
Kabar Ramadhan
Berburu Takjil di Masjid Jogokariyan
Masakan yang disiapkan untuk berbuka puasa di masjid ini bahkan disiapkan dari pagi.
Deretan piring mulai ditata di hantaran meja yang sudah disediakan di serambi Masjid Jogokariyan, Kota Yogyakarta. Nasi, sayur, ayam goreng, tahu, dan sambal menjadi ragam menu yang disiapkan.
Sejak pukul 15.30 WIB, relawan bolak-balik membawa makanan dari ruangan tempat disiapkannya makanan ke meja yang sudah disiapkan di serambi. Terlihat, ada enam meja besar berukuran sekitar 1,5 meter dan beberapa meja kecil hingga kursi panjang yang diisi dengan ribuan piring makanan.
Pada hari pertama Ramadhan, setidaknya ada 3.000 porsi makanan yang disiapkan pihak panitia bagi pengunjung yang ingin berbuka puasa di masjid yang terletak di Jalan Jogokaryan No.36, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, itu.
Sembari menata piring makanan, pengunjung dan jamaah sudah mulai memadati kawasan masjid sekitar pukul 16.20 WIB. Makanan baru selesai ditata hingga hampir pukul 17.00 WIB. Tikar plastik lipat berwarna kuning bermotif pun sudah disiapkan di dekat meja-meja makanan.

Pengunjung dan jamaah masjid duduk di tikar tersebut sembari menunggu waktu azan Maghrib, yang menandakan waktu buka puasa tiba. Sambil menunggu azan, sebagian sibuk dengan ponselnya, sebagian sibuk bercakap-cakap, ada yang juga mengisi waktu dengan membaca Alquran menanti datangnya buka puasa. Tidak sedikit yang datang ke Masjid Jogokariyan bersama keluarga, sanak saudara, hingga teman untuk berbuka puasa bersama di masjid itu.
Salah satu pengunjung, Tia (22 tahun), datang bersama temannya ke Masjid Jogokariyan. Tia yang kebetulan tinggal tidak jauh dari masjid, yakni di kawasan Krapyak, memilih berjalan kaki ke masjid mengingat macetnya jalan menuju masjid itu. Pada hari pertama Ramadhan ini, Tia ingin menikmati buka puasa di Masjid Jogokariyan. Tia ingin berbuka puasa bersama dengan pengunjung dan jamaah lainnya di masjid itu.
Ia cukup sering berbuka puasa di Masjid Jogokariyan, termasuk tahun lalu. Sebisa mungkin, setiap hari pertama Ramadhan, ia berkeinginan agar dapat berbuka puasa di masjid. "Ini hari pertama, jadi pengen di sini biar bareng-bareng juga. Besok-besok insya Allah ke sini lagi kalau nggak penuh," kata Tia kepada Republika, saat ditemui di Masjid Jogokariyan.
Ini hari pertama, jadi pengen di sini biar bareng-bareng juga. Besok-besok insya Allah ke sini lagi kalau nggak penuh.TIA
Menu berbuka puasa di Masjid Jogokariyan sendiri berbeda setiap harinya. Menu-menu itu disiapkan oleh puluhan relawan takjil masjid, yang diberdayakan dari lingkungan sekitar. Tari (50) merupakan salah satu relawan takjil yang bertugas memasak nasi. Untuk nasi saja, setidaknya ada 30 relawan takjil yang bertugas.
Masakan yang disiapkan untuk berbuka puasa di masjid ini bahkan disiapkan dari pagi. Hal ini mengingat banyaknya porsi makanan yang harus disediakan. Setiap hari, menu yang disediakan pun berbeda-beda. Pada hari pertama Ramadhan, disediakan menu ramesan yang berisi nasi, ayam goreng, tahu goreng, sayur dan sambel. "Menu-menunya sudah ada daftarnya untuk satu bulan puasa. Ada tongseng juga, ayam suwir, dan lain-lain," kata Tari.
Sementara di jalan sekitar masjid juga sudah mulai ramai masyarakat. Mereka memadati jalan sekitar masjid untuk mencari takjil. Pasalnya, Masjid Jogokariyan juga dibuka pasar sore selama Ramadhan ini.
Berbagai macam takjil dijual bagi yang ingin mencari makanan untuk berbuka puasa, baik di masjid maupun rumah masing-masing. Ada es dawet, es teh, es cokelat, telur gulung, berbagai macam gorengan, berbagai macam kolak, dan ragam takjil lainnya yang dijual di pasar sore tersebut.
View this post on Instagram
Sejak pukul 16.00 WIB, sudah banyak penjual yang membuka lapaknya. Pada pukul 17.00 WIB, jalanan di kawasan pasar sore itu sudah penuh dengan lautan manusia. Untuk berjalan kaki saja, pengunjung harus berdesak-desakkan. Pasar sore tersebut berjejer di sepanjang Jalan Jogokariyan, dari depan Lynn Hotel hingga ke kawasan Masjid Jogokariyan.
Beberapa pengunjung yang datang tak sekadar mencari takjil untuk berbuka puasa. Banyak dari mereka yang juga ingin mengetahui seperti apa suasana pasar sore di Masjid Jogokariyan, bahkan sampai mengabadikan momen saat berada di kawasan tersebut.
Ada 280 pedagang di sepanjang Jalan Jogokaryan.ANANDA EKO Ketua Kampoeng Ramadhan Jogokariyan
Tahun ini merupakan kali ke-19 kegiatan Kampoeng Ramadhan Jogokariyan dilaksanakan. Ketua Kampoeng Ramadhan Jogokariyan, Ananda Eka mengatakan, untuk kegiatan pasar sore, lebih dari 200 pelaku usaha kuliner yang berjualan di pasar sore tersebut.
Pelaku usahanya sendiri merupakan warga sekitar masjid, yakni sebanyak 70 persen, dan 30 persen lainnya dari luar. "Ada 280 pedagang di sepanjang Jalan Jogokariyan," kata Ananda.
Seluruh kegiatan yang digelar di Masjid Jogokariyan pada Ramadhan 2023 ini dikemas dalam 'Kampoeng Ramadhan Jogokariyan'. Program yang berlangsung pada bulan suci ini tidak hanya menampilkan buka puasa bersama dengan menyediakan 3.000 porsi setiap hari dan pasar sore. Masih banyak kegiatan lainnya yang turut digelar selama Ramadhan, seperti Tarawih, pengajian, diskusi tematik, hingga kegiatan iktikaf.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Mutiara Ramadhan
Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896
HIKMAH RAMADHAN

Memahami Makna Ramadhan
Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.