
Ekonomi
Pelindo Optimalisasi Hub and Spoke
Dengan Ambon sebagai hub, kapal tidak perlu lagi mondar-mandir ke Surabaya.
JAKARTA -- Direktur Utama PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) Muhammad Adji mengatakan, perusahaannya telah membuat peta jalan sampai 2025. Pada tahun ini SPTP akan fokus pada lima area, salah satunya optimalisasi hub (pelabuhan utama) dan spoke (pelabuhan pengumpan).
"Sistem hub and spoke ini penting untuk mengoptimalkan pelayanan dan operasi, terutama di kawasan Indonesia timur," ucap Adji, Selasa (13/12).
View this post on Instagram
General Manager PT Pelindo Regional IV Ambon I Nengah Suryana Jendra menambahkan, banyak kapal yang kembali dari rute pelayaran komersial di Indonesia timur dengan muatan yang tak sampai separuh kapasitas. Pada saat yang sama, kapal-kapal yang melayari rute-rute tol laut kembali ke Surabaya, Jawa Timur, juga dengan muatan yang sedikit.
Adapun konsep hub and spoke akan bisa mengatasi persoalan ketimpangan muatan tersebut. I Nengah mencontohkan Ambon yang bisa menjadi hub khusus Tual, Dobo, dan Saumlaki di Maluku, serta Merauke (Papua Selatan), dan Timika (Papua Tengah).
"Pelabuhan-pelabuhan yang masuk rute tol laut tersebut dilayari langsung dari Surabaya dengan kapal-kapal yang bisa memuat 50-70 TEUs," ucapnya.
Dengan Ambon sebagai hub, kapal-kapal tersebut tidak perlu lagi mondar-mandir ke Surabaya, tapi hanya berkeliling di antara pelabuhan-pelabuhan yang berperan sebagai spoke. Barang-barang dari daerah-daerah tersebut bisa dikonsolidasikan di Ambon. Menurut I Nengah, sistem ini bisa mengurangi jumlah armada yang diperlukan untuk melayari rute-rute tol laut tersebut.
Yang lebih penting lagi, kata I Nengah, kapal-kapal besar yang bisa memuat 800-1.000 TEUs yang selama ini bersandar di Ambon akan terisi optimal. Sistem ini pun bisa mengurangi konsumsi bahan bakar dalam jumlah yang lumayan besar karena jumlah kapal berkurang.

"Kapal juga bisa terisi penuh, sehingga cost per unit juga akan turun. Biaya pelayaran akan semakin efisien," kata I Negah.
I Nengah menjelaskan, terminal peti kemas (TPK) Ambon masih mampu menampung barang-barang dari berbagai daerah di Maluku dan Papua bagian bawah. Saat ini, rata-rata arus bongkar muat di TPK Ambon berkisar 110 ribu TEUs.
Arus Peti Kemas
Pelindo Terminal Petikemas menargetkan arus peti kemas yang meliputi 15 terminal peti kemas dan tujuh anak perusahaan (12 terminal) secara konsolidasi sebanyak 11,65 juta TEUs. Sepanjang sembilan bulan pertama 2022, subholding PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) mencatat jumlah arus peti kemas sebanyak 8,2 juta TEUS atau lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 8,1 juta TEUS atau naik 1,15 persen.
Direktur Utama Pelindo Terminal Petikemas Muhammad Adji mengatakan, kunci keberhasilan utama dalam proses transformasi perusahaan yakni komitmen internal baik pusat maupun di terminal. Hal ini untuk meningkatkan kualitas pelayanan terminal peti kemas.
Sistem hub and spoke ini penting untuk mengoptimalkan pelayanan dan operasi, terutama di kawasan Indonesia timur.
"Dalam konteks ini, yang juga sangat penting adalah peningkatan keterampilan dan kompetensi SDM melalui serangkaian kegiatan pelatihan," kata Adji.
Prioritas lain Pelindo Terminal Petikemas adalah digitalisasi melalui Single Billing System dan Single Terminal Operating System (TOS). Dua sistem tersebut yang akan diimplementasikan secara bertahap. Terminal Peti Kemas Makassar menjadi proyek percontohan untuk mengimplementasi TOS Nusantara. Targetnya, pada 2023 mendatang seluruh terminal peti kemas sudah menggunakan TOS Nusantara.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Monas yang tak Kunjung Dimandikan Hingga Sewindu
Tugu peringatan yang terletak di Jakarta Pusat itu belum dipastikan bisa dibersihkan pada 2023.
SELENGKAPNYAUMP DKI Rp 4,9 Juta Berlaku 1 Januari 2023
Pengusaha dilarang membayar upah lebih rendah dari UMP DKI 2023
SELENGKAPNYAJakarta Bersiap Punya Slogan Baru
Jakarta pada masa Anies Baswedan punya slogan Kota Kolaborasi, Maju Kotanya Bahagia Warganya.
SELENGKAPNYA