
Khazanah
Nasyiatul Aisyiyah Dorong Wanita Berperan Strategis
Memajukan perempuan bukan berarti perempuan mengalami ketertinggalan.
JAKARTA – Salah satu organisasi otonom Muhammadiyah, yakni Nasyiatul Aisyiyah (NA) mulai menggelar Muktamar ke-14 di Bandung, Jawa Barat. Berlangsung pada 2-4 Desember 2022, Muktamar ke-14 NA mengusung tema "Memajukan Perempuan, Menguatkan Peradaban".
Untuk itu, NA mendorong kaum perempuan mengambil peran strategis. Ketua Umum Pimpinan Pusat NA Diyah Puspitarini menyampaikan, muktamar ini seharusnya diselenggarakan pada 2020, tetapi tertunda lantaran keadaan pandemi Covid-19.
Pandemi yang terjadi, kata dia, tidak memungkinkan bagi NA untuk menyelenggarakan muktamar secara luring. Setelah melalui pertimbangan terkait kondisi pandemi, pimpinan NA memutuskan untuk tidak menggelar muktamar secara daring.
"Karena muktamar bukan hanya soal menyelesaikan tanggung jawab tetapi juga menjalin ukhuwah," kata Diyah dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Kamis (1/12).
View this post on Instagram
Terkait tema muktamar, Diyah mengatakan, memajukan perempuan bukan berarti perempuan mengalami ketertinggalan. Namun, saat ini perempuan sudah diberikan ruang aspirasi, tapi masih ada aspek yang tertinggal.
"Seperti jaminan hak, angka kekerasan, angka perceraian, dampak pandemi juga salah satunya banyaknya PHK (pemutusan hubungan kerja) yang dialami perempuan dan semua aspek ini perlu menjadi perhatian kita bersama," ujar dia.
Diyah mengatakan, memajukan perempuan juga harus dilakukan dengan pelaksanaan sikap dan dibuktikan dengan kontribusi nyata. Mengenai upaya menguatkan peradaban, Diyah mengatakan, peradaban konteksnya bukan hanya skala lokal, tapi bermakna luas dan memiliki ruang waktu yang cukup lama. Termasuk memajukan kualitas perempuan yang merupakan bagian menguatkan peradaban.
Menjelang usia satu abad, NA juga terus mendorong para perempuan agar memiliki peran strategis di berbagai bidang, termasuk merintis internasionalisasi. Sekretaris Umum PP NA Ariati Dina Puspitasari menambahkan, Tanwir NA akan diikuti 211 peserta dari wilayah serta perwakilan daerah. Sedangkan muktamar diikuti 770 peserta yang juga berasal dari berbagai wilayah, daerah, dan perwakilan cabang NA.
Sedangkan penggembira muktamar diperkirakan mencapai 3.000 orang. Mereka akan ikut memeriahkan pembukaan Muktamar ke-14 NA di Gedung Budaya Sabilulungan atau Gedung Budaya Soreang, Kabupaten Bandung.
Mengenai agenda muktamar, Ketua Steering Committee Muktamar ke-14 NA, Nur Wahidatul Mufihah mengungkapkan, muktamar akan membahas program-program NA ke depan dan pemilihan formatur yang akan memilih ketua umum NA periode 2022-2026.
Kader potensial yang besok sudah berhenti, kami harap beralih ke 'Aisyiyah untuk meneruskan perjuangan ke depan.SALMAH ORBANIYAH Ketua Umum PP 'Aisyiyah
Sejumlah isu krusial juga akan dibahas dalam muktamar, seperti soal pengkaderan, stunting, perdamaian, lingkungan, juga transformasi digital.
Sementara itu, Ketua Umum PP 'Aisyiyah Salmah Orbayinah berharap Muktamar ke-14 NA bisa menghasilkan calon pemimpin muda perempuan ‘Aisyiyah pada masa depan. "Nasyiatul Aisyiyah, seperti namanya, merupakan tunasnya 'Aisyiyah. Maka, jangan berhenti di Nasyiatul Aisyiyah. Kader potensial yang besok sudah berhenti, kami harap beralih ke 'Aisyiyah untuk meneruskan perjuangan ke depan," kata dia kepada Republika, Kamis (1/12).
Salmah, yang baru terpilih sebagai ketua umum PP 'Aisyiyah pada Muktamar ke-48 di Solo, juga berharap program-program NA bisa lebih mendunia. "Harapannya, berbagai pemikiran, ide cemerlang, kebermanfaatan, kemaslahatan, dan perjuangan NA bisa dirasakan tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di luar negeri," ujarnya.

Muktamar Nasyiatul Aisyiyah Usung Memajukan Perempuan
Nasyiatul Aisyiyah menjadi organisasi yang modern, adaptif, solutif, inovatif, dan progresif
SELENGKAPNYANasyiatul 'Aisyiyah dan Ketahanan Keluarga
Fondasi iman dan takwa menjadi aktivitas dasar dalam keluarga.
SELENGKAPNYA