Aksi masyarakat India berunjuk rasa memprotes politisi di sana yang menghina Nabi Muhammad. | EPA-EFE/RAJAT GUPTA

Khazanah

Nabi Dihina, Umat Islam Jangan Diam

Pemerintah Indonesia harus bersikap tegas mengecam Negara India yang menghina Nabi Muhammad.

JAKARTA -- Penghinaan Napur Sharma, Juru Bicara Partai Bharatiya Janata Party (BJP) terhadap Nabi Muhammad saw di sebuah TV di India memicu kecaman dari umat Islam di berbagai belahan dunia. "Ini sangat menyakitkan perasaan umat Islam, karena Nabi Muhammad itu sosok yang sangat dimuliakan, kita harus ramai-ramai memprotesnya, " tegas Ustadz Haikal Hassan, Pembina Majelis Keluarga Indonesia (MKI)

Penceramah yang biasa dipanggil Babe ini menyeru kepada umat Islam tidak tinggal diam dan meminta pemerintah Indonesia untuk bersikap tegas. "Justru kalau kita diam, akan bertambah masalah karena kita sudah kehilangan kecintaan terhadap nabi kita, " ungkap Sekretaris Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) DKI Jakarta ini

Menurut Babe, ucapan tokoh Hindu radikal ini bisa memicu kerusuhan sosial  dan memperparah kebencian dari kelompok Islamophobia. Padahal,  Perserikatan Bangsa-bangsa  (PBB) sudah menyeru untuk menghentikan Islamophobia dengan  memproklamasikan 15 Maret sebagai Hari Internasional Memberantas Islamofobia (The International Day to Combat Islamophobia). "Meskipun kita ramai-ramai melakukan aksi kecaman, tetap harus menjaga akhlak yang mulia sebagaimana dicontohkan oleh rasululloh, " seru Babe. "Semoga aksi ini bisa dicatat sebagai bukti kecintaan terhadap baginda rasululloh, " tambahnya.

Sebelumnya, kecaman diplomatik atas pernyataan politisi partai berkuasa BJP Nupur Sharma dan Naveen Kumar Jindal mengenai Nabi Muhammad terus menuai kecaman. Meski pemerintah India berusaha meredakan amarah berbagai negara dengan mengatakan mereka menghormati semua agama.

Dikutip dari NDTV, Kamis (9/6) setidaknya sudah 16 negara yang mengajukan protes resmi pada India atas pernyataan kontroversial tersebut. Negara-negara itu antara lain: Irak, Iran, Kuwait, Qatar, Arab Saudi, Oman, Malaysia. Uni Emirat Arab, Mesir, Yordania, Afghanistan, Pakistan, Bahrain, Maladewa, Libya, Turki dan Indonesia.

Sementara itu di dalam negeri partai oposisi menambah tekanan untuk langkah hukum pada dua petinggi BJP tersebut dan menuduh partai itu telah merusak citra India di mata internasional. Menteri Luar Negeri India berusaha meredakan kemarahan negara mayoritas muslim.

"(Komentar dan cicitan ofensif) itu, dalam hal apa pun, tidak mencerminkan pandangan pemerintah. Itu pandangan pinggiran," katanya.

BJP sudah menangguhkan keanggotaan mantan juru bicaranya Nupur Sharma dan memecat Naveen Jindal atas pernyataan kontroversial. Partai itu mengeluarkan pernyataan yang mengatakan sangat menolak ideologi apa pun yang menghina atau merendahkan agama atau sekte apa pun dan mereka tidak mempromosikan orang atau filosofi tersebut.

Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengecam pernyataan Sharma dan Jindal. Organisasi internasional itu mendesak PBB mengambil langkah yang diperlukan untuk memastikan hak-hak minoritas di India terlindungi.

Qatar, Iran dan Kuwait telah memanggil duta besar India untuk menyampaikan protes keras dan kecaman terhadap pernyataan itu. Kedutaan mengeluarkan pernyataan yang mengatakan "cicitan ofensif" oleh individu di India "tidak, dalam hal apa pun, mencerminkan pandangan pemerintah India".

Polisi New Delhi mengatakan pada Kamis (9/6), telah mengajukan pengaduan terhadap juru bicara partai Bharatiya Janata Party (BJP). Dia dinilai telah menghasut orang-orang pada garis yang memecah belah di media sosial usai menghina Nabi Muhammad SAW.

Menurut kepolisian, mereka telah mendaftarkan dua pengaduan awal atau dikenal sebagai laporan informasi pertama atas dasar analisis media sosial terhadap mereka yang mencoba mengganggu ketenangan publik dan menghasut orang-orang di jalur yang memecah belah. "Satu berkaitan dengan Nupur Sharma dan yang lainnya terhadap beberapa entitas media sosial," kata departemen itu di Twitter tanpa merinci postingan apa yang memicu keluhan dan entitas apa.

"Bahkan ketika pemberitahuan dikirim ke perantara media sosial untuk perincian orang-orang di balik akun/entitas ini, #DelhiPolice mengimbau semua orang untuk berhenti memposting apa pun yang dapat mengganggu kerukunan sosial dan komunal," ujar kepolisian New Delhi.

Pengajuan pengaduan di India adalah proses pertama dalam penyelidikan polisi dan biasanya diikuti dengan interogasi terhadap terdakwa. Tindakan ini terjadi usai banyak negara mayoritas Muslim mengutuk India setelah Sharma mengomentari kehidupan pribadi Nabi Muhammad SAW selama debat TV panas dan dinilai menghina Muslim.

Seruan telah berkembang untuk memboikot produk India di negara-negara Teluk. Sementara BJP telah menangguhkan Sharma dan meminta juru bicaranya untuk berbicara lebih bertanggung jawab di depan umum.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat