
Medika
Stres dan Risiko Sakit Jantung
Stres merupakan faktor yang sangat penting dalam menyebabkan penyakit jantung.
Stres ternyata tak hanya membuat orang menjadi tertekan dan depresi, tapi juga dapat memicu serangan jantung. Stres akut pun kini disebut-sebut menjadi penyebab serangan jantung daripada kronis.
Stres akut dapat menyebabkan peningkatan adrenalin dan kadar hormon lain yang meningkatkan jantung dan tekanan darah. Itu juga membuat plak lebih rentan pecah dan meningkatkan keadaan koagulasi juga.
“Semuanya digabungkan, itu dapat menyebabkan serangan jantung,” kata Direktur dan HOD – kardiologi dan elektrofisiologi di Rumah Sakit Fortis, Shalimar Bagh, New Delhi, India, Dr Nityanand Tripathi, dilansir dari the Hindustan Times, Jumat (9/6/2023).
Stres kronis, dia menjelaskan, memiliki efek multi-faktorial pada tubuh kita. Stres kronis dapat menyebabkan peningkatan stres emosional dan tekanan darah. Untuk mengatasi stres kronis, seseorang biasa menggunakan kebiasaan tidak sehat, seperti merokok, makan berlebihan, menghindari olahraga, dan tidak mengonsumsi makanan yang tepat dan makanan sehat, serta kurangnya relaksasi.
Menurut Tripathi, semua hal tersebut dapat menyebabkan malaadaptasi dalam tubuh. Sehingga meningkatkan kemungkinan serangan jantung. Mereka juga meningkatkan risiko terkena diabetes melitus dan tekanan darah tinggi.
“Gabungan semuanya mengarah pada peningkatan pembentukan plak dan jika ada adalah pembentukan plak dan stres akut pada suatu saat, dapat menyebabkan serangan jantung,” ujarnya.
Sementara itu, Dr Sanjeev Chaudhary, Direktur Kardiologi di Rumah Sakit Marengo Asia, Gurugram, mengatakan bahwa stres merupakan faktor yang sangat penting dalam menyebabkan penyakit jantung, tetapi tidak dapat diukur. Dia mengatakan, terkadang ada pasien yang bisa merasakan banyak stres meskipun ada gangguan yang signifikan dalam hidupnya.
Tetapi terkadang ada beberapa pasien lain yang tidak merasakan stres, sehingga itu adalah hal yang tidak dapat diukur dan membuat sangat sulit untuk menilai apa pengaruh stres terhadap serangan jantung.
“Padahal stres itu sangat memiliki peran yang sangat penting, baik stres akut maupun stres kronis dapat meningkatkan detak jantung, tekanan darah, dan dapat menjadi penyumbang penyakit jantung,” katanya.
Cara Mengalahkan Stres
View this post on Instagram
Tripathi menyarankan, menekan dampak stres dengan cara meluangkan waktu untuk relaksasi. Selain itu, meditasi dan yoga juga dapat membantu.
Olahraga juga membantu menjaga tubuh tetap bugar dan sehat. Kemudian, jangan menggunakan alkohol dan merokok untuk mengatasi stres.
“Habiskan waktu secara teratur dengan orang-orang terkasih dalam keluarga. Sangat penting untuk meluangkan waktu menjaga kesehatan mental dan fisik sehingga serangan jantung secara keseluruhan dapat dicegah atau dikurangi,” ujar Tripathi.
Senada, Chaudary juga menyarankan yoga, meditasi, dan menajemen sikap. Menurut dia, ada beberapa kuesioner yang jika Anda menjawabnya dengan benar, memberi tahu Anda berapa banyak stres yang Anda miliki dan berdasarkan itu Anda dapat mengubah gaya hidup Anda. “Tapi, satu hal yang ingin saya sampaikan jangan pernah malu dalam mencari bantuan profesional,” kata Chaudhary.
Kapan Harus Ke Dokter?
Gagal jantung merupakan salah satu penyakit serius yang kini masih sering menjadi masalah dalam masyarakat. Penyakit ini dikatakan sebagai sindrom klinis yang menyebabkan jantung tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen tubuh.
"Akhirnya dapat menyebabkan beberapa gejala, seperti sesak napas, lemas, hingga pembengkakan di area kaki akibat bendungan yang terjadi setelah kekuatan pompa jantung menurun," ujar konsultan intervensi jantung dan aritmia Eka Hospital BSD, dr Simon Salim, SpPD-KKV, Mkes, AIFO, FINASIM, FACP, FICA, dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (12/6/2023).
Berdasarkan data dari BPJS, penyakit jantung merupakan penyumbang beban biaya terbesar dalam kasus masalah kesehatan, di mana per tahun 2021 pembiayaan kesehatan pada penyakit jantung mencapai sebesar Rp 7,7 triliun.
Ini membuat penyakit jantung, seperti gagal jantung, merupakan salah satu kasus kesehatan yang paling sering ditangani di Indonesia.
Pada tahap awal, gagal jantung bisa dikendalikan dengan mengonsumsi obat-obatan. Akan tetapi, jika gagal jantung telah diikuti dengan adanya gangguan hantaran listrik irama jantung, ini sudah membutuhkan penanganan dan konsultasi dengan dokter.

"Sebanyak 30 persen kasus gagal jantung mengalami irama pada ventrikel kanan dan ventrikel kiri, sehingga kontraksi kedua ventrikel tersebut tidak selaras dan kerja pompa jantung menjadi tidak efektif," katanya.
Untuk menentukan apakah Anda membutuhkan cardiac resynchronization therapy (CRT) atau terapi resinkronisasi jantung, Anda membutuhkan pemeriksaan langsung dari dokter.
"Oleh karena itu, apabila Anda merasakan ada suatu masalah pada jantung Anda, seperti sering berdetak kencang atau nyeri dada tanpa sebab yang pasti, segera konsultasikan diri Anda ke dokter jantung terdekat," ujarnya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Teman Kegemukan, Perlukah Kita Ingatkan?
Obesitas dapat memicu pandangan dan komentar komentar yang bermacam macam dari orang lain.
SELENGKAPNYARisiko Kegemukan Sejak dalam Kandungan
Anak yang terpapar bahan kimia dalam jumlah besar saat di kandungan, cenderung obesitas.
SELENGKAPNYAAsnawi dan Jordi Amat Merapat ke Surabaya
Belum semua pemain yang dipanggil telah bergabung ke pemusatan latihan.
SELENGKAPNYA