
Sepak Bola
Penghormatan Terakhir untuk Pele
Para penggemar rela menempuh jarak jauh demi memberikan penghormatan terakhir.
Ribuan orang berkumpul di Kota Santos, Brasil, Senin (2/1) waktu setempat, untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Edson Arantes do Nascimento. Legenda sepak bola yang lebih dikenal dengan nama Pele itu meninggal dunia di usia 82 tahun pada Kamis (29/12) akibat kanker usus besar.
Upacara pemakamannya digelar di Stadion Urbano Caldira atau Vila Belmiro, kandang tim Santos FC yang pernah diawaki Pele. Di sana, para penggemar bisa memberikan penghormatan terakhir mereka. Di antara mereka yang hadir terlihat Presiden FIFA Gianni Infantino dan Ketua Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (Conmebol) Alejandro Dominguez.
Para penggemar menunggu lebih dari tiga jam untuk melihat peti, dengan antrean di satu titik mengular sekitar 2 kilometer. Prosesi pemakaman digelar hingga Selasa (3/1). Pele dikebumikan di sebuah permakaman pribadi di Santos, sebuah kota pesisir yang terletak 60 kilometer dari Sao Paulo.
Pele dihormati sebagai pemain terhebat di tim kampung halamannya itu. Bersama Santos, dia memenangkan dua trofi Copa Libertadores dan dua Intercontinental Cup. Pemerintah Brasil bahkan berencana mengganti nama pelabuhan Santos, pelabuhan terbesar di Brasil dan Amerika Latin, dengan nama bintang sepak bola itu.

Para penggemar rela menempuh jarak jauh demi memberikan penghormatan terakhir kepada Pele. Carlos Mota dan putranya yang berusia 12 tahun, Bernardo, melakukan perjalanan lebih dari 500 kilometer dari Rio de Janeiro ke Santos untuk memberi penghormatan kepada mendiang pahlawan mereka.
"Seluruh masa kecil saya dipengaruhi oleh apa yang Pele lakukan untuk Brasil, dengan kemenangannya di Piala Dunia. Dia adalah idola nasional," kata Mota (59) kepada AFP.
"Saya tidak pernah melihat Pele bermain, tapi saya pernah melihat videonya. Dia pemain terhebat yang pernah ada di bumi," kata Bernardo.
Presiden FIFA Gianni Infantino dan Kepala Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (Conmebol) Alejandro Dominguez termasuk dalam pihak yang pertama memberikan penghormatan di peti mati terbuka, yang ditempatkan di bawah tenda dan dikelilingi karangan bunga putih.
Stadion tepi laut tim berjuluk Peixe yang berarti 'ikan' itu dibuka pukul 10.00 (22.00 WIB) untuk menyemayamkan mendiang selama 24 jam, kemudian diikuti dengan prosesi pemakaman melalui jalan-jalan Santos pada Selasa dan dilanjutkan dengan penguburan pribadi.
Dikenal sebagai Vila Belmiro, seperti nama lingkungan lokasinya, stadion berwarna hitam-putih itu memiliki kapasitas 16 ribu orang. Di tribun, tiga spanduk raksasa dipajang, salah satu dengan gambar Pele mengenakan nomor punggung 10 yang terkenal di jerseinya.
Spanduk lain membawa pesan "Hidup raja", sedangkan yang ketiga hanya bertuliskan "Pele 82 tahun." Prosesi pemakaman pada Selasa melewati rumah ibu Pele, Celeste Arantes, yang berusia 100 tahun. Menurut penuturan keluarga, sang ibu masih hidup, tetapi tidak sadarkan diri dan tidak mengetahui bahwa putranya telah meninggal.

Lahir dengan nama Edson Arantes do Nascimento, Pele adalah satu-satunya pemain dalam sejarah yang memenangkan tiga Piala Dunia dan mendefinisikan "permainan indah" dengan bakatnya. Pele mencetak 1.283 gol dalam kariernya selama 21 tahun, kebanyakan ketika bermain di Santos.
Karangan bunga yang ditinggalkan oleh para penggemarnya telah membawa percikan warna ke Vila Belmiro yang menyimpan patung pesepak bola hebat itu. Sementara itu, di markas besar Konfederasi Sepak Bola Brasil di Rio de Janeiro, sebuah poster raksasa bergambar Pele dipajang dengan bertuliskan "abadi".
Presiden FIFA Gianni Infantino mengaku memiliki keinginan agar setiap negara dapat menamai stadion sepak bola dengan nama Pele. "Kami akan meminta setiap negara di dunia untuk menamai salah satu stadion sepak bola mereka dengan nama Pele," kata Infantino kepada media di Stadion Santos, sebagaimana dilansir Telegraph, Senin (2/1).
Pele merupakan legenda sepak bola dari Brasil. Ia sukses mempersembahkan tiga trofi bagi Selecao dalam perhelatan Piala Dunia pada 1958, 1962, dan 1970.
"Pele meninggalkan jutaan penggemar Santos di seluruh negara kami. Dia adalah tokoh pencipta sepak bola Brasil," kata seorang penggemar bernama Antonio da Paz.
Batavia dan Kegagalan Sistem Kanal
Batavia dihiasi oleh pohon-pohon rindang dan bangunan indah di kanan kiri jalan dan kanal-kanal.
SELENGKAPNYASaat HB Jassin Menerjemahkan Alquran
Saya tidak bisa membayangkan bagaimana orang tidak pernah membaca buku-buku sastra.
SELENGKAPNYAMemahami Gerakan Separatisme Papua
Absennya pendekatan holistik menjadi problem utama mengatasi gerakan separatisme Papua.
SELENGKAPNYA