
Sirah
Benarkah Yajuj dan Majuj adalah Bangsa Tatar dan Mongol?
Dalam Alquran, Yajuj dan Majuj disebut sebagai bangsa yang membuat kerusakan di muka bumi.
Dalam literatur sejarah Islam, ada dua bangsa yang dikenal sebagai bangsa ganas dan perusak. Bangsa ini dinamakan dengan Yajuj dan Majuj. Dalam Alquran, dua kata ini disebut sebanyak dua kali, yaitu dalam surah al-Kahfi ayat 94 dan surah al-Anbiya ayat 96.
Dalam surah al-Kahfi diterangkan, Yajuj dan Majuj adalah orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi yang ditakuti oleh suatu kaum yang bertempat tinggal di antara dua gunung. Sehingga, ketika Raja Zulkarnain lewat di tempat itu, ada sebuah kaum yang memohon pertolongan kepadanya dari kebengisan Yajuj dan Majuj.
Zulkarnain yang terkenal dengan tentaranya yang sangat kuat merasa tidak sanggup melawan dua bangsa perusak ini. Zulkarnain kemudian membuatkan sebuah tembok yang sangat tinggi sebagai penghalang serangan mereka.

Sementara, dalam surah al-Anbiya disebutkan, Yajuj dan Majuj segera turun dengan cepat dari tempat yang tinggi ketika tembok penghalang mereka terbuka sebagai tanda telah dekatnya kedatangan janji Allah SWT. Ini adalah suatu kepastian yang sudah dijanjikan. Karena, dalam Alquran secara tegas disebutkan janji Allah untuk membukakan tembok penghalang mereka yang pasti akan dibukakan.
Alquran tidak menerangkan siapa sebenarnya Yajuj dan Majuj
Alquran tidak menerangkan siapa sebenarnya Yajuj dan Majuj, dari bangsa dan keturunan mana mereka. Alquran hanya menjelaskan sifat-sifat mereka, yaitu kaum pembuat kerusakan di bumi. Kalau tembok penghalang sudah dibuka, mereka akan turun mengalir seperti mengalirnya air bah yang menerjang bak banjir. Namun, bila tembok penghalang tersebut masih kokoh, mereka tidak masuk dan tidak dapat membuat kerusakan.
Terkait hal ini, para ulama tafsir banyak menakwilkan soal dinding pembatas tersebut. Ahmad Mustafa al-Maragi dalam kitab tafsirnya menjelaskan, Yajuj adalah Tatar dan Majuj adalah Mongol. Mereka berasal dari satu bapak yang bernama Turk, bertempat tinggal di bagian utara Asia. Daerah mereka memanjang dari Tibet dan Cina sampai ke Laut Baku Utara di barat sampai Turkestan.
Menurut al-Maragi, di berbagai zaman, bangsa-bangsa ini sering menyerang, membuat kerusakan di muka bumi dan menghancurkan bangsa-bangsa lain. Di antara mereka terdapat bangsa-bangsa yang kejam, turun dari bukit-bukit di Asia Tengah dan pergi ke Eropa pada masa dahulu, seperti bangsa Smith, Sumeria, dan Hun.

Mereka banyak menyerang negeri-negeri Cina dan Asia Barat. Salah satu pemimpin besarnya bernama Temujin yang dijuluki dengan nama Jengiz Khan (bahasa Mongol = Raja Alam, hidup pada 1167 sampai 1227), pada awal abad ketujuh H, ke-12 M.
Ia berikut tentaranya yang perkasa keluar jauh ke Asia Tengah. Ia menundukkan Cina Utara, kemudian pergi ke negeri-negeri Islam, lalu menundukkan Sultan Outbuddin bin Armilan, salah seorang raja Seljuk, yang menganut aliran Khawariz. Jengiz Khan melakukan kekejaman yang belum pernah ada sebelumnya di negeri ini.
Sementara, Imam Hanbali dalam Musnad Imam Ahmad bin Hanbal menafsirkan hal berbeda. Seperti dikutip Ibnu Katsir, ia menyebutkan, Rasulullah SAW bersabda, "Nuh memiliki tiga orang anak, yaitu Sam, nenek moyang orang Arab, Ham, nenek moyang orang Sudan, dan Yafis nenek moyang orang Turk."
Menurut sebagian ulama, Yajuj dan Majuj adalah keturunan Yafis, putra Nuh. Demikian juga pendapat an-Nasafi, seorang ahli fikih, ushul fikih, dan tafsir yang bermazhab Hanafi dan wafat 710 H/ 1310 M. Ia lebih memerinci lagi bahwa Yajuj berasal dari suku Turk, sedangkan Majuj berasal dari suku Jail serta Dailam keturunan Yafis yang membuat kerusakan di muka bumi. Mereka tidak mati dan masing-masing memiliki seribu keturunan yang dilengkapi dengan senjata.
Menurut sebagian ulama, Yajuj dan Majuj adalah keturunan Yafis, putra NuhNAMA TOKOH
Ulama Indonesia, Buya Hamka, juga memberikan penafsiran tentang Yakjuj dan Makjuj ini. Menurut Buya Hamka, Yakjuj dan Makjuj adalah segala gerak yang telah dan hendak merusak dunia ini. Karena itu, baik diri, keluarga, maupun negara serta bangsa wajib membuat tirai besi sebagai benteng agar Yakjuj dan Makjuj tidak masuk.
Menurut dia, mungkin Yajuj dan Majuj dapat ditafsirkan sebagai pikiran jahat, maksud buruk, dan ideologi yang menyesatkan yang dianut sebagian manusia. Manusia yang menganutnya dengan kelicikan jahatnya bisa mempergunakan manusia sesamanya menjadi alat untuk merusak bumi.
Sebab itu, pikiran yang baik, cita-cita yang mulia, dan ideologi yang sehat harus ditanamkan dengan teguh pada setiap diri, keluarga, dan negara serta bangsa untuk membentengi Yakjuj dan Makjuj ini.
Namun, pendapat yang paling kuat adalah mengatakan bahwa Yakjuj dan Makjuj adalah suatu kaum dari keturunan Adam AS. Seperti riwayat Abdu bin Hamid melalui sanad sahih, dari Abdullah bin Salam, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya, (Yakjuj dan Makjuj) ini dari keturunan Adam. Di belakang mereka ada tiga umat. Tidaklah seorang dari mereka mati, melainkan meninggalkan lebih seribu keturunan."
Imam al-Alusi menambahkan, Yakjuj dan Makjuj ini bangsa yang memiliki umur panjang.
Mutiara Ramadhan
Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896
HIKMAH RAMADHAN

Memahami Makna Ramadhan
Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.