Penumpang menunjukkan tiket bus di Terminal Meulaboh, Aceh Barat, Ahad (4/9/2022). Tarif angkutan umum perjalanan antar kota dan provinsi mengalami kenaikan 25-33 persen akibat kenaikkan harga BBM. | ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Tajuk

Waspadai Dampak Kenaikan Harga BBM

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) pun menyatakan, kenaikan harga BBM ini bakal menggerus daya beli masyarakat.

Pemerintah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan nonsubsidi. Kini, BBM jenis Pertalite dijual dengan harga Rp 10.000/liter, kemudian jenis solar naik menjadi Rp 6.800/liter, dan Pertamax menjadi Rp 14.500/liter.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, langkah ini diambil pemerintah untuk bisa mengurangi beban APBN atas subsidi. Menurut dia, 70 persen subsidi selama ini masih dinikmati oleh orang mampu. Untuk itu, pemerintah harus menyehatkan APBN dengan mengalihkan subsidi tersebut langsung ke orang yang berhak.

Presiden juga mengatakan, pemerintah telah berupaya sekuat tenaga melindungi masyarakat dari gejolak harga minyak dunia. Akan tetapi, subsidi malah terus meningkat hingga tiga kali lipat dari yang sudah dianggarkan.

Apa pun alasan pemerintah, kenyataannya adalah saat ini rakyat harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk membeli BBM. Tak hanya itu, mulai saat ini rakyat juga harus bersiap diri untuk mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk semua barang lainnya. 

 
Presiden juga mengatakan, pemerintah telah berupaya sekuat tenaga melindungi masyarakat dari gejolak harga minyak dunia. Akan tetapi, subsidi malah terus meningkat hingga tiga kali lipat dari yang sudah dianggarkan.
 
 

Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Muhammad Faisal menjelaskan, setiap kenaikan harga BBM 10 persen akan berkontribusi terhadap inflasi sebesar 1,2 persen. Dengan harga Pertalite yang dibanderol Rp 10.000 per liter, kenaikannya sekitar 31 persen. Sedangkan solar yang dibanderol Rp 6.800 per liter mengalami kenaikan 31 persen.

Tak hanya itu, menurut dia, pemerintah juga menaikkan harga Pertamax sebesar 19 persen, yang dipastikan turut berkontribusi terhadap kenaikan inflasi. Karena itu, dia pun memperkirakan inflasi bakal menyentuh angka 7-9 persen.    

Lalu, apa dampak yang paling nyata dari kenaikan ini? Yang paling terasa adalah akan adanya kenaikan harga di seluruh sektor. Alasannya sederhana, kenaikan harga BBM pasti akan mendorong kenaikan harga di sektor transportasi, yang selanjutnya turut menaikkan harga pangan dan barang jadi.

Sependapat dengan pernyataan itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) pun menyatakan, kenaikan harga BBM ini bakal menggerus daya beli masyarakat. Apalagi, di tengah kondisi yang sedang tidak baik-baik saja karena daya beli masyarakat menurun akibat tingginya inflasi yang sudah terjadi sebelumnya serta kenaikan harga berbagai kebutuhan dan jasa. Dengan adanya kenaikan harga BBM, dipastikan kalau daya beli masyarakat bakal semakin melemah.

 
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) pun menyatakan, kenaikan harga BBM ini bakal menggerus daya beli masyarakat.
 
 

Tak sampai di situ, jika daya beli masyarakat yang sudah lemah ini semakin turun, bisa dipastikan kalau industri barang dan jasa akan mengurangi tingkat produksi. Tak hanya itu, bisa juga terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) massal karena biaya produksi perusahaan akan bertambah untuk ongkos energi.

Hal ini diperparah dengan dengan upah buruh yang tidak naik dalam tiga tahun terakhir. Tak hanya itu, menteri ketenagakerjaan juga sudah mengumumkan bahwa dalam menghitung kenaikan UMK 2023, pemerintah kembali menggunakan PP No 36 Tahun 2021. Dengan kata lain, diduga tahun depan upah buruh tidak akan naik lagi.

Mau tidak mau, pemerintah harus sudah memperhitungkan kemungkinan kebijakan menaikkan harga BBM bakal membuat pertumbuhan ekonomi terganggu. Termasuk adanya kemungkinan target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sebesar 5,2 persen tidak akan tercapai.

Bantuan sosial (bansos) yang diberikan pemerintah pun tidak cukup untuk mengompensasi efek kenaikan harga BBM. Masih banyak masalah yang terkait dengan bansos. Mulai dari maraknya tingkat korupsi terkait dengan bansos hingga masalah data yang bermasalah.

Karena itu, pemerintah harus fokus dan serius dalam memperhitungkan segala dampak yang bakal terjadi setelah menaikkan harga BBM. Termasuk melakukan persiapan terhadap efek berantai naiknya jumlah orang miskin baru dalam waktu dekat. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Polisi Tangkap Penimbun Pertalite

Pengungkapan praktik penimbunan pertalite berawal dari kecurigaan masyarakat.

SELENGKAPNYA

Rentetan Kebocoran Data Mengkhawatirkan

Pemerintah terkesan tidak memiliki strategi untuk mencegah kebocoran data publik karena kerap terulang.

SELENGKAPNYA

Telur Masih Mahal, Operasi Pasar Digelar

Harga dapat ditekan karena pemerintah menanggung biaya logistik dari pusat produksi ke Jakarta.

SELENGKAPNYA