Presiden Joko Widodo (kiri) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengunjungi kawasan Puncak Waringin usai meresmikan kawasan tersebut di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Kamis (14/10/2021). | ANTARA FOTO/Setpres/Agus Suparto

Kisah Dalam Negeri

Hipnotis Keindahan Labuan Bajo

Saya akan merekomendasikan Labuan Bajo sebagai tempat pariwisata kepada komunitas global.

Labuan Bajo adalah tempat yang indah. Begitu menurut Kepala Delegasi Republik Korea pada Sherpa Meeting G20, Jong Hyun Choi.

Kekagumannya pada keindahan alam Bajo bahkan membuatnya akan merekomendasikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata yang patut dikunjungi warga dunia. "Saya akan merekomendasikan Labuan Bajo sebagai tempat pariwisata kepada komunitas global,” katanya, Rabu (13/7).

Selama mengikuti program site visit Sherpa G-20 di kawasan wisata Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (13/7), dia menilai ada pesona alam yang memukau. Keindahan alam itu tentunya menjadi pengalaman yang tak terlupakan.

Baginya, Labuan Bajo harus dinikmati oleh masyarakat dunia. Pemandangan seindah itu menjadi pengalaman terbaiknya selama perjalanan karier menghadiri rangkaian kegiatan pertemuan G-20 di berbagai negara.

"Saya dalam kondisi tidak cukup tidur. Tapi saya tetap naik ke puncak Padar hanya untuk menikmati pemandangan alam paling indah di sana," katanya lagi.

photo
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kiri) dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menikmati pemandangan di Kawasan Puncak Waringin, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Kamis (14/10/2021).  - (ANTARA FOTO/Setpres/Agus Suparto)

Spouse Delegate United Nations (UN), Romea Navid Hanif, pun menyatakan hal serupa. Dia merasa terhipnotis oleh keindahan alam Labuan Bajo yang begitu memukau. "Ketika suami saya pensiun, saya berencana pindah ke Indonesia. Khususnya ke Labuan Bajo," kata Romea, di Plataran Atlantis, beberapa waktu lalu.

Ketertarikan Romea menetap lama di Labuan Bajo bukan tanpa sebab. Dia ingin mempelajari setiap budaya yang dimiliki oleh NTT agar dapat memahami secara utuh setiap budaya yang ada termasuk filosofi dari kain tenun yang menarik perhatiannya. "Saya ingin mempelajari kebudayaan lebih dalam lagi," ucapnya.

Pertemuan Kedua Sherpa G-20 di Labuan Bajo telah berlangsung pada 10-13 Juli 2022 dan dihadiri delegasi dari 19 negara anggota G-20, sembilan negara undangan, dan 10 organisasi internasional. Satu negara anggota G-20 yang hadir virtual, yakni Amerika Serikat.

Anggota delegasi lalu diajak untuk mencairkan suasana dengan bersama-sama melakukan pendakian ke Bukit Padar, Pulau Padar, Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Co Sherpa Presidensi G-20 Indonesia Edi Prio Pambudi mengatakan, pendakian Bukit Padar bersama-sama para delegasi merupakan kegiatan yang bermakna bahwa G-20 itu bersistem simetris dari bawah ke atas.

photo
Sejumlah kapal wisata pinisi lego jangkar di perairan dekat Dermaga Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (30/7/2021). - (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.)

"Kita exercise semua, bisa atau tidak kita sampai ke puncak. Kenyataannya, walaupun jalannya terjal, medannya berat, kita pun harus bersama-sama naik. Itu yang kita lakukan di sini untuk memberikan filosofi bahwa kita harus bersama-sama," katanya, Rabu (13/7).

Ia mengatakan, para delegasi menyampaikan rasa puas dan mereka menyadari bahwa pertemuan Sherpa G-20 adalah upaya bersama. "Kita membuka jalan mudah-mudahan ke depannya bisa sesuai dengan yang kita harapkan," katanya.

Edi menjelaskan, saat kunjungan ke pulau-pulau termasuk ke Pulau Komodo, Long Pink Beach, juga terjadi pembicaraan informal dalam suasana yang lebih cair atau akrab. "Saya bicara dengan Rusia, saya bicara dengan yang lain juga. Kita berharap semuanya akan kembali baik lagi. Ini tidak sekadar jalan-jalan, tapi makna yang kita buat supaya semuanya kembali fokus pada substansi," katanya.

Kegiatan rombongan delegasi Sherpa G-20 berwisata di Labuan Bajo dan sekitarnya adalah bagian dari mempromosikan pariwisata Labuan Bajo yang merupakan salah satu dari lima destinasi super prioritas di Tanah Air. "Tujuan kita membuat para delegasi terkesan dengan harapan mereka bisa datang kembali ke Indonesia," katanya. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat