Aktivitas tungku smelter nikel di PT VDNI di kawasan industri di Kecamatan Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara, Jumat (9/9/2022). | ANTARA FOTO/Jojon

Ekonomi

Investasi tak Lagi Jawa-sentris

Sebanyak 52,6 persen investasi pada kuartal I 2023 berada di luar Jawa.

JAKARTA -- Data Badan Koordinasi Penanaman Modal/Kementerian Investasi menunjukkan realisasi investasi di Jawa dan luar Jawa sudah berimbang. Sebaran investasi tak lagi terpusat di Pulau Jawa atau yang sering disebut juga dengan istilah Jawa-sentris.

Kepala BKPM/Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan, dari total realisasi investasi pada kuartal I 2023 sebesar Rp 328,9 triliun, sebaran realisasi investasi di luar Pulau Jawa mendominasi sebesar Rp 172,9 triliun atau 52,6 persen. Angka itu meningkat 16,3 persen year on year (yoy) dari periode sama pada 2022.

Sementara itu, realisasi investasi di Jawa pada periode tersebut tercatat Rp 156 triliun atau sebesar 47,4 persen dari total capaian realisasi investasi. Angka tersebut juga tercatat tumbuh 16,7 persen yoy.

"Satu kebahagiaan kalau saya berhenti jadi menteri investasi, dari Indonesia merdeka sampai 2020, (realisasi investasi) di Jawa lebih banyak. Sekarang lebih banyak di luar Jawa. Dari 2020 sampai sekarang, investasi luar Pulau Jawa meningkat terus," ujar Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (28/4/2023).

Semakin meratanya sebaran investasi diharapkan bisa membuat pembangunan semakin merata antara Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa. Bahlil bahkan memprediksi, ke depannya investor akan memilih berinvestasi di luar Pulau Jawa.

Bahlil menyebutkan, ada beberapa faktor yang membuat investor semakin tertarik berinvestasi di luar Jawa, di antaranya infrastruktur dan arus logistik sudah semakin baik. Selain itu, biaya tenaga kerja jauh lebih murah dan bahan baku juga lebih baik di luar Jawa.

photo
Realisasi investasi di Jawa dan luar Jawa kuartal I 2023. - (BKPM)

 

Sepanjang periode Januari-Maret 2023, realisasi investasi paling banyak adalah di Jawa Barat, nilainya Rp 50 triliun. Diikuti oleh Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, dan Banten.

Khusus untuk capaian realisasi penanaman modal asing (PMA), Provinsi Sulawesi Tengah kembali tercatat sebagai lokasi dengan realisasi PMA tertinggi, yaitu sebesar 1,9 miliar dolar AS, disusul oleh Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, serta Riau. Sementara itu, untuk realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN), Provinsi Jawa Barat mencatatkan realisasi tertinggi sebesar Rp 21,9 triliun. Diikuti oleh DKI Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Riau.

Bahlil melanjutkan, pada periode kuartal I 2023, realisasi PMA pada sektor manufaktur, khususnya industri logam, menempati urutan pertama, yaitu sebesar 2,9 miliar dolar AS. "Hal tersebut menunjukkan kebijakan pemerintah melalui program hilirisasi sumber daya alam telah berdampak positif terhadap capaian kinerja investasi di tahun 2023,” katanya.

Secara keseluruhan, realisasi investasi kuartal I 2023 sebesar Rp 328,9 triliun, meningkat 16,5 persen dibandingkan dengan periode sama pada 2022. Realisasi investasi itu menyerap tenaga kerja sebanyak 384.892 orang. Dua persen di antaranya atau sekitar 5.334 orang merupakan tenaga kerja asing.

Bahlil menuturkan, angka realisasi investasi tersebut sudah mencapai 23,5 persen dari target investasi tahun ini yang sebesar Rp 1.400 triliun. “Melihat pertumbuhan investasi pada kuartal I 2023 yang mencapai 16,5 persen, saya optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu mencapai kisaran 5 persen," ujarnya.

photo
Realisasi investasi kuartal I 2023. - (BKPM)

Ia menyatakan, investasi tetap akan memberikan kontribusi penting terhadap pertumbuhan ekonomi meskipun secara global diprediksi melambat pada 2023.

Kontribusi PMA pada kuartal I 2023 mencapai Rp 177 triliun atau 53,8 persen. Angka itu melampaui PMDN yang sebesar Rp 151,9 triliun atau 46,2 persen dari capaian investasi periode ini.

Saat pandemi Covid-19 pada 2021, realisasi PMA sempat turun. Hanya saja, pemerintah berupaya menggenjotnya hingga angkanya naik terus.

Bahlil meyakini, tingkat kepercayaan dunia usaha internasional ke Indonesia masih tetap baik, bahkan menunjukkan peningkatan sebanyak 20,2 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.

photo
Realisasi penanaman modal asing dan dalam negeri kuartal I 2023. - (BKPM)

"PMA ini (tumbuh) tinggi karena tingkat kepercayaan ke Indonesia tinggi sekali, terutama di era kepemimpinan Pak Jokowi. Investor suka tanya, the next Pak Jokowi siapa? Mereka ingin pemimpin yang seperti Pak Jokowi dalam konteks investasi," tutur dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat