Kisah Humanis Para Guru Kocak | Republika

Geni

Kisah Humanis Para Guru Kocak

Inti cerita film Guru-Guru Gokil adalah perjalanan kehidupan, khususnya tentang pencarian jati diri.

Film Guru-Guru Gokilsiap tayang di bioskop pada April 2020. Rumah produksi BASE En tert ainment memberikan bocoran mengenai cerita dalam film dengan meluncurkan teaser poster dan teaser trailer.

 

Tayangan berdurasi kurang dari satu menit memberikan gambaran mengenai sinema mendatang. Cuplikan adegan menampilkan deretan aktor-aktris yang berperan sebagai guru SMU dengan dialog serta situasi yang kocak.

 

Tokoh utama Taat Pribadi (Gading Marten) menjadi guru pengganti di sebuah sekolah. Dia berkenalan dengan kepala sekolah, kolega guru dengan bermacam karakter, serta harus menghadapi pelajar SMU yang beragam.

 

Dialog singkat Taat dengan tokoh-tokoh lain cukup mengundang tawa. Ada Asri Welas sebagai kepala sekolah, Dian Sastrowardoyo sebagai Bu Nirmala, Faradina Mufti sebagai Bu Rahayu, dan Boris Bokir sebagai Pak Manul.

 

Poster film menampilkan Taat Pribadi mengenakan seragam guru serta berka camata hitam. Di belakang Taat, para guru dan seorang siswa mengintip dari balik pintu.Guru-Guru Gokil diarahkan oleh sutradara Sammaria Sari Simanjuntak.

 

Inti utama film ini adalah drama perjalanan kehidupan. "Pencarian jati diri Taat, yang dari sana beranjak kebanyak pengalaman. Pendekatan yang sangat humanis mengenai kehidupan para guru," kata produser film, Shanty Harmayn.

 

Penulis skenario Rahabi Mandra menjelaskan, tim melakoni riset yang cukup mendalam sebelum pengembangan dan penggarapan naskah. Bagian dari riset itu termasuk mendengarkan langsung kisah para guru yang mengajar di daerah.

 

Rahabi menyadari, ada banyak ranah yang sensitif dan menjadi perhatian banyak orang, sehingga tim lebih berhati-hati memilah konten. Dia ingin film tidak hanya fokus pada segmen penonton tertentu. Tujuannya, supaya cocok menjadi tontonan sebanyak mungkin orang.

 

Tim produksi ingin membuat sesuatu yang berkaitan dengan masyarakat. "Setiap orang semasa sekolah pasti punya guru favorit, guru yang ditunggu-tunggu, guru yang masuk kelas semua langsung diam, bermacam-macam tipikal," ujarnya.

 

Aktris Dian Sastrowardoyo tidak hanya berakting dalam film, tetapi juga perdana menjadi produser kreatif. Dia banyak belajar dari sineas senior Shanty Harmayn yang menjadi produser Guru-Guru Gokil.

 

Tantangan utama yang dihadapi Dian adalah memecah konsentrasi. Sebab, Dian terlibat sejak awal proses produksi film, bahkan sebelum penulisan naskah. Ditambah lagi, dia memerankan salah satu tokoh dan melakoni syuting.

 

Perempuan 37 tahun itu membocorkan, karakter Nirmala yang dia perankan suka melakukan curhat colongan alias curcol. Guru lain dalam cerita juga punya karakter khas masing-masing yang tidak kalah unik.

 

Aktris yang pernah membintangi film Pasir Berbisik itu memaknai sebutan guru- guru gokil sebagai guru-guru luar biasa. Mereka menjalani petualangan tidak biasa, melakukan hal-hal di luar kebiasaan yang bahkan tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

 

Menurut Dian, film hendak membahas konsep pendidikan secara luas. Bagai manapun, proses belajar tidak harus terbatas di sekolah atau kelas. Guru-Guru Gokil menjadi persembahan untuk seluruh guru di Indonesia.

 

"Kami mau memberikan apresiasi, rasa terima kasih yang tulus kepada mereka yang terpanggil menjadi guru. Tidak gampang menjadi guru butuh komitmen, energi, ketekunan, dan kesabaran," ujarnya.

 

Sementara, aktor Gading Marten menganggap perannya sebagai Taat Pribadi sebagai refleksi diri. Berprofesi sebagai aktor selalu menjadi tantangan bagi Gading lantaran dia kerap dibanding-bandingkan dengan sosok ayahnya, aktor senior Roy Marten.

 

Lambat laun, pandangan sebelah mata itu luntur dengan sendirinya. Gading sudah membuktikan kebolehan aktingnya dalam sejumlah film, mulai Love for Sale sampai Nagabonar Reborn. Dia juga menyabet gelar pemeran utama pria terbaik FFI 2018.

 

Lucunya, sosok Taat Pribadi dalam film mengalami hal sama. Ayah dari tokoh Taat adalah guru yang menjadi kesayangan semua orang. Dia berusaha melampaui bayang- bayang ayahnya. Seolah tokoh Taat mere presentasikan curahan hati seorang Gading di dunia nyata.

 

Terlepas dari itu, Gading menyampaikan bahwa film sangat menarik disimak. "Film ini dijamin seru, fun, para guru yang gokil in the positive way. Taat itu singkatan `Ternyata Anaknya Asyik dan Tampan'," kata Gading berseloroh.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat