Pemulung berjalan melewati sampah yang menggunung di TPA Cipayung, Depok, Jawa Barat, Kamis (13/7/2023). TPA Cipayung mengalami kelebihan kapasitas sehingga membuat sampah menggunung. | Republika/Putra M. Akbar
Diperkirakan setiap harinya terdapat sekitar 900 hingga 1.000 ton sampah masuk ke TPA Cipayung. Penuhnya TPA Cipayung membuat truk pembawa sampah harus antre lama menunggu giliran. | Republika/Putra M. Akbar
Truk sampah harus menunggu hingga lebih dari delapan jam untuk membuang sampah sehingga membuat jadwal pengangkutan sampah di rumah-rumah warga terhambat. | Republika/Putra M. Akbar
Menurut Kepala UPTD TPA Cipayung Ardan Kurniawan dalam sehari ada 50 truk yang mengantre di TPA Cipayung. | Republika/Putra M. Akbar
Hingga saat ini sampah di TPA Cipayung telah mencapai tiga juta meter kubik dari seluruh luas area TPA Cipayung. | Republika/Putra M. Akbar
Untuk mengurangi beban sampah yang dibawa ke TPA Cipayung, dia meminta masyarakat melakukan pemilahan sampah. | Republika/Putra M. Akbar

Peristiwa

Gunung Sampah di TPA Cipayung Depok

Sampah di TPA Cipayung telah mencapai tiga juta meter kubik dari seluruh luas area TPA Cipayung.

DEPOK -- TPA Cipayung mengalami kelebihan kapasitas sehingga membuat sampah menggunung. Diperkirakan setiap harinya terdapat sekitar 900 hingga 1.000 ton sampah masuk ke TPA Cipayung.

Penuhnya TPA Cipayung membuat truk pembawa sampah harus menunggu hingga lebih dari delapan jam untuk membuang sampah sehingga membuat jadwal pengangkutan sampah di rumah-rumah warga terhambat.

Beberapa waktu lalu video yang menunjukkan antrean truk sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, menjadi perbincangan baru-baru ini di media sosial. Antrean cukup panjang hingga ada truk sampah yang terjungkal di timbunan sampah membuat banyak orang mempertanyakan pengelolaan sampah di fasikitas tersebut. 

Kepala UPTD TPA Cipayung, Ardan Kurniawan mengatakan, kondisi tersebut disebabkan beberapa faktor, seperti gangguan alat berat hingga terbatasnya tempat penurunan sampah. Sehingga terjadilah antrean truk sampah untuk memasuki area TPA Cipayung.

Menurut Ardan, dalam sehari ada 50 truk yang mengantre di TPA Cipayung. Sedangkan, pembuangan dilakukan pada satu titik dan tak bisa dilakukan bersamaan, sehingga truk harus masuk secara bergantian. 

Ardan menjelaskan, saat ini sampah di TPA Cipayung telah mencapai tiga juta meter kubik dari seluruh luas area TPA Cipayung. Untuk mengurangi beban sampah yang dibawa ke TPA Cipayung, dia meminta masyarakat melakukan pemilahan sampah.

“Sebaiknya masyarakat dapat mengurangi beban sampah dengan melakukan pemilahan di rumah,” tuturnya. Sampah yang berasal dari lingkungan masyarakat yang telah terpilah, nantinya akan dibawa ke UPS terdekat. Selanjutnya, sampah diolah hingga dijadikan pupuk organik. ';