Hindari mengisi ulang smartphone di tempat umum | Unsplash/De An Sun

Inovasi

Bahaya Mengintai di Pengisian Daya Ponsel Gratis

Kejahatan siber yang paling mungkin terjadi di pusat pengisian daya gratis, adalah pencurian data.

Pekan lalu  Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat (AS) telah mengirim cuitan peringatan kepada pemilik ponsel cerdas. FBI mengingatkan untuk menghindari penggunaan stasiun pengisian daya ponsel di tempat umum secara gratis.

Menurut FBI, tak hanya baterai yang terisi penuh, tapi ada risiko yang dihadapi ponsel Anda. Yakni, pelaku kejahatan menemukan cara menggunakan port USB publik untuk memasukkan malware dan perangkat lunak pemantauan ke perangkat. Maka dari itu, FBI menyarankan agar membawa peranti charger atau kabel USB sendiri serta gunakan stop kontak listrik sebagai gantinya.

Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber Communication & Information System Security Research center (CISSReC), Pratama Persadha mengatakan, kejahatan siber yang paling mungkin terjadi berkaitan dengan peringatan FBI tersebut adalah pencurian data yang ada di dalam ponsel pintar.

Bahkan, pelaku sampai bisa menguras isi rekening bank dari aplikasi mobile banking, dengan cara melakukan infeksi malware untuk melakukan pengambil-alihan kontrol dari ponsel pintar. Menurut Pratama, saat ini belum ada laporan resmi terkait jatuhnya korban dari metode “juice jacking” ini.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by CISSReC (@cissrec)

Tetapi, dia melanjutkan, akibat yang ditimbulkan akan sama seperti pada saat kita melakukan instalasi aplikasi malware, yang disebar melalui tautan undangan atau laporan kurir. Pratama menyebutkan, korban sering kali tidak sadar bahwa ponsel pintar mereka sudah dimasuki malware, tetapi ada beberapa petunjuk yang bisa dimanfaatkan.

“Yaitu, konsumsi baterai lebih tinggi daripada biasanya, smartphone terasa lebih lambat bekerja, butuh waktu lebih lama pada saat loading serta sering “crash” karena penggunaan akses data yang berlebihan,” ujar Pratama, saat dihubungi Republika melalui WhatsApp, Selasa (18/4/2023).

photo
Isi ulang daya smartphone (ilustrasi) - (Unsplash/Daniel Korpai )

Selanjutnya, Pratama memberikan beberapa solusi yang bisa dilakukan terkait hal ini, antara lain menghindari untuk menggunakan gerai USB yang ada di tempat umum dan selalu menggunakan gerai AC untuk mengisi daya, serta sebisa mungkin kita menggunakan adaptor pengisi daya dan kabel USB milik kita sendiri.

Pratama juga menuturkan langkah lainnya adalah dengan cara membawa power bank serta membawa kabel USB, yang hanya untuk mengisi daya dan tidak bisa untuk transfer data. “Kemudian pada saat kita menghubungkan smartphone kita ke outlet USB dan ada pertanyaan transfer data atau hanya isi daya, selalu pilih opsi 'hanya isi daya'. 

Smartphone kita juga disarankan menggunakan 'two factor authentication' atau biometrik pada saat login dan tidak lupa untuk selalu lakukan software update pada smartphone,” katanya.

 
Hindari menggunakan gerai USB yang ada di tempat umum.
PRATAMA PERSADHA, Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber Communication & Information System Security Research center (CISSReC) 
 
 

Simpang Santa Terurai Setelah U-Turn Dibuka

Kondisi lalu lintas pun tak lagi separah saat penutupan u-turn.

SELENGKAPNYA

Sudan Siaga 2 Buat WNI

WNI diminta bersiap meninggalkan Sudan melaui tiga jalur.

SELENGKAPNYA

Polda Lampung Hentikan Perkara Bima Yudho

Penyidik tidak menemukan unsur pidana dan ujaran tersebut tidak memiliki unsur kebencian dan permusuhan.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya