Petugas penyelamat memeriksa kerusakan akibat longsor yang dipicu gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). | AP Photo/Rangga Firmansyah | AP Photo/Rangga Firmansyah

Kabar Utama

Waspadai Longsor dan Banjir Bandang 

Masyarakat diimbau tidak mendekati lereng ataupun bantaran sungai. 

JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat terdampak gempa magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, untuk mewaspadai potensi bencana lanjutan. Menurut BMKG, potensi bencana longsor hingga banjir bandang perlu diwaspadai mengingat intensitas hujan sedang meningkat. 

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, meningkatnya intensitas hujan bisa memicu bahaya ikutan. Ia mengatakan, lereng-lereng menjadi rapuh pascagempa. Hujan dengan intensitas yang tinggi dikhawatirkan, membuat material-material yang ada di lereng terlepas sehingga dapat memicu terjadinya longsor dan banjir bandang.

"Material yang ada di lereng yang terguncang gempa ini dapat tersapu oleh air hujan, dan dapat memberikan dampak ikutan berupa longsor ataupun banjir bandang," kata Dwikorita dalam konferensi pers, Senin (21/11).  Oleh karena itu, ia mengimbau agar masyarakat untuk tidak mendekati lereng ataupun bantaran sungai. 

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengatakan, gempa di Kabupaten Cianjur berdampak pada terputusnya akses jalan di wilayah Kecamatan Cugenang karena ada longsoran. “Sementara tidak ada jalan yang putus karena kerusakan struktur, melainkan putus karena tertutup pohon yang tumbang dan longsoran tanah,” kata juru bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja. 

Dia menjelaskan, Kementerian PUPR langsung menyiagakan personel dan alat berat di wilayah Cugenang, untuk mengantisipasi gempa dan longsoran susulan. “Kita mobilisasi personel dan alat berat dari lokasi terdekat sekitar 10 kilometer, untuk pembersihan jalan nasional dari pohon tumbang dan tanah dari longsoran tebing,” kata Endra. 

Kemarin, Polres Bogor melakukan pengalihan arus untuk kendaraan yang berangkat ke Cianjur, melalui Jalur Puncak, Kabupaten Bogor, akibat adanya jalan yang tertutup longsoran di Cugenang. Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengatakan, kendaraan yang berangkat ke Cianjur diarahkan melalui Jalan Transyogi atau jalan alternatif menuju Kecamatan Jonggol.

“Ada jalur tertutup longsoran di Cugenang, bagi yang ingin ke Cianjur melalui jalur Puncak, kami putar balik dan disarankan melalui Jalan Transyogi,” kata Iman dikonfirmasi, Senin (21/11).

Kanit Turjagwali Satlantas Polres Bogor Ipda Ardian Novianto menambahkan, jalur yang terdampak longsor berada di titik Kabupaten Cianjur. Kendati demikian, pihaknya mendapatkan perintah dari Kapolres Bogor untuk melakukan pengalihan arus dari arah Jalur Puncak menuju Cianjur.

“Ini ada perintah dari kapolres untuk pengalihan melalui tol, baik tol Sukabumi maupun tol Cikampek, tidak bisa lewat Puncak,” kata dia. 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan segera menyiagakan satu helikopter untuk membantu penanganan dampak buruk, yang kemungkinan terjadi akibat gempa di Kabupaten Cianjur. Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Menko PMK Muhadjir Effendy, dan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pada Selasa (22/11) akan meninjau langsung kondisi di Kabupaten Cianjur. 

Ia mengatakan, helikopter disiagakan untuk mempermudah penyaluran bantuan logistik, guna menjangkau sejumlah titik yang terisolasi akibat longsor, dampak gempa itu. BNPB bersama sejumlah kementerian/lembaga terkait juga terjun ke Cianjur pada hari ini, untuk mengunjungi langsung korban terdampak bencana sambil membawa beberapa bantuan logistik tambahan.

photo
Petugas penyelamat menyingkirkan kendaraan yang terkena longsor yang dipicu gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). ( - (AP Photo/Rangga Firmansyah)

Menurut dia, BNPB sedang mendorong pengadaan tenda atau terpal untuk digunakan masyarakat berlindung dan berteduh sementara waktu. Tenda disediakan untuk melindungi warga yang takut gempa susulan atau bencana lain yang datang sewaktu-waktu.

“Tetapi kami mengimbau kepada masyarakat sekiranya tidak yakin dengan kondisi rumahnya, bisa mengungsi sementara di tempat-tempat pengungsian yang sudah ditetapkan oleh pemerintah daerah, sepanjang ini ada empat pengungsian yang utamanya di depan Pendopo Bupati Cianjur,” kata Abdul.

Bantuan lain yang disiapkan BNPB berupa logistik dasar, seperti makanan dan selimut, melalui via jalur darat. BNPB juga mendorong pemerintah daerah setempat segera mengaktifkan posko darurat yang penting untuk mengoordinasikan berbagai distribusi bantuan, penerimaan bantuan, serta pengaturan pengungsi. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Duka untuk Cianjur

Gempa di Cianjur tidak terkait potensi gempa megathrust di selatan Jawa.

SELENGKAPNYA

Menteri Dalam Negeri Jepang Mengundurkan Diri

Angka dukungan pemerintahan Kishida merosot usai pembunuhan Shinzo Abe pada Juli lalu.

SELENGKAPNYA

Bahu-membahu Bantu Korban Gempa 

MDMC Jawa Barat mengerahkan personel untuk membantu relawan Muhammadiyah Kabupaten Cianjur.

SELENGKAPNYA