Pengunjuk rasa Palestina berlindung dari serangan petugas Israel ke kompleks Masjid al-Aqsha, Jumat (22/4/2022). | AP Photo/Mahmoud Illean

Sirah

Menilik Sejarah Al-Aqsha

Masjid al-Aqsha saat ini adalah masjid yang dibangun secara permanen oleh Khalifah Abd al-Malik bin Marwan

Masjid al-Aqsha menjadi tempat suci dan bersejarah bagi umat Islam. Syafii Antonio dalam Ensiklopedia Peradaban Islam menjelaskan, sebagian ulama berpendapat masjid ini dinamakan 'Aqsha' karena letaknya jauh dari masjid pertama yang dibangun, yakni Masjid al-Haram di Makkah.

Ada pula yang berpendapat jika masjid ini disebut 'Aqsha' karena bebas dari kotoran. Masjid ini pun menjadi tempat turunnya malaikat dan wahyu. Tak lupa, Masjid al-Aqsha menjadi kiblat para nabi sebelum Rasulullah. Ibnu Khaldun menyatakan, masjid tersebut merupakan tempat ibadah para nabi.

Masjid al-Aqsha ada di Yerusalem, Palestina, sudah sejak zaman nabi-nabi terdahulu. Ibnu Qayyim al-Jauziyyah menjelaskan, Masjid al-Aqsha dibangun kembali di atas fondasinya oleh cucu Nabi Ibrahim AS, yakni Yaqub bin Ishaq bin Ibrahim. Nabi Daud AS sebagai salah satu pewaris risalah kenabian juga membangun ulang masjid itu. Nabi Sulaiman AS, putra Nabi Daud AS, merenovasinya pada 960 SM.

Para nabi membangun kembali Masjid al-Aqsha sebagai tempat mendirikan shalat, bukan tempat kuil atau sinagoge, seperti yang diklaim bangsa Yahudi. Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para nabi menelusuri jejak Masjid al-Aqsha melalui perjalanan mukjizat Isra Mi'raj. Dengan kehendak Allah SWT, kedua tempat yang berjarak sekitar 1.500 km itu ditempuh dalam satu malam.

photo
Kompleks Masjid al-Aqsha. Pada Jumat, 12 Oktober 1187, terjadilah shalat Jumat yang mungkin paling dikenang dalam sejarah. Itulah juga momen syukur, Baitul Maqdis kembali ke tangan umat Islam. - (DOK WIKIPEDIA)

Masjid al-Aqsha merupakan masjid tertua di dunia setelah Masjid al-Haram di Makkah. Menurut sebuah catatan, pembangunan Masjid al-Haram lebih dahulu 40 tahun daripada pembangunan Masjid al-Aqsha. Dalam perkembangannya, Masjid al-Aqsha mengalami berbagai perubahan karena beragam kondisi.

Pada 683 M, beberapa tahun setelah Rasulullah SAW wafat, Khalifah Umar bin Khaththab mengembangkan Masjid al-Aqsha. Pengembangan ini berlanjut hingga masa kepemimpinan al-Walid (705 M) yang meliputi kubah masjid dan bangunan sekelilingnya. Sejak saat itu, renovasi bangunan masjid terus dilakukan tanpa mengubah bentuk dasar bangunan yang telah berusia sekitar 13 abad.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by FREE AL QUDS (@baitul_maqdis_al_aqsa)

Seorang ulama Yerusalem, al-Muqaddasi, pada 985 M menulis mengenai masjid ini. Menurut dia, bangunan utama Masjid al-Aqsha memiliki 26 pintu yang berhadapan dengan mihrab. Pintu itu disebut Green Brazen Gate, yang dilapisi kuningan keemasan. Pintu ini sangat berat sehingga hanya orang kuat yang dapat menggeser engselnya.

Di sisi kanan halaman, dikelilingi dinding (sepanjang tembok barat di area al-Haram asy-Syarif), ditunjang pilarpilar marmer dan diplester. Di bagian belakang (atau sebelah utara dinding di area al-Haram asy-Syarif) adalah pilar-pilar berkubah. Bagian tengah bangunan utama ditutupi atap yang sangat kuat, melengkung hingga menopang kubah megah.

Masjid al-Aqsha saat ini adalah masjid yang dibangun secara permanen oleh Khalifah Abd al-Malik bin Marwan dari Dinasti Umayyah pada 66 Hijriyah hingga 73 Hijriyah. Al-Aqsha berloasi di sebuah area yang berbentuk persegi empat dengan luas ekitar 285 x 470 meter atau sama dengan 133.950 meter persegi.

Masjid ini berbentuk serambi kiblat. Pembangunan masjid yang mampu menampung ribuan jamaah ini dirancang agar tahan terhadap gempa bumi yang sering terjadi di daerah itu. 

Mutiara Ramadhan

Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896

HIKMAH RAMADHAN

Image

Memahami Makna Ramadhan

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Oleh

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.