BANDUNG — Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) siap menghadapi lonjakan arus mudik pada Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini. Salah satu aspek yang disiagakan pemprov setempat adalah pelayanan kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Nina Susana Dewi mengatakan, pihaknya menyiapkan sebanyak 160 unit rumah sakit serta lebih dari 400 puskesmas dan klinik. Semua fasilitas itu dapat digunakan pemudik yang melintasi Jabar.

“Kalau jumlah nakes (tenaga kesehatan) yang disiapkan di posko bergantung kebutuhannya. Namun, yang jelas kami akan ada pengawalan untuk memastikan posko siap,” ujar Nina kepada Republika, Ahad (24/4).

Dinas Kesehatan Jabar bekerja sama dengan Dinas Perhubungan untuk mengadakan tidak kurang dari 33 posko di jalur mudik provinsi tersebut. Jumlah itu tidak termasuk posko-posko untuk pemudik yang biasanya disiagakan setiap pemerintah kabupaten atau kota di Jabar.

“Segala sesuatu terkait kesehatan, kami akan kawal. Ini harus dilakukan dari mulai memeriksa kesehatan pemudik hingga keselamatannya,” kata dia.

Pemerintah pusat telah menegaskan, vaksin dosis tambahan (booster) menjadi salah satu syarat utama untuk pemudik. Di samping itu, warga yang pulang kampung diminta tetap menerapkan protokol kesehatan di perjalanan.

Berdasarkan kebijakan pemerintah, masyarakat yang hendak mudik harus menunjukkan bukti tes swab antigen jika belum menerima booster. Hal itu bertujuan mencegah kenaikan kasus Covid-19 seusai masa libur Hari Raya.

Di setiap posko Dinas Kesehatan Jabar menyiapkan tiga jenis vaksin, yakni Pfizer, Moderna, dan Astrazeneca. Stok ketiganya cukup untuk menyambut arus mudik.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat