Abbas Siap Bicara Di DK PBB | Republika

Internasional

Abbas Siap Bicara di DK PBB

India menyatakan dukungan pada solusi dua negara.

RAMALLAH - Palestina menggalang dukungan Dewan Keamanan (DK) PBB untuk resolusi menolak rencana damai Timur Tengah yang digagas Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Duta Besar (Dubes) Palestina untuk PBB Riyad Mansour mengatakan, untuk itu Presiden Palestina Mahmoud Abbas akan berpidato di depan DK PBB dua pekan mendatang.

"Kami akan berupaya sebaik mungkin bersama kawan-kawan untuk menyusun draf resolusi yang setegas mungkin dan mendapat dukungan voting sekuat serta sebesar mungkin terhadap resolusi tersebut," kata Mansour yang dikutip Jerusalem Post."Tentu saja kami ini menyaksikan penolakan yang tegas dan kuat terhadap rencana Trump." Mansour mengatakan, ia berharap agar 15 anggota DK PBB dapat mendukung resolusi tersebut. Namun, menurut para diplomat, resolusi tersebut tentu akan diveto oleh AS.

Jika resolusi itu diveto AS, Palestina dapat mengajukan rancangan resolusi itu ke Majelis Umum PBB. Hasil voting di Majelis Umum PBB akan menunjukkan bagaimana dukungan dunia internasional terhadap rencana damai Trump. Trump mengumumkan rencana damai Timur Tengah pada Selasa (28/1). Rencana damai yang digadang- gadang sebagai deal of the centuryitu mendapat sejumlah kritik, termasuk dari PBB.

Salinan pernyataan juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Stephane Dujarric yang diterima laman Middle East Monitor menyebutkan bahwa sikap PBB terhadap solusi dua negara telah ditegaskan selama bertahun-tahun melalui resolusi Dewan Keamanan dan Majelis Umum yang relevan.

"PBB tetap berkomitmen mendukung rakyat Palestina dan Israel dalam menyelesaikan konflik berdasarkan resolusi PBB, hukum internasional, dan kesepakatan bilateral, serta dengan mewujudkan visi solusi dua negara Israel dan Palestina yang hidup berdampingan dengan damai dan aman pada batas negara yang diakui berdasarkan garis sebelum 1967,"ujarnya.

Sikap berbeda diambil negara-negara Timur Tengah. Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengungkapkan apresiasi pada upaya Trump dan dukungan pada negosiasi perdamaian Timur Tengah yang disusun AS. Pada saat yang sama, media Arab Saudi melaporkan Raja Salman menelepon Presiden Palestina untuk menyatakan dukungannya yang tak tergoyahkan kepada perjuangan Palestina.

Mesir dan Yordania sudah membuat kesepakatan damai dengan Israel. Bahrain, Qatar, dan Uni Emirat Arab juga menggunakan bahasa yang sama demi menjaga keseimbangan antara memulai kembali perundingan damai dan berhati-hati meninggalkan sikap bermusuhan yang lama mereka terapkan terhadap Israel. Tiga negara Teluk, yakni Oman, Bahrain, dan Uni Emirat Arab, menghadiri acara pengumuman perdamaian ini pada Selasa lalu di Gedung Putih.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri India mengatakan bahwa New Delhi secara konsisten mendukung perjuangan Palestina. India tetap menyerukan solusi dua negara untuk menyelesaikan masalah konflik Israel-Palestina."Kami menegaskan kembali pandangan kami bahwa masalah status final harus diselesaikan melalui negosiasi langsung antara kedua pihak dan dapat diterima oleh keduanya,"ujar pernyataan Kementerian Luar Negeri India, dilansir Anadolu Agency, Kamis (30/1).

India menyatakan solusi dua negara merupakan jalan keluar yang paling mumpuni untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Solusi ini dapat membuat Israel dan Palestina hidup berdampingan secara damai. "Kami akan terus mengikuti perkembangannya," ujar Kementerian Luar Negeri India.

Maroko mengisyaratkan konflik Israel-Palestina harus diselesaikan melalui solusi yang adil atau tak hanya memihak pada kepentingan Israel. Sementara itu, Kuwait menilai permasalahan Israel-Palestina harus ditangani dengan resolusi internasional yang relevan, termasuk mendukung solusi dua negara.

Netanyahu temui Putin

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menemui Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, Kamis (30/1). Netanyahu ingin mendiskusikan rencana perdamaian Timur Tengah, termasuk konflik Israel-Palestina, yang baru saja dirilis Trump.

"Bapak Presiden, Anda adalah pemimpin pertama yang saya temui setelah kunjungan saya ke Washington dan (pengumuman) rencana (perdamaian Timur Tengah) Trump. Saya pikir kita memiliki kesempatan hari ini (untuk membahas masalah ini)," kata Netanyahu kepada Putin, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat