Perdana Menteri Kepulauan SolomonManasseh Sogavare bergandengan tangan dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Honiara, Kepulauan Solomon Islands, Rabu (26/5/2022). | Xinhua via AP

Internasional

Cina Gagal 'Ikat' 10 Negara Pasifik

Mikronesia mengingatkan, kehadiran Cina di Pasifik dapat meningkatkan ketegangan geopolitik dan mengancam stabilitas.

SUVA -- Cina gagal "mengikat" 10 negara di Pasifik untuk menyepakati kesepakatan luas yang mencakup ranah keamanan hingga perikanan, Senin (30/5). Alasannya, sejumlah pihak masih khawatir akan prospek kawasan.

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi mengadakan pertemuan dengan menteri luar negeri dari 10 negara kepulauan Pasifik di Fiji, Senin (30/5). Pertemuan ini digelar di tengah-tengah tur diplomatik Wang untuk memperdalam hubungan dengan negara-negara Kepulauan Pasifik.

Usai pertemuan, Wang dan Perdana Menteri Fiji Frank Bainimarama menggelar konferensi pers selama 30 menit. Keduanya lalu langsung meninggalkan panggung saat para wartawan mencoba meneriakkan pertanyaan mereka.

Keadaan itu membuat rincian hasil pertemuan tidak dipaparkan. Namun, jelas menunjukkan bahwa kumpulan negara-negara Pasifik ini tidak mendukung rencana Cina.

"Seperti biasa, kami selalu mengutamakan mufakat di antara negara-negara kami dalam setiap diskusi mengenai kesepakatan kawasan," kata Bainimarama, Ahad.

photo
Rencana perluasan pengaruh RRC di kepulauan Pasifik. - (Associated Press)

Sebelum pertemuan, Cina mengirim draf komunike dan rencana aksi lima tahun kepada negara-negara yang diundang dalam pertemuan. Mereka antara lain Samoa, Tonga, Kiribati, Papua Nugini, Vanuatu, Kepulauan Solomon, Niue, dan Vanuatu.

Namun, rancangan komunike tersebut ditentang Negara Federasi Mikronesia. Presiden Negara Federasi Mikronesia  David Panuelo mengatakan kepada para pemimpin negara Pasifik lainnya bahwa dia tidak akan mendukung rencana Cina. Panuelo mengingatkan, kehadiran Cina di Pasifik dapat meningkatkan ketegangan geopolitik dan mengancam stabilitas regional.

"Ini adalah satu-satunya kesepakatan yang mengubah secara besar-besaran di Pasifik dan dalam kehidupan kita. Ini dapat membawa era Perang Dingin baru dan Perang Dunia yang paling buruk," ujar Panuelo.

Draf perjanjian yang diperoleh Associated Press menunjukkan, Cina ingin melatih petugas polisi Pasifik, termasuk bekerja sama dalam “keamanan tradisional dan non-tradisional”, dan memperluas kerja sama penegakan hukum. Cina juga ingin mengembangkan rencana kelautan untuk perikanan, mencakup tangkapan tuna yang menguntungkan di Pasifik.

photo
Presiden Mikronesia David Panuelo saat bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping di Beijing pada 2019. - (Noel Celis/Pool Photo via AP)

Cina ingin meningkatkan kerja sama dalam menjalankan jaringan internet di kawasan Pasifik, dan mendirikan Institut Budaya Konfusius. Cina juga menyebutkan kemungkinan membentuk kawasan perdagangan bebas dengan negara-negara Pasifik.

Kemenangan kecil

Meski gagal mengikat seluruh kawasan, namun Cina meraih kemenangan kecil dengan menggalang kerja sama secara individu dengan sejumlah negara Pasifik tersebut. Di Samoa, kesepakatan dibuat untuk membangun laboratorium sidik jari polisi, untuk melengkapi akademi pelatihan polisi yang didanai Cina.

Keterlibatan Cina di kawasan Pasifik memiliki sejarah panjang. Banyak diaspora  Cina di Fiji membuka toko dan bisnis lainnya. Namun, pendekatan Cina ke negara-negara Pasifik telah meningkatkan kekhawatiran internasional, terkait ambisi militer dan keuangan Beijing di wilayah tersebut.

“Ada sisi baik dan sisi buruk. Kami mendapatkan lebih banyak uang untuk mendorong ekonomi, tetapi kemudian ada juga sisi di mana mereka membawa banyak hal baru bagi budaya Fiji," ujar seorang mahasiswa di University of the South Pacific, Nora Nabukete.

Nabukete khawatir tentang sisi yang lebih buruk yang telah dikaitkan dengan investasi Cina di Fiji. Misalnya, masuknya perjudian, geng, dan narkoba.

Dia mengatakan, bersekutu dengan Cina dapat berarti bahwa Fiji menciptakan ketegangan dengan Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya. Dia berharap, Fiji tidak mendukung kesepakatan Wang. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Biaya Haji Membengkak

Komisi VIII DPR menyayangkan penambahan anggaran yang mendadak.

SELENGKAPNYA

Presiden Minta Kampanye Pemilu Dipersingkat

KPU periode sebelumnya sempat mengusulkan masa kampanye Pemilu 2024 selama 120 hari.

SELENGKAPNYA

Menkeu: Daerah Berminat Bangun Kawasan Industri Halal 

Wapres berpesan agar KIH yang telah dibangun di sejumlah daerah dioptimalkan.

SELENGKAPNYA