
Kisah Mancanegara
Dingin Ekstrem Terus Makan Korban
Di Afghanistan, pada bulan ini lebih dari 160 orang meninggal.
OLEH LINTAR SATRIA, RONGGO ASTUNGKORO
Dampak-dampak nyata pemanasan global dan perubahan iklim terus memakan korban di berbagai belahan dunia. Di Afghanistan, pada bulan ini lebih dari 160 orang meninggal akibat cuaca di musim dingin terburuk dalam beberapa dekade terakhir.
Warga setempat mengatakan tidak mampu membeli bahan bakar untuk pemanas di rumah mereka saat suhu mencapai titik beku. "Sejak 10 Januari sampai saat ini 162 orang tewas akibat cuaca dingin," kata juru bicara Kementerian Penanggulangan Bencana Afghanistan Shafiullah Rahimi, Jumat (27/1).
Sekitar 84 kematian terjadi pekan lalu. Afghanistan menghadapi cuaca terdingin dalam 15 tahun terakhir, suhu mencapai minus 34 derajat Celsius. Negara itu juga tengah didera krisis ekonomi.
Beberapa pekan terakhir banyak organisasi kemanusiaan yang menghentikan sementara operasinya sebab Taliban melarang perempuan bekerja. Sehingga banyak program di organisasi nonprofit yang tidak bisa dijalankan di negara ultra-konservatif itu.

Di ladang bersalju di sebelah barat Kabul, ibu kota Afghanistan, terlihat anak-anak mengacak-acak sampah. Mereka mencari plastik untuk dibakar untuk membantu keluarga mereka yang tak mampu membeli kayu atau arang.
Seorang penjaga toko berusia 30 tahun Ashour Ali mengatakan, keluarganya tinggal di ruang bawah tanah dengan dinding semen. Kelima anaknya menggigil kedinginan. "Tahun ini cuaca sangat dingin dan kami tidak mampu beli arang untuk diri kami," katanya. Dia menambahkan, upahnya yang kecil dari menjaga toko tidak cukup untuk membeli bahan bakar.
"Anak-anak bangun karena kedinginan dan menangis dari malam sampai pagi, mereka semua sakit, sejauh kami tidak mendapatkan bantuan apa pun dan sebagian besar kami tidak mampu membeli roti," katanya.
Selama berkunjung di Kabul pada pekan ini Kepala Bantuan Kemanusiaan PBB Martin Griffiths mengatakan, PBB berusaha mendapatkan pengecualian bagi sebagian besar pekerja kemanusiaan perempuan, pada saat yang paling rentan bagi rakyat Afghanistan.
"Seperti yang diketahui semua orang di Afghanistan, musim dingin membawa malapetaka bagi banyak keluarga di Afghanistan pada tahun-tahun yang membutuhkan bantuan kemanusian ini, kami melihat dampaknya hingga menghilangkan nyawa," kata Griffiths.
Sebelumnya, salju tebal menyelimuti seluruh Jepang. Lalu lintas macet total, ratusan penerbangan dibatalkan, mengganggu perjalanan kereta dan dilaporkan satu orang meninggal.
Cuaca dingin yang tidak biasa dengan tekanan rendah mendorong salju turun dan angin kencang berhembus di seluruh Jepang setelah sempat menimbulkan kekacauan di negara Asia lainnya.
Di Pulau Jeju, Korea Selatan, hampir 500 penerbangan dibatalkan karena cuaca ekstrem. Jepang melaporkan salju lebat terjadi di daerah yang menghadap Korea Selatan. Kota Maniwa terdampak paling parah dengan ketinggian salju hingga 93 centimeter dalam 24 jam.

Dikutip dari the Strait Times, Rabu (25/1) Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan, satu orang meninggal akibat badai dan dua kematian lainnya akibat badai lainnya sedang diselidiki. Belum ada detail lebih lanjut.
Lebih 300 penerbangan domestik termasuk maskapai ANA dan Japan Airlines dibatalkan. Sementara layanan kereta cepat di Utara Jepang ditangguhkan atau dibatalkan.
Akibat salju mobil dan truk di jalan tol di Jepang tengah tidak bisa bergerak. Stasiun televisi NHK melaporkan panjang kemacetan hingga 10 kilometer.
Kementerian Transportasi Jepang mengatakan jalan-jalan nasional dapat ditutup untuk menyingkirkan salju. Pemerintah meminta masyarakat tidak keluar dengan mobil bila tidak sangat penting dan terus memantau perkembangan cuaca.

Di beberapa daerah salju dan es membuat jalan licin. Pengendara diminta menggunakan ban musim dingin dan rantai salju bisa diperlukan.
Sekitar 3.000 orang terjebak di dua stasiun kereta di Kota Kyoto setelah salju dan angin kencang memaksa layanan kereta ditangguhkan. Beberapa penumpang terpaksa tidur di lantai stasiun.
Suhu di kota paling utara Cina juga menurun hingga minus 53 derajat Celsius pada akhir pekan lalu. Ahli meteorologi mengatakan, ini adalah suhu terdingin yang pernah tercatat di Cina.
Terletak di Provinsi Heilongjiang timur laut dan terletak di dekat Siberia Rusia, Kota Mohe secara luas dikenal sebagai "Kutub Utara Cina." Kota ini merupakan salah satu dari sedikit tempat di sebuah negara yang memiliki iklim subarktik.

"Suhu pada pukul 07.00 pada 22 Januari, juga hari pertama Tahun Baru Imlek tercatat minus 53 derajat Celsius," kata Biro Meteorologi Heilongjiang seperti dikutip laman CNN pada Selasa (24/1).
Suhu yang tercatat mengalahkan rekor sebelumnya minus 52,3 derajat Celsius pada 1969. Otoritas meteorologi Cina memperkirakan penurunan suhu di beberapa bagian negara itu. Pada Senin diprediksi sejumlah daerah di China mengeluarkan gelombang dingin biru.
Sementara di negara tetangga Rusia, Yakutsk, yang terkenal sebagai kota terdingin di dunia, mengalami penurunan suhu hingga minus 62,7 derajat C (minus 80,9 derajat Fahrenheit). Angka ini tercatat sebagai yang terdingin dalam lebih dari dua dekade.
Musim dingin di Kota Mohe tercatat panjang karena dimulai pada awal Oktober dan seringkali berlangsung hingga Mei. Suhu rata-rata selama periode ini diketahui turun di bawah titik beku.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Indonesia (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengungkapkan, kondisi Bumi tengah mengalami anomali iklim akibat lonjakan suhu yang tinggi. Hal itulah yang membuat terjadinya fenomena cuaca ekstrem, baik ekstrem basah maupun kering, di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
"Planet Bumi kita ini sedang berada pada kondisi gangguan berupa anomali iklim akibat dari peningkatan suhu yang semakin melaju dan itu ada data-data historisnya," ujar Dwikorita kepada Republika, Rabu (24/1).
Untuk di Indonesia saja, kata dia, selama 30 terakhir laju perubahan suhu mencapai yang tertinggi, di angka 0,7 derajat Celsius, terjadi di Kalimantan Timur. Di beberapa wilayah lain pun mengalami kenaikan suhu yang signifikan sehingga Dwikorita menilai kenaikan suhu terjadi hampir merata di seluruh wilayah di Indonesia.
"Para petani dan nelayan mengalami dampak yang paling terasa, yang seharusnya musim hujan ternyata kemaraunya masih berjalan terus. Sebaliknya, yang harusnya kemarau ternyata kemaraunya basah. Fenomena itu tampaknya masih akan berjalan terus selama kita tidak mampu mengendalikan laju kenaikan suhu udara, kenaikan temperatur," ujar dia.
Dwikorita mengatakan, fenomena cuaca ekstrem yang kerap terjadi belakangan merupakan bagian dari suatu proses yang panjang. Sehingga dikhawatirkan fenomena-fenomena tersebut tidak terjadi untuk sementara.
Berdasarkan proyeksi pakar klimatologi BMKG, kenaikan suhu udara masih dapat berlangsung hingga 100 tahun ke depan apabila mitigasi terhadap perubahan iklim dan upaya mengendalikan laju kecepatan kenaikan suhu tidak dilakukan.
"Jadi, diprediksi atau diproyeksikan di akhir abad ke-21 kenaikan suhu udara di Indonesia, di sebagian besar pulau di Indonesia ini bisa mencapai 3 derajat Celsius lebih dibandingkan dengan suhu udara sebelum masa revolusi industri," kata dia.
Hal itu cukup mengkhawatirkan karena jika melihat Perjanjian Paris atau Paris Agreement, kesepakatan global untuk menghadapi perubahan iklim, pada 2030 kenaikan suhu udara secara global tidak boleh lebih dari 1,5 derajat Celsius dari garis dasar sebelum masa revolusi industri, yakni pada 1850-1900.
Di Indonesia, pada 2022 yang lalu kenaikan suhu yang terjadi sudah mencapai 1,1 derajat celcius. Padahal, kata dia, pada 2019 lalu BMKG memprediksi di wilayah Indonesia tahun 2030 dapat terjadi kenaikan suhu setengah derajat Celsius sebagai skenario terburuk. Melihat itu, dia memperkirakan, pada 2030 mendatang kenaikan suhu bisa melampaui batas yang sudah disepakati oleh dunia.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Banjir di Manado Renggut Nyawa Warga
Delapan kelurahan di Kota Manado terendam dengan ketinggian air hingga satu meter.
SELENGKAPNYAMenangkal Banjir DKI dengan Sodetan Kali Ciliwung
Sodetan Kali Ciliwung ditargetkan berfungsi pada April mendatang.
SELENGKAPNYAPascabanjir Setinggi Tiga Meter di Aceh
Banjir setinggi 3m akibat meluapnya aliran Sungai Krueng Keureto, Krueng Pirak, dan Krueng Pase.
SELENGKAPNYA