JR Oppenheimer di Guest Lodge, Oak Ridge, pada 1946. | Wikimedia Commons

Sains

Sebelum Nonton, Kenalan Dulu dengan Robert Oppenheimer

Pengujian senjata nuklir pada 1950-an meninggalkan tanda pertama yang jelas dari aktivitas manusia yang “luar biasa” di Bumi.

Film Oppenheimer telah membawa ilmuwan Amerika dan fisikawan teoretis Julius Robert Oppenheimer ke layar bioskop. Karakter Oppenheimer ini dimainkan oleh aktor asal Irlandia, Cillian Murphy.

Film itu siap untuk dirilis di bioskop di seluruh dunia pada 21 Juli 2023. Mari kita mengenal J Robert Oppenheimer sebelum filmnya dirilis.

Dilansir dari the Economic Times, Ahad (16/7/2023), Julius Robert Oppenheimer lahir pada tanggal 22 April 1904 di New York, Amerika Serikat (AS). Dia meninggal pada 18 Februari 1967 di Princeton, New Jersey, AS.

Oppenheimer kemudian menjadi ilmuwan terkenal dan fisikawan teoretis. Dia ditugaskan untuk meneliti, merancang, dan mengembangkan bom atom selama Perang Dunia II.

Pernyataan Robert Oppenheimer soal perasaannya menciptakan bom atom, di televisi pada 1965. - (Public Domains/NBC Universal)

  ​

Pengembangan bom atom merupakan bagian dari Proyek Manhattan atau ‘Proyek Y’ Distrik Insinyur Manhattan di New Mexico. Proyek Pemerintah AS itu bertujuan untuk mengembangkan senjata nuklir sebelum Jerman dapat melakukannya.

Oppenheimer tidak mendukung penggunaan bom atom dalam serangan nuklir di Jepang dan dikatakan ia merasa putus asa ketika bom itu digunakan tidak hanya sekali, tetapi dua kali. PlenilunePictures telah mengunggah wawancara televisi tahun 1965 dengan Oppenheimer.

Dalam wawancara pascaserangan nuklir, Oppenheimer mengutip sebuah baris dari kitab suci Hindu, Bhagavad Gita, yang mengatakan, “Sekarang saya menjadi Kematian, penghancur dunia.”

Sebelumnya, bom atom digunakan pada 1945 di Hiroshima dan Nagasaki di Jepang. Bom atom pertama yang dijuluki Little Boy, dijatuhkan di Kota Hiroshima, Jepang, oleh AS dari pesawat pengebom B-29 Enola Gay, tepatnya pada pukul 08.15, tanggal 6 Agustus 1945.

Bom atom kedua, dijuluki Fat Man, dijatuhkan di Kota Nagasaki, Jepang, oleh AS dari pengebom B-29 lainnya, Bockscar, pada pukul 11.02 tanggal 9 Agustus 1945.

 

Memicu Zaman Geologis Baru 

photo
Robert Oppenheimer (kiri) dan Jenderal Leslie Groves (kanan) di ground zero lokasi uji coba bom nuklir Trinity. - (Wikimedia Commons)

Pengujian senjata nuklir pada 1950-an dan awal 1960-an meninggalkan tanda pertama yang jelas dan tidak terhapuskan dari aktivitas manusia yang “luar biasa” di Bumi. Ahli geologi mengatakan, peristiwa ini mungkin menandakan awal dari zaman geologis baru yang dikenal sebagai Antroposen.

Dilansir dari Live Science, Ahad (16/7/2023), curahan radioaktif dari tes ini turun dari atmosfer dan terperangkap di Bumi sebagai lapisan sedimen yang kaya akan bentuk radioaktif plutonium, yang disebut plutonium-239. Para ilmuwan berpendapat bahwa selimut sedimen kaya plutonium-239 di dasar sebuah danau kecil di Kanada menyajikan catatan nyata paling awal dari aktivitas manusia yang mengubah keseimbangan sistem alam—itulah sebabnya mereka menamakan zaman baru yang potensial ini “anthro” yang berarti 'manusia'.

Colin Waters, seorang profesor kehormatan di University of Leicester di Inggris Raya (UK) dan ketua Anthropocene Working Group (AWG), mengatakan, kehadiran tanda plutonium adalah alat sederhana untuk memungkinkan kita menentukan batas itu. Waters membicarakannya dalam sebuah presentasi yang diselenggarakan oleh Science Media Center milik Jerman.

Uji coba bom nuklir Trinity. - (wikimedia commons)

  ​

“Karena ledakan nuklir di atas tanah, pengujian yang berlangsung pada 1950-an ada batas geokimia yang sangat tepat yang ada di seluruh planet, di semua lingkungan, yang terkait dengan permulaan ledakan tersebut,” ujar Waters.

Para peneliti pertama kali mengusulkan zaman geologis baru pada awal 2000-an setelah ahli meteorologi Belanda Paul Crutzen, yang dianugerahi Hadiah Nobel Kimia pada 1995, menciptakan istilah “Antroposen”. Era ini menandai titik ketika manusia menjadi pengaruh dominan terhadap iklim dan lingkungan global.

Crutzen menetapkan batas selama Revolusi Industri dan berpendapat bahwa desain mesin uap James Watt pada 1784 menandai titik balik. Tapi, titik awal Crutzen untuk Antroposen tidak terlihat di luar Eropa, yang merupakan pusat industrialisasi di abad ke-18, kata Waters. “Di belahan Bumi selatan tidak ada efek, sedimen tidak menunjukkan efek signifikan apa pun dari Revolusi Industri,” ujar Waters.

photo
Jumah Tes Senjata Nuklir di Dunia sepanjang 1945-2020 - (Statista)

Sementara itu, batas baru yang diusulkan terlihat dalam sedimen di seluruh dunia, ahli geologi dengan AWG memilih Danau Crawford di Ontario untuk menunjuk akhir zaman sebelumnya, Holosen, dan awal Antroposen.

Di sisi lain, Francine McCarthy, seorang profesor ilmu bumi di Brock University di Kanada dan anggota pemungutan suara AWG, dalam presentasi tersebut mengungkapkan Danau Crawford terbentuk 10 ribu tahun yang lalu ketika sebuah gua batu kapur runtuh ke saluran air bawah tanah, membentuk lubang pembuangan yang dalam.

Bentuk ini mencegah air permukaan bercampur dengan lapisan bawah, yang berarti danau bertindak sebagai corong bagi partikel yang turun melalui kolom air. Pada bulan-bulan musim panas yang hangat, partikel kalsit dari batuan kapur mengkristal dan jatuh ke dasar danau, di mana mereka membentuk lapisan putih yang berisi informasi tentang kondisi atmosfer dan hidrosfer pada tahun tersebut.

“Lapisan putih itulah yang dapat kami hitung dan kami dapat mengidentifikasi dengan tepat setiap tahun yang kami lihat,” kata McCarthy. Catatan di Danau Crawford menunjukkan 1950 adalah titik ketika manusia “mengalahkan” sistem Bumi, mendorong era yang “berbeda secara geologis dari sebelumnya,” ujar McCarthy menambahkan.

 

 
Sekarang saya menjadi Kematian, penghancur dunia
 
ROBERT OPPENHEIMER, Ilmuwan dan fisikawan teoretis 
 
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat