Salah satu adegan di Film Mat Kilau: Kebangkitan Pahlawan | Studio Kembara Sdn Bhd/Skop Productions Sdn B

Geni

Serunya Adu Tarung Mat Kilau di Tanah Malaya

Mat Kilau bercerita tentang masa pemerintahan kolonial Inggris di tanah Pahang

 

Aktor laga Yayan Ruhian ambil bagian dalam film produksi Malaysia, Mat Kilau: Kebangkitan Pahlawan. Film ini mengangkat kehidupan yang terjadi pada era 1892 di mana bela diri silat sangat ditonjolkan.

Meski memiliki nama yang sama dengan silat di Indonesia, gerakannya agak berbeda. Menurut Yayan, silat Malaysia yang ditampilkan lebih dekat dengan silek yang berasal dari suku Melayu di mana dilakukan oleh jawara. "Silek yang ditampilkan adalah gerakan yang ditampilkan jawara yang juga seorang kiai," kata dia pada akhir Agustus lalu.

Mat Kilau bercerita tentang masa pemerintahan kolonial Inggris di tanah Pahang, tiga tahun sebelum pembentukan Negara Federasi Melayu. Film ini disutradarai oleh Syamsul Yusof dibintangi oleh sederet aktor dan aktris kenamaan Malaysia, seperti Adi Putra, Beto Kusyairy, dan Zarina Zainoordin.

Adegan pertama dibuka dengan sosok Yayan yang berperan sebagai Toga, warga Malaysia yang berpihak pada pemerintahan kolonial Inggris. Inggris diceritakan telah mengeksploitasi kekayaan produk Pahang yang merupakan milik orang Melayu, dengan mengenakan pajak pada para pedagang.

Inggris juga mengambil hasil rakyat Pahang serta mencampuri urusan adat dan agama yang telah mereka junjung tinggi. Tindakan tersebut dilakukan oleh Inggris tanpa persetujuan orang Melayu di Pahang, hingga menyebabkan mereka berusaha melawan pasukan Inggris.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Yayan Ruhian (@yayanruhian)

Alur cerita Mat Kilau mudah dipahami anak muda, tapi tetap dengan kalimat-kalimat perjuangan yang penuh dengan kiasan. Penonton ikut terbangkitkan semangat ketika mendengarnya.

Dengan semangat membara membela Pahang, Mat Kilau sebagai seorang pejuang Melayu; bersama ayahnya, Tok Gajah; berjuang keras mengadang Inggris. Mat Kilau dan kawan-kawannya juga berusaha membebaskan penduduk yang berada di Tanah Malaya. Mereka berjuang bersama-sama dengan penduduk yang ingin terbebas dari penjajahan.

Yayan mengibaratkan film ini sebagai "makanan" yang dinantikan oleh masyarakat Malaysia. "Itu energi yang diperlukan oleh Malaysia. Sampai mereka datang ke bioskop dengan busana adat dan keris, saya merasa luar biasa,” ujar Yayan.

 

 

Itu energi yang diperlukan oleh Malaysia. Sampai mereka datang ke bioskop dengan busana adat dan keris, saya merasa luar biasa

 

Yayan Ruhian
 

Film yang sedang tayang di bioskop Indonesia ini memiliki pesan yang berkaitan erat dengan keadaan generasi muda. Meski terinspirasi dari kisah nyata, tidak dapat dimungkiri ada sisi fiksi yang ditampilkan sang sutradara, Syamsul Yusof, dalam menyisipkan pesan.

Syamsul mengubahnya berdasarkan perspektif pribadi ketika melihat sosok Mat Kilau. "Sebab, dalam film perlu ada pesan yang disampaikan dan perlu ada sisi entertaint," kata sineas yang juga menyutradarai film Munafik ini. 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat