
Kuliner
Mengapa Bikin Es Kopi Rumahan Tak Seenak Bikinan Barista
Kurangnya perhatian untuk memperbaiki rasio adalah masalah utama di balik banyak kegagalan es kopi di rumah
Menyeruput es kopi favorit di kedai kopi memang terasa menyenangkan. Pasalnya, racikan kopi yang pas dan lezat bisa memberikan kesegaran serta membangkitkan energi tubuh.
Berbicara soal racikan es kopi, Anda mungkin pernah bertanya-tanya mengapa ketika membuat es kopi sendiri di rumah tidak pernah seenak kopi di kedai? Kali ini, para barista dari berbagai belahan dunia akan mengungkap beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan seseorang saat membuat es kopi di rumah.
1. Biji kopi yang tidak berkualitas
Tuan Huynh, pemilik Vietfive Coffee di Chicago, Amerika Serikat, mengatakan, biji kopi adalah faktor kunci yang membuat es kopi Vietnam menjadi enak. Dia hanya menggunakan biji kopi robusta dengan tingkat keasaman lebih rendah, yang mengandung lebih dari dua kali lipat kafein dibandingkan biji kopi arabika.
“Biji robusta memiliki rasa yang bold, tidak terlalu kuat, dan populer di seluruh dunia karena rasanya yang nutty dan earthy," kata Huynh seperti dilansir dari Huffington Post, Senin (29/5/2023).
Meskipun Huynh merupakan penggemar robusta, jika Anda ingin bereksperimen dengan jenis kopi lain juga tidak masalah. Hanya saja, para ahli menyarankan untuk membeli biji kopi yang berada di puncak cita rasa.
“Biji kopi yang terbaik antara satu hingga tiga minggu setelah tanggal disangrai atau dipanggang," ujar Jimmy Evans, manajer merek dan penjualan di Artisti Coffee Roasters.
View this post on Instagram
2. Jangan pakai kopi bubuk
Para ahli menyarankan untuk jangan pernah menggunakan kopi bubuk. Sebagai gantinya, gilinglah biji kopi dengan coffee grinder atau mesin penggiling kopi untuk menghaluskannya sehingga siap diseduh. Tidak memiliki grinder di rumah? Ini mungkin saat yang tepat untuk mulai membelinya.
“Berinvestasi dalam peralatan berkualitas untuk rumah adalah suatu keharusan. Untuk hasil gilingan terbaik, flat burr grinder berkualitas tinggi akan memberikan Anda kemampuan untuk mendapatkan keasaman dan rasa manis terbaik dari kopi,” kata Evans.
3. Salah mengukur rasio kopi

Huynh berpendapat bahwa kurangnya perhatian untuk memperbaiki rasio adalah masalah utama di balik banyak kegagalan es kopi di rumah. “Anda tidak bisa menggunakan sendok yang Anda gunakan untuk makan sereal untuk menakar kopi,” kata Huynh.
Meskipun French coffee press atau metode drip coffee lainnya bisa digunakan, Huynh merekomendasikan untuk mencoba metode autentik Vietnam dengan saringan kopi stainless steel yang diletakkan di atas cangkir. Tambahkan kopi bubuk lalu tuangkan di atas percikan air panas dan tunggu hingga 30 detik dan blooming atau fase ekstraksi yang terjadi saat air melakukan kontak dengan kopi.
"Momen blooming ini sangat penting, tetapi banyak orang di rumah melewatkan langkah ini. Setelah kopi blooming, tambahkan sisa air panas, tutup dan biarkan selama empat hingga lima menit,” kata Huynh.
4. Tidak mengocok es kopi sebelum diminum

Susu dan es menjadi pilihan berikutnya, sesuai dengan preferensi Anda. Vietfive menawarkan susu kental manis (merek Ong Tho dari Vietnam --Red), susu oat dan santan. Dan para baristanya memasukkan banyak sekali es. “Es kopi seharusnya diseruput, bukan ditenggak," kata Huynh mengungkap alasan memasukkan es yang banyak.
“Resep kami dibuat dengan memperhitungkan keberadaan es yang akan mencair saat diminum. Anda mungkin berpikir es akan mengencerkannya, tetapi es justru menambah cita rasa. Jadi, ketika Anda meminta less ice untuk es kopi dan berpikir bahwa itu akan menambah nilai lebih, Anda mungkin secara negatif memengaruhi kualitas minuman,” kata dia.
Terakhir, Anda perlu mengaduk cangkir merek untuk meratakan es, sebelum akhirnya diminum. “Kocokan itu membuat semuanya tercampur saat Anda meminumnya, jadi jangan lupa untuk mengocoknya,” kata Huynh.
Es kopi seharusnya diseruput, bukan ditenggak.HUYNH, Pemilik Vietfive Coffee di Chicago, Amerika Serikat
Deretan Strategi Halal untuk Sehatkan Keuangan
Mengawasi pengeluaran adalah aspek penting dari pengelolaan uang yang baik.
SELENGKAPNYAAsal Usul Bendera Pelangi Simbol LGBT
Bendera pelangi awalnya dibuat pada 1978 oleh seniman, desainer, bernama Gilbert Baker.
SELENGKAPNYATerlelap di Antara Gemerlap Ibu Kota
Dulu saya sempat bekerja sebagai buruh di salah satu konveksi di Jakarta Barat, gara-gara pandemi saya di PHK, akhirnya saya mulung untuk menghidupi keluarga, dan saat ini saya tinggal di mana saja.
SELENGKAPNYA