Dua buah kapal tongkang menampung biji bauksit siap ekspor di Sungai Carang, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, beberapa waktu lalu. Indonesia mulai Juni 2023 akan melarang ekspor bjih bauksit. FOTO ANTARA/ss/pd/13 | ANTARA FOTO

Ekonomi

Indonesia tak Gentar Larang Ekspor Bauksit

Indonesia sudah memiliki empat fasilitas pemurnian bauksit.

JAKARTA -- Pemerintah menyatakan tak gentar untuk melarang ekspor bijih bauksit pada tahun ini. Meskipun ada potensi kembali digugat ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), kebijakan tersebut akan tetap dijalankan.

Komitmen Indonesia melarang ekspor bauksit itu disampaikan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di hadapan sejumlah investor di Paviliun Indonesia di World Economic Forum (WEF) Annual Meeting 2023, di Davos, Swiss, Rabu (18/1).

"Silakan juga kalau mau protes kami. Kemarin kita dibawa ke WTO soal (larangan ekspor) nikel. Kami kalah dan kami lagi naik banding. Sekarang kita sudah mengumumkan lagi, (untuk) melarang ekspor bauksit tahun ini," kata Bahlil dalam paparannya di sesi panel bertajuk "Indonesia Economic Development Through Downstream Industries and Inclusive Partnership".

Bahlil meminta pemahaman para investor atas kebijakan tersebut. Dia mengatakan, kebijakan tersebut diambil Pemerintah Indonesia untuk mendorong hilirisasi di dalam negeri. "Andaikan kami dibawa ke WTO, enggak apa-apa juga, karena kami belajar pada negara-negara yang dulunya udah berkembang," katanya.

photo
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia (kiri) berbicara dalam sesi panel diskusi soal hilirisasi di Paviliun Indonesia di World Economic Forum (WEF) Davos, Swiss, Rabu (18/1/2023). - (ANTARA/HO Kementerian Investasi/BKPM))

Bahlil kemudian menyinggung bagaimana sejumlah negara maju pernah melakukan hal yang sama untuk mendukung industri dalam negeri mereka. Ia mencontohkan Inggris yang pada abad ke-16 juga pernah melarang ekspor wol karena ingin menjadikannya sebagai bahan baku tekstil. Langkah serupa dilakukan Cina pada 1980-an saat menerapkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) hingga 90 persen untuk memproteksi industrinya.

"Itu juga enggak ada yang melarang mereka. Indonesia dan negara-negara berkembang sedang ingin menaiki tangga satu ke tangga yang lain untuk menjadi negara maju. Ini yang kita sekarang lakukan," katanya.

Mantan ketua umum Hipmi itu mengaku, digugatnya Indonesia di WTO oleh Uni Eropa bukan masalah besar. Pasalnya, pemerintah sadar betul bahwa hilirisasi merupakan jalan tengah agar Indonesia bisa segera naik kelas dari negara berkembang menjadi negara maju.

"Indonesia sangat fokus untuk mewujudkan SDGs (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) pada 2030. SDGs jangan hanya dilihat di sektor lingkungan, tapi juga dilihat dari pemerataan pertumbuhan ekonomi di mana daerah-daerah sumber daya alam itu ada," katanya.

Bahlil menegaskan, rakyat harus mendapatkan manfaat yang optimal melalui kolaborasi dalam perputaran roda ekonomi.

 
Hilirisasi merupakan jalan tengah agar Indonesia bisa menjadi negara maju.
 
 

Arah kebijakan hilirisasi Indonesia tidak hanya untuk sumber daya nikel. Ia menjelaskan, ada delapan sektor prioritas untuk didorong hilirisasinya, yaitu mineral, batu bara, minyak bumi, gas alam, perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan dengan 21 komoditas turunannya. Kebijakan ini sudah berjalan dan direncanakan nilai investasinya hingga 2035 akan mencapai 545,3 miliar dolar AS.

Presiden Joko Widodo sebelumnya mengumumkan bahwa Indonesia akan menghentikan ekspor bijih bauksit mulai Juni 2023 untuk mendorong industri pengolahan dalam negeri.

"Mulai Juni 2023 pemerintah akan memberlakukan pelarangan ekspor bijih bauksit dan mendorong industri pengolahan dan pemurnian bauksit di dalam negeri," kata Presiden Jokowi.

photo
Presiden Joko Widodo saat menyampaikan keterangan pers terkait penghentian ekspor bijih bauksit mulai Juni 2023, Rabu (21/12/2022). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, saat ini sudah ada empat fasilitas pemurnian bauksit dengan kapasitas alumina sebesar 4,3 juta ton. Adapun fasilitas pemurnian bauksit yang dalam tahap pembangunan memiliki kapasitas input sebesar 27,41 juta ton dengan kapasitas produksi 4,98 juta ton atau mendekati 5 juta ton.

“Dan cadangan bauksit kita besar, yaitu 3,2 miliar (ton) dan ini bisa memenuhi kapasitas sebesar 41,5 (juta ton). Dari jumlah delapan smelter yang disiapkan, masih bisa 12 smelter lain dan ketahanan dari bauksit kita antara 90-100 tahun, masih cukup cadangan yang ada,” katanya.

Dia menjelaskan, bijih bauksit akan diolah menjadi alumina, lalu menjadi alumunium atau alumunium ingot, kemudian turun kepada produk turunan dalam bentuk batangan atau flat. Setelah itu, kata dia, akan turun lagi ke industri yang saat ini sudah memiliki ekosistem, yaitu industri permesinan dan konstruksi.

Panduan Kuliner Halal di 'Old Shanghai'

Jangan sungkan menanyakan perihal kehalalan menu yang ingin kita jajal.

SELENGKAPNYA

Berstrategi Mencari Kerja di Situasi Resesi

Profil LinkedIn yang aktif, biasanya memiliki jaringan yang kuat.

SELENGKAPNYA

Ja'far ash-Shadiq, Sang Imam dari Kalangan Ahlul Bait

Ja'far ash-Shadiq merupakan seorang alim panutan dari kalangan Ahlul Bait Nabi SAW.

SELENGKAPNYA