangnya saat itu sudah terlambat. (dikutip dari buku Seven Wonders- Teka-Teki Tujuh Keajaiban Dunia oleh Ben Mezrich)

 

Cleopatra

photo
Patung Julius Caesar dan Cleopatra di sebuah museum di Berlin, Jerman

Buku Cleopatra yang ditulis Bernard Shaw menceritakan kecantikan ratu Mesir Kuno ini sudah demikian melegenda. Wanita yang lahir pada tahun 69 SM ini terkenal dalam sejarah dunia sebagai wanita yang cantik dan ambisius.

 

Dengan penampilannya, ia memikat dan menaklukkan banyak lelaki. Kemudian mengabdi dan menuruti ambisi kekuasaannya. Di antaranya adalah Julius Caesar (100-44 SM), penguasa Roma yang gagah perkasa. Dia adalah salah satu korban kecantikan ratu Mesir kuno ini. Dia rela meninggalkan tahta demi Cleopatra.

 

Hal sama dialami juga oleh Mark Anthony, pahlawan perang dan pengawal pribadi Caesar. Dia bagai kerbau yang dicocok hidungnya, mau menuruti apa pun keinginan wanita yang dipujanya. Walau untuk itu ia harus membenturkan dirinya pada tembok yang kokoh dan tak mungkin dia lawan.

 

Guinevere

photo
Ratu Guinevere

 

Buku The Legends of King Arthur and His Khights oleh James Knowles menjelaskan Guinevere adalah srikandi jelita versi abad tengah. Pada masanya dia adalah wanita mempesona, berani, jago memanah, dan pantang mundur. Dia menjadi pendamping hidup Raja Arthur yang memimpin Inggris dan Eropa pada abad ke-5. Pasangan ini menikah pada usia muda.

Di pertengahan jalan, pernikahan mereka tak berjalan mulus. Sebab, Guinevere bertemu dengan bangsawan Sir Lancelot. Keduanya ternyata saling jatuh cinta. Hubungan Guinevere dan Lancelot ternyata menjadi titik awal kejatuhan Arthur, penguasa paling kuat pada masa itu. Ia menghabiskan banyak waktu untuk membalas dendam pada Lancelot.

Tapi tidak hanya itu saja, ia juga berusaha membalas dendam pada Mordred, pria lain yang mencoba kabur dengan membawa Guinevere. Menurut cerita, luka yang didapat setelah bertarung dengan Mordred ini membuat Arthur tewas.

 

Kecantikan di Indonesia

photo
Miss Indonesia 2017

Secara historis dan geografis, Indonesia punya cerita Panjang dalam memaknai arti kecantikan. Di pengaruhi oleh keberagaman budaya. Semenjak jawa kuno, kecantikan telah tergambar dalam kisah sastra Ramayana. Tokoh Sinta adalah wujud wanita rupawan dalam legenda Ramayana. Dia berprilaku mulia dan bercahaya laksana rembulan.

Perempuan Halmahera tak terkecuali salah satunya suku Togale (Tobelo-Galela) pada zaman dahulu memiliki standar kecantikan tersendiri. Perempuan di sana dinilai cantik apabila melukis telapak tangan menggunakan warna merah (pewarna yang berasal dari alam), memakai konde dan sisir bermotif kura-kura, serta menaruh bunga hijau di telinga. Kemudian berambut panjang dan menjaga kehalusannya menggunakan santan kelapa. Juga mengikatkan sabuk pinggang yang terbuat dari rotan.

Standar pun berubah ketika era kolonial masuk ke Nusantara. Makna kecantikan mengikuti standar perempuan penjajah, yakni perempuan Eropa. Pada masa inilah produk kecantikan diperdagangkan dan diiklankan melalui media massa. Cantik diartikan menjadi wanita berkulit putih, mengenakan gaun berpinggul besar, dan berambut pirang.

Kecantikan dalam Islam

photo
Brand Ambassador produk kecantikan Wardah



Kamus al-Wasith memaknai kecantikan sebagai sifat sesuatu dan membuat kesenangan dan kepuasan dalam jiwa. Dalam bahasa Arab, kecantikan disebut jamal(ah) dan husn. Cendekiawan Muslim Indonesia, Mahmud Yunus (1899-1982) dalam Kamus Arab-Indonesia mengungkapkan kalimat pertama bermakna keindahan dan kecantikan. Sedangkan husn bermakna kebagusan dan kebaikan.

Cendekiawan Muslim Ibnu Katsir (1301-1373) dalam kitabnya al-Jamal menjelaskan kecantikan seseorang terdapat dalam perilaku dan batin. Tidak semata-mata tampilan fisik. Hal abstrak juga menandakan kualitas kecantikan. Sedangkan husn adalah lawan kata qabh (buruk) sebagaimana dalam firman Allah SWT di QS At-Taghabun ayat 3 yang artinya : Dia menciptakan langit dan bumi dengan haq. Dia membentuk rupamu dan dibaguskan-Nya rupamu itu dan hanya kepada Allah kamu kembali.

Islam memandang, kecantikan manusia meliputi tubuh (fisik), hati, pikiran, dan perilaku. Semuanya harus ada dalam diri orang yang disebut cantik. Dari dulu hingga saat ini, kecantikan telah dipelajari sebagai satu hal yang memiliki prasyarat tertentu. Di bawah pancaran sinar keilahian, kecantikan memiliki unsur utama yang bersifat tetap dan abadi, tidak mungkin diganti atau diubah. Karena, semua itu berasal dari Allah.

 
Kecantikan adalah sesuatu yang indah dan bagus. Dia merefleksikan kesenangan dan menjadi kebanggaan banyak orang.
Imam al-Qurthubi (1214-1273) dalam al-Jami' Li Ahkamil Quran
 


Penyair al-Kisai (737-805), ahli Nahwu dan qiraah, rujukan utama penduduk Kufah pada abad kedua Hijriyah mengatakan, Kecantikan perempuan laksana rembulan yang bersinar, mengalahkan kecantikan seluruh makhluk.

Menurut Raghib Isfahani dalam Mufradat fi Gharibil Quran, kecantikan terdiri dari dua macam. Pertama, perawakan atau postur tubuh yang terbentuk dari semangat yang menggelora. Ketika semangat ini muncul maka semua anggota badan akan mencapai bentuk idealnya, seperti halnya tanaman yang tumbuh semakin indah ketika batang dan rantingnya semakin menguat.

photo
Perawatan kecantikan



Kedua, saraf yang kuat, tubuh yang ideal, tidak terlalu kurus atau gemuk. Kecantikan yang dimaksud di sini bukan dalam konteks hawa nafsu laki-laki atau perempuan, melainkan satu bentuk ideal yang mengagumkan jika dilihat.

Rasulullah SAW berbicara panjang lebar mengenai syarat-syarat yang harus dimiliki seorang perempuan agar bisa dikatakan cantik. Dia pernah bersabda, Sebaik-baik manfaat yang diperoleh oleh seorang muslim adalah perempuan yang cantik, yaitu yang sering membuatnya senang jika dipandang, menurutinya jika diperintah, serta menjaga harta dan dirinya jika ditinggal pergi. (HR Bukhari dan Muslim).

Melalui hadis tadi, Rasulullah mengungkapkan kualitas kecantikan yang tak semata fisik, tapi juga perangai, dan keimanan. Ini adalah kecantikan yang tidak menua, melampaui batas ruang dan waktu. Dia tidak rusak ditelan zaman. Selalu abadi dikenang sejarah. Kecantikan semacam ini jauh lebih komprehensif bila dibandingkan pemaknaan tradisi Barat.

Islam mengabadikan nama sejumlah wanita yang dinilai cantik secara fisik dan juga perilaku. Di antaranya adalah sebagai berikut.

Sarah Istri Ibrahim AS

Sarah mempunyai Kecantikan yang luar biasa. Abu Hurairah r.a berkata: Rasulullah saw. Bersabda, Ibrahim a.s. hijrah bersama Sarah. Dia memasuki satu desa yang dikuasai oleh seorang raja yang tergolong tirani. Dikabarkan kepadanya bahwa Ibrahim datang bersama seorang wanita yang sangat cantik. Lalu raja itu memanggilnya. (HR Bukhari dan Muslim).

Gambaran tentang kecantikan sarah terdapat dalam sabda Nabi saw. Musthafa Murad dalam buku Istri-Istri Para Nabi, menyebutkan bahwa kecantikan Sarah adalah alami dan asli, bukan kecantikan yang dipoles dengan kosmetik. Selain cantik Sarah adalah potret wanita salihah yang memiliki keimanan yang kokoh dan budi pekerti yang luhur.

Saat mengunjungi Mesir, Ibrahim mewanti-wanti istrinya untuk berhati-hati, karena orang-orang dan penguasa di sana akan tergoda kecantikan Sarah. Benar saja, saat tiba di sana, firun Mesir mendengar berita akan kecantikan Sarah, maka ia pun segera memanggil Ibrahim. Sang Nabi menyembunyikan identitas Sarah dengan mengatakan bahwa wanita itu adalah saudara perempuannya.

Para pengawal membawa Sarah ke kerajaan. Kecantikan Sarah memikat sang raja. Ibrahim berdoa supaya keluarganya dijauhkan dari kezaliman. Sarah juga memuji Allah SWT. Dengan begitu mereka terhindar dari petaka.

Ibrahim mencintai Sarah bukan hanya kecantikannya saja. Ia mencintai Sarah karena agama dan ketakwaannya kepada Allah.

Mariyah al-Qibtiyah

Mariyah al-Qibtiyah adalah budak Rasulullah saw yang dihadiahkan oleh raja Muqauqis melalui Hatib bin Abi Baltaah, seorang utusan Muhammad. Pria ini ditugaskan untuk mengirim surat seruan agar memeluk agama Islam. Mariyah al-Qibtiyah dihadiahkan kepada Rasulullah saw Bersama saudara perempuannya bernama Sirin, logam emas, dan 20 pakaian berwarna putih, keledai, dan sebagainya. Kemudian Nabi Muhammad SAW membebaskan Mariyah al-Qibiyah untuk kemudian dinikahinya.

Mariyah al-Qibtiyah berkulit putih dan berparas cantik. Rasulullah sangat tertarik kepadanya. Wanita ini terlahir dari seorang ayah berdarah Qibti dan seorang ibu beragama Nasrani.

Hafshah binti Umar bin Khathtab

Ia adalah penghafal Alquran dan ahli ibadah. Suaminya meninggal dalam perang Badar saat belia, ketika ia belum genap berusia delapan belas tahun. Umar memandang iba ketika melihat anaknya bersedih sepeninggal suaminya. Lalu Umar pergi menemui Abu bakar dan Usman untuk melamarkan anaknya. Akan tetapi Abu Bakar menolak permintaan tersebut. Mereka menolak lantaran mengetahui Rasulullah SAW akan meminang Hafshah .

Rasulullah dan Hafshah menikah pada tahun ke-3 H, bulan Syaban. Seluruh Madinah memberkahi pernikahan Nabi SAW dengan Hafshah binti Umar bin Khathtab. ';