Kabar gembira menghampiri industri perfilman Korea Selatan. Pada tahun ini, karya dari Negara Ginseng tersebut mendapat dua penghargaan bergengsi, yakni sutradara terbaik di ajang Festival Film Cannes ke-75 untuk film Decision To Leave dan serial TV non-Inggris pertama yang memenangkan aktor dan sutradara terbaik dalam serial drama di Primetime Emmy Awards untuk serial “Squid Game”. 

Menurut Direktur Korean Cultural Center Indonesia (KCCI) Kim Yong-woon, penghargaan itu membuktikan bahwa emosi yang digambarkan dalam drama Korea secara alami menyatu dan dapat dipahami oleh semua orang di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Perhelatan akbar Korea Indonesia Film Festival (KIFF) 2022 yang kembali digelar pada tahun ini memiliki ekspektasi tinggi dalam pertukaran budaya antara Korea dan Indonesia.

Korea dan Indonesia Film Festival (KIFF) 2022 - (Rep-Umi Nurfadilah)

SHARE    

“Bagaikan pohon yang semakin dalam akarnya, maka semakin lebar rantingnya. Melalui pertukaran budaya akan mampu menjangkau khalayak lebih luas,” kata Kim dalam pembukaan KIFF 2022 di CGV Cinemas Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (29/9) malam.

 

Melalui pertukaran budaya akan mampu menjangkau khalayak lebih luas.

 

KIM YONG-WOON Direktur Korean Cultural Center Indonesia

 

SHARE    

Yang spesial, setelah dua tahun terselenggara secara hibrida, KIFF kini kembali digelar di bioskop di Jakarta, Yogyakarta, Bandung, dan Malang pada 29 September hingga 2 Oktober. KIFF yang sudah berlangsung sejak 2013 merupakan acara bertaraf internasional yang menampilkan beragam film dari Korea dan Indonesia.

“Saya harap KIFF akan membantu perkembangan industri film kedua negara,” kata Kim. 

Menurut Festival Director of KIFF 2022, Rivki Morais Umagapi, total ada 16 film Korea dan Indonesia yang diputar di KIFF 2022. Sebagai pembuka, ada sinema Confidential Assignment 2: International yang dibintangi Hyun Bin dan Yoona (SNSD) berjudul Confidential Assignment 2: International.  

Rangkaian film Korea yang ditayangkan, di antaranya, Broker, Decision To Leave, Alienoid, Ashfall, Exit, The Policeman's Lineage, The Roundup, The Witch: Part 2. The Other One, Hansan: Rising Dragon, Pawn, dan Happy New Year. Dari Indonesia ada KKN di Desa Penari, Mencuri Raden Saleh, Pengabdi Setan 2: Communion, dan Miracle In Cell No.7.

Ketua Lembaga Sensor Film (LSF) Rommy Fibri Hardiyanto berharap, KIFF dapat membuat film Korea dan Indonesia berkembang. “Saya harapannya, KIFF mendekatkan dan membuat jalinan film Korea-Indonesia berkembang bersama,” kata Rommy.

Sejak 2015, Rommy sudah mengikuti perkembangan film Korea di Indonesia karena tuntutan pekerjaan di LSF. Menurut dia, perkembangan film Korea sangat menarik. “Saya bisa memahami kenapa penggemarnya suka, bukan hanya karena aktornya, tapi jalinan ceritanya juga,” ujar Rommy.

Pada tahun ini, KIFF menggaet aktris Tissa Biani sebagai Festival Ambassador. Tissa menjadikan film Broker sebagai salah satu referensi aktingnya. Menurut dia, film tersebut menampilkan cerita dan akting yang baik.

Bagi Tissa, film Broker mampu menghadirkan perasaan yang campur aduk dalam durasi film yang panjang. “Banyak film Korea yang dramanya bagus dan akting para pemain yang ciamik, jadi aku bisa belajar dari situ tentang dunia perfilman dari negara lain,” ujar pemain film KKN di Desa Penari itu.

Terkait daftar film, Tissa berpendapat, ada banyak pilihan bagi penonton. “Pastinya KKN Di Desa Penari, alhamdulillah masuk line-up KIFF tahun ini, dan Broker, Miracle in Cell no.7,  Aku lumayan suka sama beberapa filmnya, jadi excited,” kata Tissa.

Film KKN di Desa Penari - (Freepik)

SHARE