Gedung Bank BNI 1946. | Wihdan Hidayat / Republika

Ekonomi

BNI Gandeng Sea Limited Kembangkan Bank Mayora 

Di tengah pengembangan Bank Mayora, BNI meraup laba bersih yang melonjak menjadi Rp 3,6 triliun pada kuartal I 2022. 

JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk akan menggandeng perusahaan teknologi asal Singapura, Sea Limited dalam proses akuisisi PT Bank Mayora. Emiten berkode saham BBNI itu siap menjadikan Bank Mayora sebagai bank digital untuk membantu agar volatilitas atau risiko usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dapat dimitigasi dengan baik.

Keterlibatan Sea Limited yang merupakan induk usaha platform Shopee dalam pembelian Bank Mayora disampaikan Direktur Utama BNI Royke Tumilaar. Royke mengatakan, saat ini, proses akuisisi Bank Mayora telah rampung.

“Akuisisi Bank Mayora telah selesai saat ini. Kami tengah menyusun persiapan pengembangan bisnis Bank Mayora,” kata Royke saat konferensi pers virtual, Selasa (26/4).

Royke mengatakan, Sea Limited terlibat dalam penyusunan bisnis model dan desain IT untuk Bank Mayora. Ia menyampaikan, Sea Limited sudah terlibat dan tim pengembangan Bank Mayora sudah terbentuk dan bekerja, baik di dalam maupun luar Indonesia. 

Akuisisi BNI terhadap Bank Mayora adalah sebesar 63,92 persen, BNI secara otomatis menjadi pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan 1,19 miliar saham dari total saham yang ditempatkan dan disetor dalam Bank Mayora. Sisanya, sebanyak 673,31 juta saham atau 36,08 persen dimiliki PT Mayora Inti Utama. 

Royke menyatakan, Sea Limited saat ini belum menjadi pemegang saham di Bank Mayora. Namun, ia mengatakan, BNI membuka kesempatan jika Sea Limited akan mengambil porsi kepemilikan saham. “Saat ini Sea Limited belum menjadi pemegang saham. Tetapi, waktu tertentu kami terbuka terdilusi dari sekitar 60 persen menjadi 50 persen apabila Sea Limited akan ambil porsi kepemilikan,” ujar Royke. 

BNI mengakuisisi Bank Mayora untuk membantu UMKM agar bisa dimitigasi dengan baik. Menurut Royke, konvensional bank rata-rata kalau terlalu agresif cost-nya mahal.

BNI telah mendapatkan restu para pemegang saham untuk mengambil alih saham Bank Mayora. Hal ini diputuskan saat rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada pertengahan bulan lalu.

Di tengah rencana pengembangan Bank Mayora menjadi bank digital, BNI juga terus menggenjot kinerja perseroan. Emiten pelat merah berkode saham BBNI itu mencatatkan laba bersih sebesar Rp 3,96 triliun pada kuartal I 2022, naik signifikan 63,2 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy). 

Royke mengatakan, pencapaian laba bersih dihasilkan dari pendapatan operasional sebelum pencadangan (PPOP) tumbuh kuat 7,3 persen yoy menjadi Rp 8,5 triliun. "Pencapaian pendapatan operasional bahkan tertinggi yang pernah dihasilkan BNI, lebih tinggi dari pendapatan operasional sebelum pandemi," kata Royke.

BNI mampu mempertahankan ekspansi kinerja solid pada awal 2022. Hal ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang menguat. Selain itu, upaya perbaikan kualitas kredit melalui monitoring, penanganan, dan kebijakan yang efektif membuat biaya pencadangan kredit juga turun tajam sebesar 26,1 persen yoy.

Tercatat, total baki kredit yang disalurkan sepanjang kuartal I 2022 tumbuh 5,8 persen yoy menjadi Rp 591,68 triliun. Posisi ini sudah lebih tinggi dari kondisi sebelum pandemi, yakni kuartal I 2020. 

Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini optimistis perseroan mampu menggenjot angka pertumbuhan kredit tujuh sampai 10 persen pada kuartal II 2022. Hal ini seiring dengan peningkatan kredit berbagai segmen.

“Akselerasi kinerja ini akan sangat didukung oleh rencana penyaluran kredit lebih kuat dan berkualitas semua segmen dan tren positif ekonomi makro, seperti kegiatan ekonomi yang lebih terbuka serta harga komoditas yang kuat,” kata Novita.

Novita mengatakan, BNI berupaya memperkuat posisi permodalan dan likuiditas. Hal ini menjadi fondasi dalam melanjutkan kestabilan kinerja sekaligus menopang pertumbuhan bisnis lebih positif.

Dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 8,4 persen dengan rasio dana murah atau current account and saving account (CASA) masih mendominasi dan meningkat menjadi 69,2 persen dari periode sama tahun lalu sebesar 67,9 persen.

“Pertumbuhan dana murah ini mendorong perbaikan cost of fund dari 1,74 persen pada akhir kuartal I 2021 menjadi 1,46 persen pada kuartal I 2022. Ruang ekspansi pun masih terbuka, ditunjukkan dari loan to deposit ratio (LDR) yang berada pada 85,02 persen,” ujar Novita.

Demikian juga halnya dengan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) bergerak membaik 60 basis poin yoy ke posisi 3,5 persen dari kuartal I 2022 sebesar 4,1 persen. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Bank Negara Indonesia (bni46)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Zaid bin Tsabit, Sekretaris Rasulullah nan Cerdas

Zaid menguasai bahasa Ibrani, baik lisan maupun tulisan.

SELENGKAPNYA

Mudik, Memburu Berkah Silaturahim 

Jangan lupa bersedekah dan berzakat di kampung halaman masing-masing.

SELENGKAPNYA