Hikmah
Teladan Shalat Berjamaah
Semoga Allah SWT membimbing kita agar istiqamah shalat berjamaah.
Oleh IMAM NUR SUHARNO
Teladan dalam shalat berjamaah ditunjukkan oleh para sahabat Nabi SAW. Sahabat Nabi adalah manusia yang telah mendapat keridhaan Allah SWT, tetapi tetap taat beribadah. Salah satunya ketaatan dalam menjaga shalat berjamaah.
Dikutip dari Fadhilah Amal karya Maulana Muhammad Zakariyya Al-Khandahlawi, ada seorang sahabat bernama Sulaiman bin Abi Hatsmah yang lahir saat Rasulullah SAW masih hidup. Pada suatu hari, Khalifah Umar bin Khaththab tidak menemuinya saat shalat Subuh berjamaah.
Lalu, Umar menemui ibunya dan bertanya, “Mengapa Sulaiman tidak datang shalat Subuh berjamaah?” Ibunya menjawab, “Tadi malam ia shalat sunnah semalam suntuk sehingga tertidur.”
Umar kemudian berkata, “Aku lebih menyukai shalat Subuh dengan berjamaah daripada shalat sunnah semalam suntuk.”
Abdullah bin Mas'ud pada suatu hari pergi ke pasar, lalu terdengar azan. Ia melihat setiap orang meninggalkan barang dagangannya dan bersegera ke masjid.
Kisah lainnya, Abdullah bin Mas'ud pada suatu hari pergi ke pasar, lalu terdengar azan. Ia melihat setiap orang meninggalkan barang dagangannya dan bersegera ke masjid. Ia berkata, mereka inilah orang yang telah difirmankan Allah SWT, "Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan shalat, dan (dari) membayarkan zakat.” (QS an-Nur [24]: 37).
Kisah lainnya lagi, Abdullah bin Umar pergi ke pasar, dan tibalah waktu shalat berjamaah. Setiap pedagang langsung menutup tokonya dan segera pergi ke masjid. Abdullah bin Umar berkata, “Mereka adalah orang-orang yang difirmankan Allah SWT, "Laki-laki yang perniagaan dan jual beli mereka tidak melalaikan mereka dari mengingat Allah, dan dari mendirikan shalat, dan berzakat. Mereka takut kepada suatu hari yang hati dan penglihatan menjadi goncang.” (QS an-Nur [24]: 37).
Abdullah bin Abbas berkata, “Mereka sibuk dengan perdagangan dan jual beli, tetapi jika terdengar suara azan, mereka segera meninggalkannya dan pergi ke masjid. Demi Allah, mereka adalah para pedagang, tetapi perdagangan mereka tidak melalaikan mereka dari mengingat Allah.”
Itulah sebagian kisah inspirasi dari orang-orang yang sibuk dalam urusan dunia, tetapi tidak membuat mereka berpaling dari ketaatan dan perintah Allah SWT. Perniagaan tidak membuat mereka jauh dari-Nya. Ketika ada panggilan shalat, bergegas melaksanakannya secara berjamaah. Dan, lisan mereka tidak lepas dari zikrullah.
Perniagaan tidak membuat mereka jauh dari-Nya. Ketika ada panggilan shalat, bergegas melaksanakannya secara berjamaah. Dan, lisan mereka tidak lepas dari zikrullah.
Seperti itulah ciri-ciri dari orang-orang yang beriman. Mereka senantiasa mengingat Allah SWT (zikrullah). “Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.” (QS al-Munafiqun [63]: 9).
Sedangkan, ciri orang munafik berat menjalankan shalat. Nabi SAW bersabda, “Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari shalat Subuh dan shalat Isya. Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walau sambil merangkak.” (HR Bukhari).
Semoga Allah SWT membimbing kita kaum Muslimin agar tidak lalai dari mengingat Allah, dan istiqamah shalat berjamaah. Amin.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Pakaian Terbaik untuk Shalat
Ada beberapa standar pakaian yang bisa dikenakan seorang Muslim untuk melaksanakan shalat.
SELENGKAPNYARukhsakh dan Kelonggaran dalam Beribadah
Hukum rukhsah pada dasarnya adalah dibolehkan secara mutlak karena adanya kebutuhan
SELENGKAPNYAHaji dan Keberkahan Wakaf
Habib Bugak Asyi menjadi contoh, betapa wakaf mengalirkan keberkahan bagi jamaah haji.
SELENGKAPNYA